Salam dan Ungkapan dalam Bahasa Jepang I

6.2K 180 10
                                    

あいさつ

あいさつ “Aisatsu” dalam bahasa Jepang yang berarti “Salam” dalam bahasa Indonesia terkadang jauh lebih penting daripada tata bahasa karena fungsi bahasa sebenarnya bukan untuk menyusun kalimat, melainkan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Biasanya, orang Jepang lebih sering menggunakan aisatsu daripada orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat bangun tidur, kami biasa mengucapkan “selamat pagi” kepada orang tua, saudara-saudara, dsb secara rutin setiap pagi dalam lingkungan keluarga. Di sekolah, kantor, atau tempat kegiatan yang lain juga begitu. Saat bertemu dengan masing-masing orang pada pertama kali dalam sehari, kami sangat biasa mengucapkan “selamat pagi” kepada setiap orang setiap kali.

Dalam masyarakat Jepang, orang yang biasa mengucapkan aisatsu terkesan positif, sebaliknya orang yang jarang menggunakan aisatsu dapat dianggap negatif. Aisatsu bagai minyak untuk mesin biar melancarkan segala hal. Dengan kata lain, orang Jepang mudah menilai sifat dan sikap seseorang dari ucapan aisatsu.

1. Salam pertemuan

Penjelasan
☆Pagi (saat bangun tidur sampai sekitar 10:00 a.m -12:00 p.m)

おはようございます。
Ohayoo gozai-masu.
Selamat pagi.

おはよう。
Ohayoo.
Selamat pagi.

“Ohayoo gozai-masu” diucapkan pada pagi hari secara umum, sedangkan “ohayoo” yang berupa informal dari “ohayoo gozai-masu” digunakan antara teman, sekeluarga, atau oleh orang yang berpangkat lebih tinggi kepada yang lebih rendah. Orang Indonesia mengucapkan “selamat pagi” setelah melewati jam 24:00. Namun, orang Jepang menggunakan “ohayoo gozai-masu / ohayoo” mulai dari waktu bangun tidur.

☆Siang, sore (sekitar 10:00 a.m – 12:00 p.m sampai matahari mau  terbenam)

こんにちは。
Kon’nichiwa.
Selamat siang / Halo.

“Kon’nichiwa” diucapkan pada siang hari secara umum (tetapi ungkapan ini sangat jarang digunakan kepada orang yang sering bertemu sekaligus hubungannya dekat dengan pembicara seperti teman akrab, teman di sekolah, atau sekeluarga, dan seterusnya).

☆Malam (setelah matahari  terbenam sampai tidur)

こんばんは。
Konbanwa.
Selamat malam.

“Konbanwa” diucapkan pada malam hari setelah matahari tenggelam. (Ungkapan ini  juga jarang digunakan kepada orang yang sering bertemu sekaligus hubungannya dekat dengan pembicara seperti teman akrab, teman di sekolah, atau sekeluarga, saudara kandung, dan seterusnya).

おやすみなさい。
Oyasumi nasai.
Selamat tidur. / Selamat malam.

Ungkapan “oyasumi nasai” digunakan saat ingin tidur, atau berpisah dengan lawan bicara pada malam hari.

☆Saat bekerja

おつかれさまです。
Otsukaresama desu.
Selamat bekerja. / Terima kasih atas usaha dan kerja keras Anda.

Ungkapan ini digunakan untuk mengucapkan “selamat bekerja” kepada sekantor, rekan bisnis, dan seterusnya pada saat bekerja. Pekerja di kantor Jepang lebih sering menggunakan salam “otsukaresama desu” dibandingkan dengan “kon’nichiwa”, “konbanwa” dan lain-lain pada saat jam kerja.

2. Saat berpisah

Penjelasan

さようなら。
Sayoonara.
Sampai jumpa lagi.

“Sayoonara” diucapkan untuk salam perpisahan, dan biasanya digunakan di sekolah (antara guru dengan murid), atau dalam lingkungan tetangga secara rutin setiap hari. Selain itu, ungkapan ini digunakan saat berpisah dengan seseorang yang kemungkinan besar tidak akan kembali atau bertemu lagi (misalnya, saat putus hubungan dengan pacar 🤣🤣). Ungkapan ini tidak sering digunakan antara teman, sekantor, sekeluarga, dan seterusnya.

じゃあ、 (また、あした)
Jaa, (mata ashita). 
Baiklah, (sampai besok)

“Jaa”, atau “Jaa mata ashita” digunakan antara sederajat seperti teman. Ungkapan ini merupakan informal dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

バイバイ。
Bai bai.
Dada.

“Bai bai” merupakan kata serapan dari “bye” dalam bahasa Inggris, dan biasanya diucapkan oleh anak muda. Ungkapan ini juga informal dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

3. Saat ingin mengucapkan rasa terima kasih

Penjelasan

ありがとうございます。
Arigatoo gozai masu.
Terima kasih (sopan).

ありがとう。
Arigatoo.
Terima kasih (informal).

“Arigatoo gozai masu” diucapkan untuk menyatakan “terima kasih” secara umum dan secara sopan. Sedangkan, “Arigatoo” yang juga artinya “terima kasih “ merupakan informal, dan sering digunakan kepada lawan bicara yang hubungannya dekat dengan pembicara seperti teman, sekeluarga, dan seterusnya.

どういたしまして。
Doo itashi mashite.
Sama-sama.

“Doo itashi-mashite” digunakan untuk menyatakan “terima kasih kembali” sebagai balasan dari “terima kasih”.

4. Saat ingin minta maaf

Penjelasan

すみません。
Sumi-masen. 
Minta maaf. (sopan)

“Sumi-masen” diucapkan untuk menyatakan “meminta maaf”. Ungkapan ini berbentuk sopan dan bersifat umum sehingga dapat digunakan kepada orang umum secara keseluruhan. Hanya saja, sumi-masen tidak tepat digunakan kepada orang-orang yang seharusnya dihormati oleh pembicara seperti tamu, klien, dan seterusnya (biasanya ada hubungan dalam bisnis) . *dalam kelas ini kita pake sumi-masen.

ごめんなさい。
Gomen-nasai.
Maaf.

Ungkapan ini diucapkan untuk meminta maaf kepada lawan bicara yang hubungannya dekat dengan pembicara seperti teman, sekeluarga, dan seterusnya. “Gomen’nasai” merupakan informal.

ごめん。
Gomen.
Maaf. (informal)

Sama halnya, “gomen” sebagai kata singkat dari “gomen’nasai” dapat digunakan untuk meminta maaf. Namun, ungkapan ini lebih informal daripada “gomen’nasai”, dan dapat digunakan kepada sahabat saja.

もうしわけありません。 / もうしわけございません。
Mooshiwake ari-masen. / Mooshiwake gozai-masen.
Mohon maaf. (paling sopan)

“Mooshi wake ari-masen(gozai-masen)” digunakan untuk menyatakan mohon maaf. Ungkapan ini yang paling sopan daripada yang telah dijelaskan di atas, dan dapat digunakan kepada orang-orang yang seharusnya dihormati oleh pembicara, seperti tamu, klien, atau orang-orang yang posisnya lebih tinggi daripada pembicara.

5. Saat makan

Penjelasan

いただきます。
Itadaki-masu.
Selamat makan.

Ungkapan ini diucapkan sebelum mulai makan, dan menyatakan rasa terima kasih kepada bahan-bahan makanan yang telah menyumbangkan nyawanya, dan seluruh pihak yang telah menyediakan makanan seperti petani, nelayan, pedagang, pemasak, tulang punggung keluarga, dan lain-lain. Secara harfiah, “Itadaki-masu” berarti “saya menerima”.

ごちそうさまでした。
Gochisoosama-deshita.
Terima kasih atas hidangannya.

“Gochisoosama-deshita” diucapkan setelah makan. Ungkapan ini juga menyatakan rasa terima kasih kepada seluruh kalangan yang telah menyediakan hidangannya.

僕と日本語の本 - 1. Introduksi イントロダクションTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang