CHAPTER7

8 5 0
                                    

Pagi yang cerah. Hyorim membuka matanya perlahan saat merasa hangatnya sinar matahari membelai tubuhnya, menelusup melalui jendela kaca yang kordennya lupa ia tutup semalam.ia menggeliat kasar lalu duduk dari tidurnya.

"Hyorim ah kau sudah bangun?"panggil seokjin dari balik pintu kamar hyorim.

"Ne oppa"sahut hyorim pelan.

"Cepatlah mandi dan turunlah kebawah untuk sarapan bersama"ucap seokjin.

"Ahhh ne oppa"ucap hyorim sambil mengusap pelan wajahnya.

Segera ia turun dari tempat tidurnya mengambil handuk di gantungan sampin lemarinya.kemudian ia membuka pintu kamar mandi melakukan aktifitas seperti biasanya.

15 menit bersiap siap.

"Oppa kau masak sebanyak ini?"tanya hyorim kagum dengan hidangan dihadapannya.

"Aisssh cepatlah makan nanti kau terlambat kesekolahmu"jawab seokjin sembari mendudukkan dirinya di meja makan dan mulai menyantap makanan yang sudah di masak olehnya.

"Ne oppa"ucap hyorim semangat.

Setelah selesai makan, seokjin mengantar hyorim kesekolahnya.dulu seokjin sering mengantar hyorim pergi ke sekolah sampai kewajiban harus menghentikan aktivitas rutinnya mengantar dan menjemput hyorim.

"Oppa aku masuk dulu"ucap hyorim sambil mengecup singkat pipi kanan milik seokjin.

"Ne"Jawab seokjin sembari mengacak rambut milik adiknya, membuat pemiliknya mengendus kesal.

"Yak oppa"teriak hyorim kesal.

"Aishhh kyeopta"ucap seokjin mengangkat tangannya kembali untuk mencubit pipi chubby milik hyorim.

"Oppa"teriak kembali hyorim sambil menghentak hentakkan kakinya kesal menjauh dari seokjin.

🍃🍃🍃🍃

Susana kelas sangat ramai hari ini sekolah melaksanakan lomba basket dengan sekolah lainnya. banyak para yeoja yang berbicara tentang ketangguhan dan ketampanan dari tim lawan.

"Tsk, mereka bersisik"dengus hyorim.

"Hyorim"teriak sejeong sembari melambaikan tangannya kearah hyorim.

"Sejeong, jennie"ucap hyorim sambil melangkah mendekat kearah sejeong dan jennie.

"Kau nanti nonton pertandingan basket?kudengar lawan tim kita tampan tampan"ucap jennie semangat.

"Tidak"jawabku.

"Ayolah"bujuk sejeong sambil beragyeo.

"Tidak"jawabku lagi, hari ini aku benar-benar tidak ingin melakukan apapun.

"Aishhh, arraseo"ucap sejeong cemberut kesal.

"Kau kenapa yorim ah?"tanya jennie sambil memegang kedua tangan hyorim berharap sahabtnya ingin menceritakan masalahnya.

"Aku tidak apa apa, kalian pergilah menonton aku akan pergi ke rotfoop"jawab hyorim mencoba tersenyum manis walau itu senyum palsu yang diberikannya.

"Jika ada apa apa hubungi kami, oke"kata sejeong sambil menunjukkan pinky promise pada hyorim.

"Ne"jawab hyorim sambil menautkan jarinya ke jari milik sejeong.

"Dahh"ucap jennie sambil melangkahkan kakinya menjauh dari tubuh hyorim.

"Eumm"jawab hyorim membalikkan tubuhnya menuju kelas.

Sepi itu yang terjadi di ruangan kelasnya, netranya menyelidik setiap sudut ruangan kelas sambai manik matanya menangkap sosok tubuh tegap milik seorang namja tampan dengan mata nyalang yang tajam menatap kearahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sacrifice Of Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang