Awal liburan tahun ini, aku (grace) berencana liburan bareng temen-temen. Kali ini kita bakalan pergi ke sebuah villa milik emen. Aku, Siti, Rodiah, Emen, Dale, dan Koyo sudah mempersiapkan semuanya.
Malam itu malam jum'at, aku dan semuanya udah sampe di villa milik Emen. Dingin banget di villa Emen itu, udah tua juga bangunannya, kayanya jarang ditempatin deh. Tapi lumayan sih oke juga, ada kolam renang bisa mancing lah malem-malem bareng mereka #loh ko..ko loh..
Hari pertama bersama mereka seru banget deh. Kita nyanyi-nyanyi, walaupun suara mereka rebek juga yang penting seru-seruan lah. Kita babakaran jagung bareng, plus kolor si Dale ikut kebakar, atuh da dia duduk di perapian, ya iya lah gosong, ampun ampun si Dale.
Besok nya teh pagi-pagi, aku olahraga bersama mereka, senam santai dengan musik beralunan syahdu di taman belakang bersama ibu-ibu kampung gajah, ikut senam bersama. Koyo dan Rodiah mereka ga bisaeun senam, disuruh senam malah joget goyang jempol, haduh mereka mah ga asik.
Siangnya kita berenang di kolam ikan *eh kolam renang, lumayan lah 5x5 meter kolamnya. Mancing juga dapet ikan badut, ikan koi dan ikan arwana di aquarium. Ah dasar kelakuan Dale mancing di aquarium, haha aneh tapi nyata itu lah Dale.
Malam hari nya, gatau kenapa angin sepoi-sepoi sangat besar, dingin banget kaya ada di kutub utara, hujan sih engga cuman jatuh air aja dari langit. Akhirnya kita ngumpul diruang deket garasi nyimpen mobil.
Tiba..tiba...tiba..tiba.......
Terdengar ada yang nyanyi.
hu..hu..hu..hu..hu..hu..hu..hu......
Aduh siapa sih yang nyanyi malem-malem gini mani sedih banget. Ya lama-lama kita takut lah ya, nyanyi itu bukan sembarang nyanyi, tapi tapi tapi itu suara orang menangis.
Liat semua yang ada diruangan ga ada yang nangis, dan emang cuman kita-kita aja yang ada di situ. Lalu semua lampu langsung mati gitu aja. Padahal Emen selalu bayar listrik tepat waktu. Huhu apa yang terjadi.
Yang tadi nya ga ada guludug tiba-tiba guludug dan petir datang dan menyambar begitu saja. Sungguh aneh dengan peristiwa ini.
Rodiah dia kedinginan, gemetar kaku diatas bangku sana. Ku dekati dia, ternyata baju nya basah kena air yang bocor. Kasian sekali dia.
Kuambilkan handuk buatnya. Lalu kuberikan padanya dan ku gosokkan ke badannya.
Astagaa...........
Ternyata yang kuambil adalah lap pel paranti ngepel. Pantas saja kenapa asa bau-bau hangser.2jam berlalu...
Tangisan itu mulai mendekati kita. Apa yang terjadi? Semakin sini suara semakin menakutkan. Ditambah lagi hujan bergeluyur, guludug berdendang, dan petir membeset-beset diatas sana. Hari ini benar-benar hari aneh.Preeeteeeng....
Bledug......
Pletaaaaaak.....Terdengar suara serpihan kaca jatuh dan pecah. Apa apa itu? Apakah itu hantu? Atau pencuri? Kita semua mulai panik.
Koyo dan Emen nyumput dibawah meja. Aku dan rodiah nyumput diatas kursi dihiasi selimut. Dale tidur dengan santainya.
Apaaa.. apaaa yang terjadi??
Tiba....tiba.......
Ada tangan membuka kan selimut sumputan aku dan Rodiah.
Aaah...tangan berkuku panjang, juga rambut panjang terurai dengan baju putih yang menggebu-gebu.Aaaaaaarrrrrgggggghhhttttt........
Aku dan Rodiah menjerit ketakutan dan kita lari ikut nyumput bareng Koyo dan Emen.
Tangisan itu tambah mendekati kami.
Dan..dan..dan..
Sesosok rambut panjang itu menghampiri kami dan terus menangis. Kami babacaan doa, dan tiba-tiba lampu nyala kembali.Setelah kami lihat......
"Kamu nakutin aja deh!!" Ujar kami.
Sambil terus menangis siti marah sama kita.
"Ari kalian mani jahat!!! Kenapa aku di kunci di mobil seharian lebih!!" Kata siti.
"Astagfirullah kita lupa sit, sorry ya sit. Da kamu nya tidur dimobil. Terus kita ga inget kamu sit, sorry.." kata kami.
Siti sungguh sangat mengkhawatirkan. Dia tidak menikmati liburan nya kali ini. Karena pagi ini kita berencana untuk kembali pulang kerumah masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Malam
Short Storyaku (grace), siti, rodiah, emen, dale, dan koyo merupakan sahabat satu geng keren yang sangat gak jelas. setiap malam kita mendengar suara aneh. suara apakah itu?