Mengerikan.

4.2K 652 101
                                    


"Hidup sebagai anak pengusaha sukses itu tidak menyenangkan, banyak musuh yang mengincar, seperti kejadian yang pernah terjadi pada diriku. Saat itu tengah malam aku yang biasanya tidur dengan si brengsek, kali ini sendirian. Karna pria workaholic itu lebih suka menenggelamkan dirinya dengan pekerjaan. "

"Hoammmm, ngantuk. "

Naruto baru saja mau memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan kekamarnya.

"Palingan si brengsek itu, mendingan mata terbuka dari pada entar di bangunin secara paksa juga. "

Terdengar suara pintu di buka, dan mata kecil Naruto membulat, saat melihat orang asing itu memasuki kamarnya.

"S-siapa dia. "

"Ternyata si brengsek itu menyembunyikanmu di sini. Sayang sekali hidupmu hanya sebentar saja, "

Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis Naruto kecil, saat benda bermoncong itu siap menembus kepala kecilnya.

Naruto kecil hanya menutup matanya, berharap rasa sakit itu segera menghilang.

"Ayahku yang ganteng kemana kau pergi, anak gadismu dalam bahaya. ''

Pintu terbuka dengan keras, dan suara tembakan begitu menggema di ruangan itu.

Naruto menggigil ketika melihat Sosok ayahnya, yang membunuh penjahat itu dengan sekali tembak di kepalanya.

Madara menyuruh anak buahnya untuk menyingkirkan mayat itu. Dan ia menghampiri Naruto yang terlihat terkejut dan menggigil, Madara segera menggendongnya dan memberikannya pada kushina.

"Kushina, tolong jaga dan tenangkan dia. "Perintah Madara mutlak, wajahnya mengeras kemana perginya para pengawal, kenapa mereka begitu ceroboh membiarkan penyusup itu hampir membunuh 'mainannya, '.

Meskipun pada awalnya ia juga berniat membunuh anak itu,seperti keturunaanya yang lain, ia tak mau jika para wanita itu mengincar dan melahirkan anaknya demi sebuah jabatan yang menurutnya sangat menjijikan.

Jabatan yang di penuhi darah. Seorang pembisnis handal sepertinya pantas banyak musuh.

"Panggil Shisui kemari? "Perintah Madara pada salah satu anak buahnya .

Tak lama Shisui datang, menemuinya, dan segera berdiri di hadapan kakak keduanya itu.

"Shisui, telusuri dalang semua ini, dan juga orang dalam yang terlibat dalam rencana pembunuhan si baby bear. "

"Baik aniki. "

"Dan satu lagi, mulai hari ini utus Itachi dan Sasuke untuk jadi pelindung, si baby bear. "

"Baik aniki. "

Shisui Segera berjalan ke arah Faviliun keluarga Uchiha Fugaku, kakak tertua mereka.

"Aniki, Madara -nii. Memerintahkan Itachi dan Sasuke tinggal di Manshionnya, untuk mengawasi dan melindungi si kecil, "

Fugaku, dan Mikoto menatap ke arah kedua putranya.

"Bagaimana pendapat kalian? "Tanya Mikoto pada kedua putra Itu.

"Hn. "Jawab keduanya serempak.

"Kalian ini, tak bisakah bicara yang benar pada ibumu. "Ucap Mikoto kesal.

"Hn. /iya ibu. "Jawab Itachi serempak.

Mikoto hanya mengelus dadanya.

"Kenapa aku harus melahirkan anak-anak tak berbakti seperti kalian. "Ucap Mikoto sambil memijit kepalanya yang nyut-nyutan, karna tingkah kedua anak-anaknya.

Kushina, tengah menyuapi Naruto bubur buah, saat ini gadis kecil ini sudah beranjak besar, dia sudah bisa duduk dan mulai merangkak, sejak kejadian percobaan pembunuhan padanya, Kushina kira gadis kecil ini akan mengalami trauma, ternyata eh ternyata gadis kecil ini begitu kuat, dan Kushina tak lagi khawatir, di tambah ada dua pengawal pribadi yang selalu menjaga tuan putrinya.

Meskipun keduanya, masih 15 dan 18 tahun, tapi ia tahu tuannya itu tak pernah main- main, jika itu menyangkut tuan putrinya.

"Bibi Kushina, Madara - ni menyuruh saya untuk membawa nona kecil menghadap kepadanya. "Ucap Itachi, pemuda berumur 18 tahun itu begitu menpesona apa lagi dengan tampilan barunya, Naruto hanya bisa membatin dan menatap Itachi bling- bling, ia paling suka dengan pemuda tampan yang satu ini, dari pada si pantat ayam tanpa ekspresi..

"Oh tuhan kenapa Itachi nii begitu  cantik, lihatlah bulu matanya yang tebal dan lentik, di tambah bibir kissabel miliknya, ini tak adil sungguh  tak adil padahal dia pria dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh tuhan kenapa Itachi nii begitu cantik, lihatlah bulu matanya yang tebal dan lentik, di tambah bibir kissabel miliknya, ini tak adil sungguh tak adil padahal dia pria dewasa . "

Pemuda beranjak dewasa itu, mengulurkan tangannya untuk menggendong si nona muda yang sejak tadi menatapnya dengan mata bulatnnya itu.

Tanpa halangan yang berarti, gadis kecil itu sudah berada di gendongan Itachi, mata Shappirenya itu menjelajahi wajah tampan di hadapanya .

"Tampan sekali. "Tangan kecil milik Naruto, terulur menyentuh kulit Itachi bahkan bibirnya, pria itu hanya tersenyum manis membuat Naruto meleleh.

"Hei nona kecil, jangan memandangiku seperti itu nanti jatuh cinta loh. "Ucap Itachi jahil, membuat gadis kecil alias sepupunya itu mengerjapkan matanya, dan membuat Itachi secara sembunyi-sembunyi mengecup pipi gembul itu.

"Jika udah dewasa nanti, menikahlah denganku ya. "

"Iya-iya aku akan menikah dengan mu, kau ganteng sekali.... Dan juga cantik"

Tak lama Sasuke datang, membuat Naruto memegang kemeja Itachi dengan kencang, dia menyembunyikan wajah mungilnya di dada bidangnya. Membuat kedua remaja beranjak dewasa itu saling pandang.

"Dia takut denganmu Otoutu. "Ujar Itachi , Sasuke hanya mendengus dia memelototi Naruto, dan Naruto balik memelototi dengan mata kecilnya, sambil bergumam dalam hati.

"Dasar pantat ayam, akan ku adukan pada ayah, biar kau di sate. "

"Mata kecilmu itu jelek sekali, minta di cukil ya. " balas Sasuke, sambil meragakan gerakan tangan mencukil mata.

Sedangkan Naruto dia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali, pura-pura tidak mengerti Ucapan Sasuke, padahal dalam hati dia sudah mengutul Sasuke.

"Anak ayam oh anak ayam, ingin ku jadikan kau ayam panggang. Dan kucabuti bulumu itu satu-satu hingga botak, dasar ayam tiren menyebalkan. "

Naruto kecil melambai- lambaikan tanganya berusaha menarik rambut ayam milik Sasuke.

"Mendekatlah sialan, aku ingin membotakimu dan menjadikanmu sup ayam gingseng. "

"Otoutu sepertinya dia mau di gendong olehmu. "Ucap Itachi.

"Tidak mau dia bau ompol. "Ucap Sasuke, tapi dia tak menolak Saat Itachi menyerahkan Naruto padanya.

"Sialan- sialan, aku cabuti rambut jelekmu itu. "

Tangan kecil Naruto terulur, dia segera menarik rambut Sasuke sekuat tenaga hingga ada yang beberapa rontok di tanganya.

Sasuke mendengus geli, dia mendekatkan wajahnya ke arah Naruto sehingga gadis mungil itu berkedip- kedip tak karuan.

"Kau balas dendam padaku, bocah pirang. "


Daughter Of the Emperor(slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang