Senin dan Terik matahari.
Betapa jenuhnya para siswa/i yang sedang mengikuti Upacara Bendera yang rutin setiap senin nya. Natalia Audrey, gadis mungil yang menempati barisan paling belakang. Alhasil, ia yang terkena terik matahari paling panas dibandingkan teman yang lain nya. Bulir bulir keringatnya keluar, bibirnya memucat, matanya tidak bergairah. Beberapa menit kemudian ia tidak sadarkan diri dan dibantu oleh Tim PMR untuk dibawa ke ruang UKS. Setelah siuman, ia mencoba untuk duduk. Dengan samar-samar ia melihat seorang pria yang tengah memberesi beberapa tandu diruang yang sama dengan nya. Fadli firmansyah, ketua PMR yang bisa dibilang Kapernis. Kaka peemper manis dengan dua lesung pipi nya."Udah baikan?" Talia tergelonjak kaget saat mendengar pertanyaan fadli yang tanpa melihatnya sedikitpun.
"Uuu..udah.."
"Syukur" Kedua sudut bibir Fadli terangkat sehingga menimbulkan senyum nya yang sangat menggemaskan.
"Lain kali, sarapan dulu"
Natalia berdecak heran. Sebenarnya Fadli berbicara dengannya atau dengan tandu? Dia tidak pernah sesekali menatap Talia yang sedari tadi memperhatikan nya.
"Kalo udah baikan, gue tinggal ke kelas. Jam pelajaran udah mau dimulai, dan lo pasti bisa kembali sendiri"
Natalia masih menatap punggung Fadli yang kini mulai tidak terlihat.
"Baik, sayang cuek"
"Matanya mungkin tak menatap, namun senyumnya menetap".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Quotes.
RandomBukan cerpen, cerbung, melainkan beberapa kata Quotes. Mengutarakan isi hati, imajinasi, yang menggambarkan tentang manis dan pahitnya bermain hati.