Hingga saat ini, kami masih di apartemennya Rodiah. Kami hanya bisa terus menunggu Rodiah kembali. Dan Koyo masih saja panas demam yang tak kunjung henti.
Siangpun berlalu. Lama-lama kami bosen hanya terdiam mematung seperti ini. Akhirnya kami pun menonton televisi. Lagi asik-asik nonton sinetron, tiba-tiba sekilas info pun muncul.
"Sekilas info. Baru-baru ini, polisi menemukan jenazah wanita yang mati karena menabrak tiang listrik. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan disana. Terlihat jelas benjolan besar dikepala jenazah itu........." Kata pembawa berita di TV.
Kamipun mengeluh. Duh lama banget beritanya. Alhasil kami pindahin ke stasiun tv yang lebih rame lagi filmnya.
Lihat ke jendela, langit mulai menggelap. Ternyata gak kerasa malam sudah tiba.
Koyo, sampai saat ini masih terbaring lemah di kasur. Namun panas nya sudah lumayan menurun.
Tibaaa.....tibaaaaa........
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........Terdengar jeritan menggelegarkan jiwa ini.
Serentak kami langsung berpikir itu Koyo. Langsung saja kami hampiri dia. Ternyata dia masih tertidur pulas.
Aduh suara apalagi sih itu. Aku dan yang lainnya mulai mikir macem-macem gegara hantu wanita kemaren. Apa mungkin dia kembali lagi?
Eh tapi setelah kami lihat ke arah kamar Rodiah, benar saja itu suara Koyo. Dia menjerit-jerit gak abis-abis.
Semakin sini semakin aneh kelakuan Koyo. Sambil tertidur pulas, Koyo terus mengigau memanggil-manggil Rodiah. Mungkin Koyo kemarin gak ketemu sama Rodiah maka nya dia rindu.
Tak lama kemudiaan, Koyo pun bangun dari tidurnya. Sambil ngos-ngosan dia korejat dan langsung berdiri.
"Rodiah.. rodiah.." ucapnya.
Kami tak paham kenapa dia segitunya manggil-manggil Rodiah. Padahal kan dia belum pulang-pulang sampai saat ini. Kita juga daritadi nungguin dia.
Tibaaa...tibaaa....
Krooooo.....eeekk.....
Suara pintu balkon terbuka.
Kami langsung menuju ke suara pintu itu.
Astaaagaaaa....
Melihat keluar balkon, angin sangaat kencang sekali, hujan turun dengan derasnya. Kondisi cuaca sangat menyeramkan banget diluar sana. Kami jadi inget Rodiah. Dimana dia berada sekarang ?Selang beberapa menit kemudian....
Hmmm....hmmmm..hmmm........
Terdengar suara yang nangis lagi.
Itu pasti Rodiah, dia kan lagi suka menangis ahir-ahir ini.Belum juga kita memutar balikan badan. Koyo langsung saja berlari menghampirinya dan memeluk Rodiah.
"Rodiah, maafin aku ya kalo punya salah sama kamu selama ini." Ucap Koyo dengan tersedu-sedu.
Duh lihat Koyo terisak-isak menangis kaya gitu bikin kita juga tiba-tiba jadi cirembai. Aah dasar Koyo drama queen banget sih dia.
Kamipun menghampiri mereka dan ikut memeluk Rodiah. Ya ampun, badan Rodiah masih saja dingin bagai es batu di lemari es.
"Kamu gak kenapa-kenapa kan Rodiah? Kemarin kamu tidur dimana? Sampai bisa dingin gini." Tanyaku.
"Akuu...akuuu..." Ucap Rodiah.
Koyo langsung menyetel televisi dan mencari berita ter hot saat ini. Dan berita yang tadi ada di sekilas info itu lah yang Koyo tunjukkan.
Astaaaaagaaaaaa.......
Aku terdiam membatu. Aku sedih, aku marah, aku lemas tak berdaya mengingat hal ini.
"Guys, inget ga Rodiah pernah cerita, kalo dia pulang dari salon bi Minah, dan dia tidagor ke tiang listrik??" Ungkap ku.
Semua pun ngehuleung sambil berpikir mengingat cerita itu.
Dan dimulailah tangisan-tangisan menghiasi ruangan itu. Aku dan yang lainnya sediih melihat Rodiah.
Setelah dipikir-pikir, setiap ketemu Rodiah, baju dia masih baju dress code merah yang waktu dipake sama dia buat foto-foto di tukang foto deket solokan tea.
Astagfirullah....
Kami gak sadar kalo dia memakai baju itu terus-terusan. Dan yang ada diberita itu..........Ternyataaa.....ternyataaa.....
Rodiaah..... Kini.......sudaaah.......
Hikss...hiksss....hiksss....
Kami sangat terpukul sekali dengan kejadian ini. Kami tidak terima kalo harus ditinggal selamanya oleh Rodiah. Kenapa? Kenapa harus Rodiah sahabat kita.
Tak lama kemudian....
Koyo memegang erat tangan Rodiah. Seakan-akan Rodiah seperti mau diambil orang saja."Pergi......pergi.......!!!!!" Teriak Koyo
Tapi kami gak tau dia teriak kesiapa. Tak ada siapa-siapa di depan Koyo.
"Guys, tolong pegang dan jaga Rodiah baik-baik kaya aku. Please...please..!!" Ungkap Koyo.
Akupun dan yang lain heran, apa sih maksud si Koyo.
Laluuuu...........
Tiba-tiba Rodiah bicaraa......
"Sahabat-sahabatku sayang. Makasih banyak ya selama ini kalian udah baik banget sama aku. Kalo ga ada kalian, aku ga tau harus hidup sama siapa lagi. Mungkin kalo ga ada kalian, aku tak akan pernah memiliki hidup yang penuh warna seperti ini. I love kalian semua." Ucapnya dengan wajah tersenyum bahagia.
"RODIAAAAAH.... JANGAAAAN PERGIIII .......!!!!!!" Teriak kami.
Lama kelamaan, sosok Rodiah mulai memudar, menghilang entah kemana.
Kami tak dapat melihatnya lagi. Isak tangis kamipun tambah kencang sekali.Kulihat Koyo, dia berhenti dari tangisnya dan malah tersenyum lebar ke arah hilangnya Rodiah.
"Guys, udah jangan nangis aja. Rodiah aja ga nangis lagi ko, dia malah lagi ketawa-ketawa deket kalian." Ujar Koyo sambil tertawa.
Aku dan yang lain malah merasa iba pada Koyo, kami takut dia stress dan jadi gila. Kasihan Koyo, mungkin dia sangat ga bisa nerima kepergian Rodiah dibanding kita.
"Hey kenapa sih kalian liatin aku segitunya? Asli aku ga gila ih. Dan beneran Rodiah ada deket kita." Ucapnya.
"Jadi gini ya, semenjak aku ikut challenge tea, gatau kenapa aku jadi bisa liat sosok yang gak terlihat oleh manusia lainnya."
"Tadi aku megang erat tangan Rodiah jg karna tadi aku liat ada sosok hitam mau menjemput Rodiah." Sambungnya.
Mendengar hal itu kamipun percaya pada si Koyo. Karena aku baru tersadar kata mbah google, katanya sih kalo orang mencukur abis alis, dia bakal bisa lihat hantu.
Setelah itu. Kami mulai ingat lagi dengan Rodiah. Kata Koyo sih, Rodiah pengen jenazahnya cepat di makamkan.
Sebenarnya kami kenal betul Rodiah itu seperti apa. Rodiah juga selama ini hidup sebatang kara. Kita juga bingung harus membawa jenazahnya kemana? Dia kan ga punya keluarga selain kita.
Koyopun berbisik pada kami. Dan Pada akhirnya kami lah yang mengurus semuanya.
Sedih rasanyaa ditinggalkan oleh sahabat kita sendiri. Mestipun Koyo bilang bahwa Rodiah ada di dekat kita selalu, tapi tetap saja dia tak nyata dan tak bisa dilihat oleh kita berempat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Malam
Short Storyaku (grace), siti, rodiah, emen, dale, dan koyo merupakan sahabat satu geng keren yang sangat gak jelas. setiap malam kita mendengar suara aneh. suara apakah itu?