seventeen

1K 98 0
                                    

" pergilah Nona ini bukan tempat bagus untuk bermain " teriak petugas kesehatan yang membawa Jungkook kedalam mobil ambulans.

Ambulans itu membawa Jungkook ke rumah sakit dan langsung menyiapkan ruang operasi.

Nayeon menunggu Jungkook di depan ruang operasi, Nayeon terus menggigit bibir bawahnya,

" Jungkook cepat bangun… demi apapun juga cepat bangun " ucap Nayeon.

Beberapa polisi yang berada disana pun memberikan Nayeon kopi, namun Nayeon hanya menggenggamnya saja tanpa meminumnya sedikitpun.

Di setiap detik ia menunggui Jungkook ia mengingat setiap perjalanan Cintanya,
Ia ingat di kencan pertamanya Jungkook mengajaknya ke sebuah pasar malam, Jungkook berusaha untuk mendapatkan boneka terbesar dari sebuah permainan menembak kaleng,

Namun sayangnya, hingga uangnya habis pun ia hanya mendapat boneka kecil untuk Nayeon, tapi Nayeon sangat senang akan hal itu, dan boneka kelinci putih kecil itu masih tetap ia simpan sampai saat ini,

" Nayeon dengar, aku akan menjadi polisi, aku akan berlatih untuk bisa menembak dengan jitu, lalu akan ku dapatkan boneka terbesar itu " ucap Jungkook muda saat masih sekolah.

" kalau kamu ingin menjadi penembak jitu, kenapa tidak menjadi snipper saja, atau pembunuh bayaran, uangnya akan lebih banyak "

" tidak, aku ingin bisa menjagamu, mengawasimu, menemukanmu, dan memberimu petunjuk saat kamu tersesat "

" kamu kira aku penjahat yang bisa kamu temukan '

" ya kamu penjahat, kamu telah mencuri hatiku " gombal Jungkook membuat Nayeon terkikik,
Nayeon tersenyum mengingat hal itu,

Di kelas ke satu SHS itu saat Nayeon pertama kali bertemu Jungkook,
Nayeon terjatuh karena tali sepatunya terurai, ia jatuh tepat diwajahnya hingga membuat hidungnya berdarah dan  semua orang menertawainya,

Tetapi hanya Jungkook yang mendatanginya dan menalikan tali sepatunya, tak lupa Jungkook memberikan saputangannya yang berwarna biru untuk membersihkan darahnya membuat Nayeon tersenyum,

" terima kasih " hanya Itu ucapan yang bisa keluar dari bibirnya, sedang Jungkook hanya tersenyum melihat wajah Nayeon yang kemerahan,

Nayeon kembali tersenyum mengingat kejadian itu
Lampu operasi sudah lama berubah gelap, Nayeon menyadari semuanya telah pergi,
petugas tadi yang membentak Nayeon mendatanginya,

" dia sudah dipindahkan " ucapnya lalu berlalu meninggalkannya,

Semua orang berkumpul diluar dan mendiskusikan sesuatu yang tidak Nayeon mengerti.
Nayeon berjalan perlahan menuju tempat tidur pasien, melirik wajah Jungkook yang berubah pucat pasi, seakan darah diwajahnya telah mengering dan entah pergi kemana.

" Jungkook... Jungkook bangun kamu berjanji akan melindungikukan? kamu berjanji akan mengawasikukan? kamu jangan meninggalkan kami. Aku dan Tzuyu. Kamu berjanji akan selalu bersama kamikan? " tanya Nayeon pada Jungkook yang masih menutup mata

" aku ingat semua masa lalu kita, aku mengerti mengapa kamu memukulku, aku mengerti semuanya Jungkook aku juga masih menyayangimu " tambah Nayeon

Tangan Jungkook terjatuh dari atas perutnya seakan semua ototnya melemas, mata Nayeon terbelalak lebar, air matanya turun begitu deras.
Nayeon memencet tombol pertolongan dan berteriak.

" Jungkook! Jungkook !! Tidak! jangan mati… tidak !! Aku kan sudah mengakui kalau aku menyukaimu, kenapa kamu meninggalkanku? Bangun Jungkook !! " teriak Nayeon panik,
dengan airmata berderai dipipinya, Nayeon menggerak-gerakkan tubuh Jungkook,
memang perbuatan yang sia-sia tapi ia berharap rohnya akan kembali ke raga Jungkook bagaimanapun caranya.

" ada apa? " tanya Para polisi itu mendekat

" Jungkookk bangunlah.. bangun ! Aku sangat mencintaimu " akhirnya Nayeon mengatakan hal itu Juga, ucapan yang begitu sulit ia ucapkan meskipun Jungkook memaksanya mengatakan hal itu duluan dari bibir Nayeon.






Love Is Not Sweet Like Sugar (Jjk - Iny)(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang