Chapter 5

906 85 13
                                    

Tidak ada yang instan di dunia ini jika kau ingin mendapat apa yang kau inginkan. Dibutuhkan usaha dan tekad yang kuat agar keinginanmu tercapai. Begitu juga dengan Kyuhyun. Pria kelahiran tanggal tiga di bulan Februari itu harus terus mengejar waktu yang semakin cepat saja rasanya. Bagaimana tidak, rasanya baru kemarin ia bertemu Sungmin di perpustakaan dan sedikit berdebat dengan gadis penyuka ice cream itu. Namun ketika ia melihat kalender di ponselnya, ia terkejut karena ternyata dua minggu berlalu begitu saja. Ini semua karena ia terlalu memfokuskan dirinya agar bisa segera menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa, yang mana Kyuhyun biasa menyebutnya dengan skripshit. Karena sebenarnya Kyuhyun begitu pusing memikirkan tugas sialan itu.

Bukan, bukan karena Kyuhyun tidak mampu menyelesaikannya. Hanya saja ia merasa muak karena harus mengejar waktu lulus secepat mungkin. Bukannya juga ia tidak senang jika ia lulus tepat waktu, hanya saja ini diluar perkiraannya yang harus berurusan dengan tugas sialan itu secepat ini. Disisi lain ia begitu kesal memikirkan Sungmin yang semakin hari semakin dekat saja dengan pria Choi itu.

Dua minggu ia tidak bertemu Sungmin, namun bukan berarti kabar gadis itu luput darinya. Entah ini yang dinamakan keberuntungan atau kesialan, tanpa ia pinta, ibunya selalu menceritakan tentang Sungmin begitu ia pulang dari berkunjung ke rumah Lee itu. Keberuntungannya adalah, ibunya mengatakan bahwa Sungmin semakin hari semakin cantik dan berisi. Kyuhyun sangat bersyukur akan hal itu. Gadisnya baik-baik saja. Sementara kesialannya adalah ibunya mengatakan jika ada seorang pria tampan rupawan yang datang menjemput Sungmin dan pria itu begitu akrab dengan ibu Sungmin.

Awalnya Kyuhyun mengira mungkin saja pria yang dimaksud ibunya adalah Minho, sepupu jauh Sungmin. Tapi jika itu Minho kenapa ibunya tidak mengenalinya? Bahkan Kyuhyun pun juga mengenal baik Minho karena memang saat sekolah menengah atas dulu mereka satu sekolah, bahkan Minho sering berkunjung ke rumahnya bersama Donghae. Akhirnya semua terjawab setelah Donghae yang saat itu  memang akan berkunjung ke rumah Kyuhyun memberitahu begitu ia sampai, bahwa ia berpapasan dengan Sungmin yang tengah bersama Siwon.

Marah? Tentu saja. Kyuhyun begitu mengutuk dirinya yang tidak bisa melakukan apa-apa saat ia tahu gadisnya tengah bersama pria lain. Jika ia tidak memakai akal warasnya saat itu tentu ia akan menyusul mereka dan bahkan akan memberi sedikit pelajaran pada Siwon sialan itu. Namun sayangnya akal waras Kyuhyun memilih untuk diam saja. Ia hanya tidak ingin membuat kekacauan dan membuat dirinya menjadi buruk di mata Sungmin.

Biarlah pria Choi itu untuk saat ini berada di samping Sungmin. Tapi nanti, suatu hari nanti, Kyuhyun lah yang akan berada di samping Sungmin hingga mereka berdua menua bersama.

Ya, Kyuhyun yakin itu.

.

.

Gadis itu membuka pintu apartemen didepannya setelah menekan beberapa angka yang membentuk sebuah password. Dilepasnya flatshoes miliknya lalu ia meletakkannya di rak samping pintu. Ia kemudian melangkahkan kaki pendeknya memasuki lebih dalam apartemen mewah itu.

"Oh, kau sudah datang?"

Gadis itu mendongak dan tersenyum kecil saat melihat pemilik apartemen ini sedang mengeringkan rambut basahnya dengan handuk. Memilih untuk tidak menjawab, ia malah melangkahkan kakinya menuju dapur dan mengambil sebotol air dingin di dalam kulkas kemudian meneguknya sampai habis tanpa sisa.

"Kau habis dari gurun ya?"

Ia melirik sekilas pemilik suara itu kemudian meletakkan botol kosong yang ia pegang tadi di atas meja.

"Baiklah aku mengerti, kurasa kau butuh pasokan air untuk mengisi ulang air matamu yang kau habiskan semalaman."

"Hyuk!"

after all // kyumin gs ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang