Si licik itu Ayahku.

3.4K 511 84
                                    


"Ya udah masukan aja Nalu ke sana,toh kulama baik ndak sepelti ayah yang selalu jahat pada Nalu." tantang Naruto berani.

Indra tertawa geli ,melihat Madara begitu tak berdaya karna kelakuan bocah tengil yang menjadi anaknya.

Madara menyimpan jari telunjuknya di dahi Naruto ,lalu dia berkata.

"Sudah puas mengerjaiku bocah tengil?"

Naruto mengerjapkan tatapan polosnya sambi membatin.

"Aku belum puas sebelum kau berkata,aku merindukanmu."

"Ayah bicala apa Nalu ndak ngelti."ucap Naruto sambil memiringkan kepalanya sedikit.

"Cepat tidur bocah tengik,tidak baik bagi pertumbuhan jika kau tidur terlalu malam."

"Hupps..ayah juga belum tidul.Jadi Nalu gak mau tidul." balas Naruto membuat Madara semakin jengkel.

Madara menarik Naruto kepelukannya ,atau lebih tepatnya mengetekinya hingga ngap-ngapan kehabisan nafas.

"Sial dia mau membunuhku ya!"

Dan tanpa perasaan Naruto menggigit tangan atas milik Madara.

Madara menarik baju  Naruto dari belakang ,kemudian dia menatapnya dengan tajam serta penuh dendam.

Dan tiba-tiba saja mata Naruto berlinang air mata dan bibir mungilnya sudah mulai terisak-isak ayahnya yang licik dan sok tampan itu sudah tak terhitung lagi membuatnya menangis padahal usianya baru dua tahun lebih baru bisa berjalan dan bicara.

"Dasar cengeng sedikit -sedikit menangis." ucap Madara yang langsung memeluk Naruto penuh cinta,dan ajaibnya air mata itu masuk lagi dan entah kemana hilangnya rasa ingin menangis itu.

"Hehe Ayahku memang hebat,gak pukul Nalu."

"Licik."

"Tandanya anak ayah!"

"Iya-iya cepat tidur." ucap Madara sambil menepuk pantat Naruto ,berharap gadis kecilnya itu segera tidur .

Perlahan-lahan kelopak mata berbulu pirang itu mulai menutup ,dan beberapa menit kemudian hanya ada dengkuran halus yang ia rasakan kemudian dia segera menidurkan bocahnya di sampingngnya kemudia dia juga mulai berbaring di sampingnya dan tidur sambil berbalik ke arah Naruto.

*****.
Tak terasa Naruto mulai tumbuh menjadi gadis cantik, usianya genap enam belas tahun dan membuat  Madara  merasa deg-degan cepat atau lambat dia harus melepas putrinya untuk menikah. Naruto menghindar dari Ayame  saat akan di ajak Mandi oleh Ayame.

"Ayo tuan putri cantik,kita mandi dulu yuk!" ajak Ayame.

"Aku mau mandinya sama ayah!'ucap  Naruto sambil menghindri Ayame.

" Tuan putri kan sudah besar masa mau mandi sama ayah,memangnya tidak malu."

"Aku masih kecil nee-chan!"

"Yakin." goda ayame.

Naruto mengembungkan pipinya kesal padahal dalam hati dia menggerutu.

"Ayaame jangan menggangguku ,aku ingin cari pemandangan yang dapat menyehatkan mata."

"Ayo cepat mandi sayang,sebentar lagi pangeran berkuda putihmu akan segera datang!"goda Ayame,sambil menarik  Naruto dan membawanya kekamar mandi.

Daughter Of the Emperor(slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang