"Karena sadar diri, aku bersiap untuk patah hati".
Aku sempat berpikir bahwa inilah kebahagiaan yang sesungguhnya. Menemukan seseorang yang dapat mengerti, memahami, dan menyayangi. Aku tidak butuh lelaki yang seperti berlian, mahal, indah, dan elegan. Aku hanya butuh ia yang selalu ada disaat aku merasa sendirian. Akupun sempat mengira, bahwa aku tidak akan (lagi) merasakan kehilangan seseorang (lagi).
Namun, semua itu hanya angan belaka. Aku kehilangannya.
Aku memang bodoh, tidak punya akal, seharusnya aku berpikir kembali. Ia sudah memiliki dia yang memang sangat ia sayangi. Mana mungkin masih memperdulikan aku yang bukan siapa-siapa nya.
Tidaklah, aku sama sekali tidak mengharapkan untuk memilikinya. Aku hanya ingin ia selalu ada disaat aku merasa sendiri. Aku butuh motivasinya, semangatnya, nasehatnya, aku butuhkan sosok kakak dari diri seorang dia.
Tapi logika ku masih saja berkata. "Sadarlah, terus saja mengharapkan hanya membuat penderitaan".
Bantu aku.
Bantu aku mengikhlaskan semuanya. Seakan-akan aku tidak pernah dekat denganmu.
Bantu aku agar menjadi wanita yang kuat tanpa motivasi darimu.Lebih baik patah hati kembali daripada terus tidak dihargai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Quotes.
RandomBukan cerpen, cerbung, melainkan beberapa kata Quotes. Mengutarakan isi hati, imajinasi, yang menggambarkan tentang manis dan pahitnya bermain hati.