Chapter IV

4.8K 497 34
                                    

Seperti biasa hati-hati typo 😁

Hari ini adalah hari dimana Tay dan New akan pindah ke London, dengan membawa Saint yang sejak dari rumah hanya diam hingga sesampai nya mereka di bandara.

"Paa...Mae kami akan berangakat, jaga kesehatan kalian tidak usah terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Aku tetap akan mengurus perusahan kita dari sana."   Ucap Tay sambil memeluk sang Ibu dan sang Ayah secara bergantian.

"Kalian tenang saja, kami akan selalu menjaga kesehatan kami begitu juga kalian di sana."   Mengalihkan pandangannya kini sang Ibu menatap dan mengalihkan pandanganya pada putra bungsunya yang hanya diam dengan tatapan kosong  seperti biasa. Melangkah secara perlahan sang Ibu kini memeluk Saint yang tetap tak bergeming. "Saint Mae dan Paa akan selalu berdoa untuk mu dimana pun kau berada, maka dari itu Mae mohon lekas lah sembuh dan menjadi Saint yang dulu." Tetap tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut pria manis itu membuat sang ibu menghela nafas.

Setelah berpamitan TayNew dan Saint akhirnya melangkahkan kaki menuju pesawat mereka. "Setelah sampai di Londo kami akan menghubungi kalian Pa...Ma" Ujar New sambil memeluk Ayah dan Ibu mertuanya.

"Baiklah, jaga diri kalian juga Saint dan cepat lah berikan kami cucu" Sang kepala keluarga mencoba mencairkan suasana dengan sedikit menggoda pasangan TayNew dan berhasil mereka sedikit terhibur dengan ucapan pria paruh baya itu.

"Baiklah, sampai jumpa Pa...ma..."

"Semoga semuanya dapat kembali lagi, cepat lah sembuh Saint ku sayang dan kembali kesisi kami lagi"  Batin orang tua Saint.






One half years later......

"Perth...!!!!! "

"Shorty Perth....!!!!"

"Hei....shorty Perth kau tidak mendengar ku atau kau tuli sungguhan hah..." 

Sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa Mahidol University     jika mereka mendengar keributan yang ada disekitar disebabkan oleh dua sahabat ini Perth dan Yacht. Mereka adalah mahasiswa tingkat II jurusan teknik yang sangat terkenal karena kegaduhannya dikelas ataupun di kampus.

"Sialan....bisakah kau memanggil ku dengan benar Yacht"  Perth yang saat itu sedang berada dikoridor kampus berjalan dengan tenang dan santai namun akhirnya dirusak oleh kehadiran sahabat mesumnya yang berteriak dari kejauhan.

"Ao...tidak baik mengumpat dipagi hari sobat nanti kau semakin pendek, salah siapa mencoba mengacuhkan ku" Ujar Yacht saat sudah berada disamping Perth. "Oh Iya apa kau akan ikut bersama ku dan Mark ke base camp berkumpul besama anak lainnya"

"Tidak bisa, pulang kuliah aku akan langsung kecafe aku harus bekerja"

"Apa yang salah dengan mu sobat kau bahkan kelebihan uang dan berada di naungan keluarga Phiravich, apa semua itu masih kurang"  Perth menghentikan langkahnya dan mengalihkan pandangannya kearah sahabat gaduhnya itu dangan wajah datar.

"Berhenti seakan-akan kau tidak tahu kehidupan ku Yacht atau kau akan ku tendang" Mendengar balasan Perth yang seperti itu membuat Yacht akhirnya menyerah.

"Ok...ok aku tidak akan membahas itu,berhentilah menatap ku seperti itu. Atau kau mau ikut bersama ku dan Mark menonton film porno di rumahku"  Mendengar hal itu Perth sontak memukul kepala belakang Yacht

"Yak!!!  Apa yang salah dengan mu sialan...kenapa kau memukul kepalaku"

"Tidak ada yang salah denganku, kau dan otak mesum mu yang sialan itu yang salah"

"Tidak ada yang salah denganku dan otak ku, kaulah yang tidak normal kau bahkan tidak mengeras saat melihat Miyabi"  Saat melihat Perth akan memukul kepalanya lagi Yacht dengan sigap  menghentikan nya "ok, ok, ok...maafkan aku" Akhirnya Perth tidak jadi memukul kepala Yacht.

Den Eimai Aftos (I'm Not Him) END ~PerthSaint~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang