Chapter II

5.4K 532 67
                                    

Banyak Typo harap maklumi 😊😊😊😊😊

Happy Reading....

Pukul 22:41 Ae dan Saint selesai dengan serentetan jadwal kencan yang diatur oleh Saint sesuai janji yang dikatakan oleh Ae, dan kini pasangan yang manis ini sedang bersiap-siap kembali kekediaman mereka masing-masing.

Udara yang dingin dan suara hujan deras yang membasahi Bangkok menjadi backsound pasangan adam yang sedang berteduh didalam mobil mewah milik sang seme.

"Saint...ada yang ingin P' bicarakan padamu"  Ucapan Ae tersebut mampu mengambil alih perhatian lelaki manis yang sedang memeluk boneka bunny yang didapatkan oleh Ae saat mereka bermain dimesin capit setelah keluar dari Cafe.

"P'  ingin mengatakan apa??? "  Raut wajah bingung sekaligus imut milik sang kekasih mampu membuat Ae menarik kedua ujung bibirnya, membentuk senyum simpul yang hangat ditengah udara dingin yang ada disekitar.

"P'  hanya akan mengatakan nya sekali jadi dengarkan P' baik-baik. P'  ingin mengajakmu bertunangan setelah 3 tahun lebih hubungan kita, sebenarnya P' ingin menikahimu tapi P'  tau bahwa kau masih ingin mengejar cita-citamu jadi P' memutuskan untuk mengikatmu dengan P' melalui pertunangan ini. Karena P' sangat mencitaimu dan tidak ingin seseorang mendekatimu"

Tak ada suara yang menyahuti perkataan Ae, membuat ia merasa jika keputusan yang diambilnya terlalu terburu-buru sehingga membuat sang kekasih merasa tidak nyaman atas keinginannya barusan.

"Sayang jika kau tid-" Ucapan Ae terputus ketika tangan halus milik sang kekasih menarik kedua pipi nya dengan lembut dan hal selanjutnya membuat kedua mata Ae melebar. Saint mencium bibirnya dengan lembut dan kaku, membuat sang kekasih tersenyum maklum atas kepasifan kekasih lucunya yang tak terbiasa memulai kontak fisik berat seperti ciuman di bibir.

"P'....apa P'Ae tau,aku selalu menunggu P' untuk mengikat ku lebih erat dengan P' agar aku bisa selalu bersama denga P', walaupun hal tersebut hanya dapat terjadi saat kita telah menikah. Namun pertunangan juga tidak terlalu buruk untuk mengikat P' agar tidak mencari yang lain dan meninggalkan ku" 

Ae merasa sangat bahagia mendengar balasan tulus dari sang kekasih, hingga ia menarik Saint dalam pelukan hangat yang menjadi candu dalam hidup Saint "Bagaimana mungkin aku meninggalkan mu disaat pusat kehidupanku hanya berada padamu, itu akan menjadi mimpi buruk yang sangat mengerikan  untuk P' "

Setelah lamaran pertunangan yang tak berkelas namun manis itu mereka mulai melajukan mobil milik Ae membelah jalanan kota Bangkok dikala hujan deras masih menguyur jalan tersebut.

Senyuman tak lepas dari kedua pemuda itu, cinta mereka seperti mekar kembali layaknya ribuan kelopak bunga yang disiram oleh sijernih pembawa kehidupan bagi makhluk hidup.

Satu tangan Ae mengenggan tangan milik sang kekasih dan satunya lagi mengenggam stir mobil yang dikendarainya, Ae mengecup tangan Saint yang berada di gengamannya
" Aku sangat mencintaimu Malaikatku."  Entah mengapa Ae ingin mengatakannya berulang kali kalimat itu seperti tidak ada hari esok yang akan dilalui oleh keduanya.

"P'Ae..... Awasssss.... "

Ckittt....... Brak....

Disaat kebahagian mengunjungi mereka berdua kala itu, begitu juga siduka tak ingin mengalah dan ikut mengahampiri mereka. Secepat kedipan mata juga secepat detik waktu yang berganti.

Di jalanan berkabut akibat hujan deras semua berlangsung dengan tiba-tiba tanpa dapat di antisipasi, ketika mobil yang dikendarai oleh Ae beradu dengan mobil truk pengangkat barang.

Ae mencoba untuk menghindari mobil yang menabrak mereka dan mungkin akan menjadi takdir pemisah diantara keduanya, namun naas kabut lebat akibat hujan membuat Ae tidak sadar telah memutar stir menuju batang pohon kokoh disisi jalan lain.

Den Eimai Aftos (I'm Not Him) END ~PerthSaint~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang