chapter 3

21 4 0
                                    

"Non ada tamu yang mencari" kata bi maya dari luar

"Bilang aku lagi tidur" teriak freya dari dalam kamar yang masih fokus dengan buku

"Katanya ada hal yang begitu penting" timpal bi maya

"Hadeuh..!!" Ujar freya bangkit dari kasur untuk menuju teras luar rumah

"Di sana non" kata bi maya mengacungkan ibu jarinya

Freya hanya mengangguk sambil terus berjalan.dengan pakaian sekolah yang berantakan dan rambut yang diikat sembarang dia menemui tamu itu.

"Ada apa ya?!" Kata freya saat sudah diambang pintu

"Frey..ya.."ujar tamu tersebut kaget melihat keadaan freya yang begitu berantakan,yang ternyata reno teman sekelasnya

"Renoo" sontak freya kaget

"Lu ngapain ke sini?!" Tanya freya terbata-bata karena dia baru sadar dengan keadaan pakaiannya yang begitu berantakan

"Hehm,gua kesini mau minta id line dan nomor teleponnya anggia" jawab reno santai

"APA?! Lu kesini cuma mau nanyain itu,lu mikir ga dengan kedatangan lu ke sini tuh memotong waktu gua buat santai!!" Timpal freya dengan nada tinggi

"Mending lu pulang aja sono" lanjut freya mengusir reno

Cowo kuper itu pergi dengan kecewa sebab dia di usir mentah-mentah oleh freya. Setelah menemui tamu gak jelas itu freya kembali ke kamarnya.

Tuk tuk tuk

Ketukan pintu mengagetkan freya yang tengah tertidur dengan muka tertutup buku yang dibacanya sedari tadi.

"Non..non..non freya" suara bi maya yang semakin lama semakin keras membuat freya langsung beranjak dari kasur

"Ada apa sih bi?" Tanya freya kesal

"Saya hanya ingin memberitahu bahwa ibu besar dan bapa akan pulang sebentar lagi dan non freya diperintahkan untuk bersiap siap menyambut kedatangan beliau" jelas bi maya lembut

"Iya iya" timpal freya cetus

"Kalau begitu saya hendak ke dapur melanjutkan pekerjaan saya" kata bi maya

Freya hanya mengangguk iya dan kembali ke kasur yang menurutnya adalah surga dunia.saat ingin melanjutkan tidur ponsel freya berdering. Tapi dia acuhkan panggilan telpon itu mungkin karena itu dari reno atau juga nyawanya saat bangun tidur  belum terkumpul. Karena waktu tidurnya terpotong potong dia putuskan untuk menonton tv saja sambil membaca buku lagi.

"Aduh si kuper tuh kenapa sih nelpon nin mulu!!" Ucap freya kesal karena ponselnya terus terusan berdering

Dia matikan ponselnya dan dia banting ponsel itu ke kasur pelan tapi pasti. Berkali kali dia tatap jam dinding agar dapat memastikan jam berapa dia harus mandi dan bersiap menyambut sang mama dan papa. Dengan keadaan badan yang wangi dan sudah cantik pula freya segera menuju bandara untuk menjemput mama dan papa nya yang pulang dari london,ketika sudah sampai tujuan freya memilih tempat duduk untuk menunggu yang nyaman dan tenang sebab dia tidak terlalu suka keramaian.

"Hey?" Saat asik membaca buku tiba-tiba ada yang menepuk pundak freya,tepukan itu sangat erat hingga membuat freya kaget

"Huh?" Sentak freya

"Freya ya?" Tanya pria itu

"Apakah saya mengenal anda?" Timpal freya dengan sopan

"Gua adrian!" Jawab pria itu yang ternyata adalah pacar gia

"Oh" kata freya terkejut karena dia belum pernah bertemu secara langsung dengan pacar sahabatnya itu

"Ngapain disini?" Tanya adrian sambil merubah posisinya menjadi duduk

"Ehm...lagi menunggu nyokap dan bokap gua pulang"  jawab freya

"Oh,kalau gitu sama dong" ujar adrian

Freya mengangguk iya dengan  senyumnya yang manis jika sedang tidak jutek. Obrolan mereka begitu hangat dan akrab walau pun baru pertama kali freya bertemu adrian. Ketika adrian akan beranjak pergi dia meminta kontak freya.

"Nanti gua chat ya?" Kata adrian saat freya menyisipkan nomor teleponnya

Apa?adrian akan chat aku,gimana kalau gia tau dan marah sama aku!? Gumam freya dalam hati.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang