Power Of Love

2. Kejutan

Votmment yaaa
Happy readingg 😘😘😘

“Ini Jung yong hwa, kau sudah mendapat info kedatangannya?

“Yang baru saja aku ketahui adalah, perwakilan Power Group sudah tiba di Korea.

“James power?

“Tidak, dia seorang wanita muda.

“Siapa?

“Aku rasa wanita itu istri James power.

“Kau yakin?

“Aku bisa pastikan itu, manager Jung.

“Baiklah.

Sambungan telpon terputus, Yong hwa membaca email yang dia terima kemarin. Email yang berisikan kalau perwakilan Power group akan datang pekan depan. Tapi ternyata, justru mereka datang lebih cepat dari yang dijanjikan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah, sebuah email dari Power Group. Memberitahukan tentang kematian James Power. Yong hwa semakin keras memijat pelipisnya. Kepalanya semakin sakit memikirkan apa yang akan terjadi paad CIEL ditangan orang asing. Dia tidak ingin CIEL hancur, terlebih di tangan orag asing.

Handphone Yong hwa kembali berdering, tapi kali ini dari istrinya. Rasa lelah itu kembali menghampiri, Yong hwa mengabaikan panggilan itu. Berkali-kali hingga akhirnya panggilan itu berhenti.

Yong hwa memutuskan untuk tidak kembali kerumah, dia memilih menginap di suite hotel. Dari dulu Yong hwa tidak pernah berubah. Seorang pria yang tidak berperasaan dan terkesan sangat dingin. Itulah yang sering dia dengar, lebih tepatnya sebuah julukan.

***
“Brengsek kau Jung yong hwa, saat ada maunya saja kau kembali padaku. Kau pikir aku ini apa!! Aku ini istrimu, kau harus melaksanakan kewajibanmu padaku.” Seohyun berteriak memaki Yong hwa. Baginya bemesraan dengan Yong hwa adalah sesuatu yang sangat langka. Bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka bercinta dalam 5 tahun.” Kalau begini terus bagaimana bisa aku punya anak darimu.

Setiap kali ada kesempatan bercinta, Yong hwa selalu melepaskan diri sebelum mencapai klimaks dan membuang cairan spremanya dikamar mandi. Dia tidak bisa memaki Yong hwa atas kekecewaanya, jika dia melakukan itu... bisa dipastikan Yong hwa tidak akan lagi menyentuhnya. Setidaknya, dia masih bisa merasakan kehangatan tubuh Yong hwa.

Ringgg.... ring.... Seohyun mengangkat panggilan telpon tersebut dengan cepat, berharap Yong hwalah yang menghubunginya. Tetapi dia salah, itu adalah ayahnya.

“Yaa... appa, ada apa?

“Ada apa dengan nada suaramu?” tanya ayah Seohyun.

“Tidak apa-apa.

“Yong hwa tidak pulang lagi?

“Yong hwa belum pulang appa.” Bela Seohyun, dia merasa ciut saat ayahnya sudah paham sekali kalau Yong hwa memang jarang pulang kerumah.

“Yaa terserah apalah kau menyebutnya.

“Ada apa, appa? Appa menghubungiku hanya untuk mengejekku saja? Lupakanlah, aku ingin tidur.

“Hahahahha, tentu saja tidak sayang. Besok datanglah kerumah bersama Yong hwa, kalian sudah lama tidak berkunjung. Dan juga besok ulang tahun mendiang ibumu.

“Ahhh... baiklah, aku hampir saja lupa. Ok, besok aku akan datang bersama Yong hwa.

“Pastikan suamimu datang Seohyun.

Seohyun tidak lagi menjawab, dia mematikan sambungan telponnya. Lalu menatap foto dirinya bersama Yong hwa yang terpajang diatas dinding. Dia merengut kesal menatap wajah Yong hwa yang tanpa ekspresi, seolah dia terpaksa menikah dengannya.