Pesta Ulang Tahun.

4.1K 605 82
                                    

Setelah kejadian percobaan pembunuhan itu, Waktu begitu cepat berlalu hingga Naruto mulai memasuki usia satu tahun, di usianya yang masih muda dan rentan dari bahaya gadis kecil itu sudah pintar mengacau dan membuat ayahnya beberapa kali gemas untuk tidak mencekik putri kecilnya itu.

"Yaya.yayaa "Naruto bersenandung kecil sambil memainkan mainanya.

Sedangkan Madara, dia memeriksa berkas- berkas di hadapanya, sambil memperhatikan Naruto, ia menyimpan berkas- berkasnya dan memilih menjahili Naruto untuk melepa penat di otaknya.

Ia memainkan kuping Naruto, Sesekali menariknya membuat sang empu mendelik ke arahnya

"Apa-apaan sisialan ini, minta di hajarya. "

"Kenapa kau melihatku seperti itu, apa kau jatuh cinta padaku? "

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu. "

"Papa hat, papa hat. "

"Apa kau mengatakan aku jahat? "Tanya Madara sambil mengangkat alisnya sebelah.

"Iya papa iblis yang jahat. "

"Papa hat pi ateng. "Ucap Naruto kecil sambil menyunggingkan senyum kecil imut dan menggemaskan.

Madara menyeringai.

"Kamu juga sukakan sama papa gantengmu ini. "Ucap Madara, yang duduk berhadapan dengan Naruto kecil.

"Iya, Cuka papa ateng. "Ucap Naruto dengam mulut menggemaskannya padahal dalam hati dia menggerutu.

"Boro -boro suka, dasar iblis jadi-jadian. "

Madara berdiri, kemudia dia menggendong Naruto di kedua tangan kekarnya dengan lembut dan hati-hati.

"Karna papa tampanmu tengah bahagia, ayo jalan-jalan. "

Naruto menikmati jalan-jalannya bersama Madara, gadis kecil itu menatap hamparan bunga.

Naruto tanpak antusias melihat hamparan bunga itu. Dan Madara menyadarinya, sehingga dia berkata dengan angkuhnya.

"Apa bagusnya menjadi bunga, sekali petik langsung mati. "

"Ck. Manusia biadab ini, kau takan pernah tahu betapa indahnya menjadi bunga. "

"Boleh saja ia mengeluarkan harum, tapi tak bisa melindungi dirinya sendiri dari ulat pemakan apa gunanya, buang-buang waktu saja. "

"Aish... Terserahlah aku capek mengumpat. "

"Tapi aku ingin kau hidup seperti bunga Mawar yang berduri. Meskipun tanpa ada yang menjagamu tapi kau bisa jaga dirimu sendiri. "

"Apa itu sebuah harapan dari manusia iblis seperti mu. "

"Selamat ulang tahun ulat bungaku,Tetaplah hidup di sampingku. "Ujar Madara, sambil mengecup lembut dahi Naruto.

"Aku baper-aku baper. "

"Ayo kita lihat hadiahmu. "Ajak Madara, membuat Naruto membatin dan berkata.

"Seberapa royal iblis jahanam ini, apakah aku akan di berikan pulau yang berisi harta karun. "

Meskipun tidak rela tubuhnya di sentuh iblis mesum itu, tapi mau gimana lagi Naruto terpaksa ikut kalau nolak takut di ikat di atas tiang jemuran dan disalib.

Naruto kecil terus membatin dalam hati dan tangan kecilnya mencengkram kuat kemeja yang di pakai Madara .

Mulut mungilnya terus berceloteh ria layaknya gadis pada seusianya.

Daughter Of the Emperor(slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang