"Aku percaya pada takdir. Karena takdirlah yang mempertemukan kita. Tapi sebaliknya, aku tidak percaya pada yang namanya kebetulan. Karena tidak ada kebetulan yang tiba-tiba saja menjadi sangat nyata."
-Minhyuk-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
JANUARY 2018.
Minhyuk'S HOME.
"Aku ingin kau segera menikah tahun depan."
Alis Minhyuk terangkat tinggi saat mendengar kata-kata ayahnya itu. "Tunggu sebentar, Appa." katanya singkat. Minhyuk berjalan menuju meja makan tempat ayahnya berada. Pria itu kemudian duduk didepan ayahnya yang tengah menatapnya dengan serius. "Apa yang kau katakan tadi, Appa?"
"Aku ingin kau segera menikah, Lee Minhyuk." ulang ayahnya dengan suara yang lebih keras.
"Kenapa tiba-tiba kau membahas hal ini?" Minhyuk masih bingung dengan permintaan ayahnya. Apa ayahnya salah minum obat hari ini? Atau apakah ayahnya memang serius menginginkan dirinya untuk segera menikah tahun depan.
"Kau sudah berada diusia dimana kau seharusnya sudah menikah. Aku dan ibumu sudah sangat ingin melihat kau menikah, dan mempunyai seorang anak. Kami ingin seorang cucu." Jawab ayahnya kemudian.
Minhyuk memejamkan mata, kemudian mendesah. "Appa, kau tahu betul bahwa aku sangat sibuk sekarang ini. Jadwal BTOB yang begitu padat membuatku hampir tidak ada waktu untuk berkencan dengan seorang gadis. Dan sekarang kau memintaku untuk segera menikah. Apakah itu masuk akal?" ujar pria itu tidak habis pikir. "Hyung! Dia bahkan sudah lebih tua dariku, kenapa kau tidak menyuruhnya menikah saja."
"Karena dia juga akan menikah tahun depan, maka dari itu kau juga harus berkencan setelah Hyungmu, aku ingin kau juga menyusulnya."
"Aku tahu betul itu. Aku sangat tahu bahwa jadwalmu bersama BTOB sangatlah padat, ditambah dengan jadwal Konser Tourmu keberbagai negara. Tapi, tidak bisakah kau meluangkan sedikit waktumu untuk berkencan dengan seorang gadis? Apa appa perlu menjodohkanmu dengan anak teman appa, begitu?" kata ayahnya.
"Apa semua ini gara-gara Hyung?" tuduh pria itu.
"Apa maksudmu?"
"Karena Hyung sudah memiliki kekasih dan aku belum. Jadi kau ingin menjodohkanku dengan anak temanmu itu? Appa aku masih dua tahun lebih muda darinya kenapa kau mendesakku seperti ini."
"Tentu saja bukan." bantah ayahnya.
"Lalu kenapa?"
"Aku sudah menjelaskan alasannya tadi, dan aku yakin kau cukup pintar untuk mengerti dengan permintaanku ini. Aku ingin kau segera mencari seorang pendamping. Aku akan memberikan waktu untukmu selama satu tahun ini. Jika sampai akhir tahun ini kau belum juga mengenalkan calon istrimu pada kami, maka terimalah perjodohan ini." pungkas ayahnya.
