Chapter 8

149 14 1
                                    

Halo... maaf ya guys baru update. Semoga menikmati ceritanya... ^^

.

.

Tubuhnya bergetar. Tangannya terkepal, ingin meninju wajah ke-3 gadis yang menertawainya. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menyampirkan jas dibahunya. Tentu saja membuat So Eun menatap kearah lelaki yang kini berdiri di sebelahnya yang sedang menatap garang kearah tiga gadis yang baru saja menyiramnya.

"Apa yang kalian lakukan dengan pacarku?!" bentak lelaki yang tak lain tak bukan adalah Shi Yoon.

Ke-3 gadis itu tampak ketakutan, lantaran berbalik dan pergi.

Kemudian Shi Yoon mengambil ponsel So Eun yang terjatuh dan mengantongi-nya, lalu ia segera memapah tubuh So Eun.

"Shi-Shi Yoon-ah, turunkan aku," pinta So Eun.

"Diam," ucap Shi Yoon dengan nada yang seram. Lantas hal itu membuat So Eun terdiam karena takut. Bahkan tak berani melihat wajah Shi Yoon sekarang.

-oOo-

"Apa yang sedang kau pikirkan? Kenapa kau keluar rumah? Sudah ku bilang 'kan, kau tidak boleh pergi kemanapun. Apa kau ini tuli? Atau tidak mengerti bahasaku?!" seru Shi Yoon kesal pada gadis yang sedang duduk di lantai dengan tubuh yang masih lengket karena siraman soda.

So Eun terus menunduk. Ia merasa takut pada sikap Shi Yoon yang berubah 180 derajat itu jika sedang marah. "Mi-mian."

"Hahhh... apa yang harus aku lakukan supaya kau mendengarkan ucapanku?" tanya Shi Yoon setelah menghela nafas beratnya. Kemudian ia merasa lelah dan duduk dilantai bersebelahan dengan So Eun namun memiliki jarak diantara keduanya. Ia pun melihat kearah lain, tampak acuh pada gadis didekatnya. "Sudahlah. Jangan bicara padaku sekarang. Mandi dan ganti bajumu."

"Hmm," gumam So Eun dengan nada yang masih ketakutan. Ia pun berdiri dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

-oOo-

Sejak insiden yang terjadi tadi sore, So Eun dan Shi Yoon masih saling diam. Dimana So Eun duduk di atas ranjang Shi Yoon, sedangkan Shi Yoon duduk di depan TV yang mati. Bahkan lampu kamar tidak dinyalakan sehingga hanya cahaya bulan yang masuk keruangan kecil itu.

Hingga akhirnya Shi Yoon bangkit dan berjalan menghampiri So Eun, lalu duduk di dekatnya. "Mianhae. Kau pasti ketakutan karena aku membentakmu tadi."

So Eun masih diam. Ia hanya menunduk dan memainkan jemarinya.

Shi Yoon tiba-tiba meraih tubuh So Eun dan memeluknya. Hal itu pun membuat gadis yang dipeluknya terkejut. "Mianhae. Mianhae."

So Eun merasa tubuh Shi Yoon bergetar. Akhirnya ia mengelus punggungnya perlahan, berusaha membuatnya nyaman. "Gwenchana... gwenchana Shi Yoon-ah...."

Shi Yoon melepaskan pelukannya, sehingga dapat melihat wajah So Eun yang sedang tersenyum padanya. "Kau memaafkanku?"

So Eun mengangguk. "Ne. aku tahu jika kau memiliki maksud tertentu, makanya kau membentakku tadi sore."

Tampak mata Shi Yoon berkaca-kaca karena perkataan So Eun. "Ne... aku takut jika kau terluka. Aku ingin melindungimu. Apapun akan aku lakukan, karena aku menyayangimu."

So Eun tersenyum. Lantas ia pun kembali di peluk oleh Shi Yoon dalam tubuh hangatnya.

-oOo-

"Kopi special Yoon Shi Yoon. Dengan 4 sendok teh kopi bubuk, 2 sendok teh krimmer, dan 4 sendok teh gula, kemudian disiram dengan air panas dengan suhu 85 derajat sehingga rasanya akan jadi lebih nikmat," ucap Shi Yoon panjang lebar setelah menaruh gelas keramik putih yang ia sajikan untuk So Eun setelah menyajikan sarapannya.

Love Amnesia [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang