10

58 3 0
                                    

Seoji POV


"oh!?"

Jin kaget melihat ku dengan Kai yang cepat akrab. Dia duduk tepat di depanku, di samping Kai.

"udah pesan makan?"

"sepertinya aku gak bisa lama."

"guys, aku keluar dulu ya." sela Kai.

"kenapa?" tanya ku, mendadak membuat Kai sedikit melotot ke arah ku.

Dia kembali duduk lagi setelah aku tersenyum.

"fine." katanya sambil menunduk.

"ada apa?" tanya Jin.

"Hana, apa dia tunangan mu?" tanya ku to the point.

Jin melihat ke arah Kai, lalu berbalik lagi melihat ku. Dia menarik nafas, agar terlihat lebih santai. Walau aku bisa melihat dari matanya. Dia tidak bisa berbohong, jika dia berkata sebaliknya.

"semua yang kamu dengar, itu memang benar. Dia memang tunangan ku, tapi..."

"maaf Jin, tolong jangan seret aku ke dalam lingkaran mu. Dari awal, kita sudah jelas berbeda. Apa kamu mau lagi, nantinya nama baik mu jadi jelek karena aku. Jadi, stop sampai disini. Jangan berharap lebih."

Setelah melontarkan semua perkataan itu, aku meneguk habis wine di gelas ku. Sambil tersenyum, Kai takjub melihat keberanian ku.

"I know, aku mengajak mu kesini hanya untuk makan malam, hanya untuk mengucapkan terima kasih. Soal Hana tadi, kami hanya bertemu tanpa sengaja. Bukan aku yang ingin di temuinya, tapi orang lain."

Aku memandangnya dengan serius dan semua perkataannya benar apa adanya.

"baiklah, dinner. Aku pesan... oh iya, satu lagi, aku yang menyuruh Kai untuk bercerita, sebaiknya kamu jangan sinis terhadapnya nanti, okey."

Jin mengangguk setuju, sambil tersenyum lebar. Lalu kami mulai memesan makan malam. Makan malam bertiga.

...


Besoknya di kampus

"pulang dari Paris tuh harusnya semangat. Kenapa sih lu?" sambar Chae.

"kebanyakan minum aja, masih pengar."

"alesan. Lu udah ketemu Eun belum? Semalam Wonbin-oppa ke studio. Pingin ketemuan sama lu."

"Wonbin?!"

"iya! Wae?!"

"dia udah kembali?!"

"iya! Gue juga baru tahu kok. Cari Eun sana."

Aku berlari cepat mencari Eun di studio seni. Ketika aku melihatnya, dia lagi fokus dengan karya nya. Perlahan mendekatinya sambil memberikan sebotol orange juice ke arahnya.

"gomawo sayang. Kemana aja, baru nongol." kata Eun, sambil tersenyum seperti biasa.

"Wonbin."

Eun memberikan nomor ponsel Wonbin ke arahku. Dengan cepat aku mencatat dan langsung bergegas meneleponnya.

"gomawo Eun."

"ne~"

.
.
.

call~

Wonbin : hallo...

Seoji : bisa-bisanya datang tiba-tiba ah?! Kamu dimana?! Rasanya aku pingin sekali meninju wajahmu, hey Wonbin-ssi!

Bisa-bisanya kamu tertawa gitu ah?!

W : maaf Seoji, ini juga mendadak. Kabari aku kalau kamu udah siap, nanti aku jemput.

S : sekarang!!!

W : oke.

.
.
.

Taman kota, di depan sungai Han. Sore itu, setelah bertahun-tahun lamanya, kami bertemu kembali.

"aku mau marah, tapi gak bisa, menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku mau marah, tapi gak bisa, menyebalkan. Kamu sama sekali gak berubah, menyebalkan."

"gak mungkin aku gak berubah." jawabnya sambil tersenyum. "apa aku makin ganteng?!"

"please stop. Terus kenapa kembali?"

"kangen."

"aku serius."

"hahaha, okey... Singkatnya mereka ingin aku kembali ke perusahaan dan mengambil alih jabatan Direktur. Jujur, aku masih dilema soal itu."

"apakah mereka baik-baik saja?"

"tentu. Saking baiknya, mereka menyuruhku ini dan itu. Aku belum mengambil keputusan, hanya masih mempelajarinya dulu."

"kamu mau?"

"mau gak mau. By the way, kenapa dengan gaya bahasa mu? hahaha..."

"ah, gak usah mengalihkan pembicaraan. Berarti stay di Seoul terus?"

"iya. Kamu senang kan?"

"gak."

"hey... masih marah?"

"ayo jalan-jalan ke Myeondong area. Traktir aku."

"habis itu?"

"mau kamu apa, ah?!"

Dia tertawa, kami langsung masuk kembali ke mobil. Mungkin malam ini menjadi malam yang panjang untuk reuni kembali dengannya, Kang Won Bin.

Aku gak marah, hanya terlalu bahagia bertemu lagi dengannya.
Dia berubah menjadi lebih tinggi dariku.
Sifat cerianya yang dulu, samar-samar memudar.
Ya, kami sudah tumbuh menjadi lebih dewasa.


EYES [[JIN]] 👀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang