01_

265 70 33
                                    

Dengan tergesah gesah ku larikan langkah kakiku, nafas yang tak beraturan mulai menguasai dada sesakku

Dengan langkah kaki yang tegap para tentara itu mengepungku bersenjatakan lengkap dengan bedil siap sedia menyerang.

Aku dibawa dengan paksa kesebuah bangunan kuno yang terlantar dengan warna monokrom pucat luntur.

"anata wa daredesuka?" ucap salah satu pimpinan tentara tersebut dengan ekspresi marah

Kata-katanya pun tak ku mengerti, alhasil aku hanya diam membisu melihat dan mendengarkan apa selanjutnya yang ia lakukan terhadapku

"junbi o suru" ucapnya yang lantang sehingga indra pendengaranku cukup terganggu

Secepat mungkin para pasukan itu menodongkan senjatanya kepadaku
dan .....

"aaarrrgghh" teriak gua ketika badan ini terjatuh kelantai tempat gua tidur berlangsung

Melihat jam weker yang sudah menunjukan pukul 06:31 WIB, sontak membuat gua kelabakan sendiri.

"gila... bisa bisa telat nih" gua terburu buru dengan langsung menyiapkan diri kesekolah

Mungkin karena gua orannya yang nggak mau rumit jadi apa adanya dalam berpenampilan, atau karena gua dalam keadaan terdesak saja.entahlah.

__________

Disinilah gua, ditengah lapangan berjemur dengan beberapa orang yang berbeda angkatan satu sama lain, cuaca kali ini tak bersahabat. Panas? jelas panas sekali,
hormat dibawah tiang bendera sampai-sampai tangan kanan gua ingin copot dari asal tempatnya.

Itulah akibatnya jika kita datang melebihi waktu yang ditentukan oleh seluruh pihak sekolah.

Sungguh nasib kami yang sangat malang dengan berjemur dibawah tiang bendera selama 20 menitan, belum lagi masalah lainnya yang harus dihadapi nanti.

Seperti rujukan surat mengizinkan masuk kelas, memunguti sampah daun yang ada dihalaman taman, mencabuti rumput dan hukuman lainnya yang menunggu harus dituntaskan.

Dan parahnya lagi kali ini petugas kebersihan sekolah gua sangatlah terbantu pekerjaanya oleh kita-kitaan.

Mang Joko kali ini sangat menyebalkan bagi kami para kaum pelanggar hukum, dia tersenyum kecut sekecut kecutnya orang kecut! cuihh.

Dengan bangganya mang joko bilang "sering sering kaya gini ya, kan pahala!"

Dan yang sangat membuat kami tambah jengkel adalah beliau ngelantur nyanyi-nyanyi nggak jelas sambil menyapu kesana kemari pake bahasa planet yang sudah tidak diakui sebagai planet lagi. mengenaskan.

Mungkin hari ini beliau gajian atau pun mungkin senang saja karena kami sedikit membantu sebagian pekerjaannya. Entahlah.


__________

"Pagi anak anak" sapa pak idnu semangat seraya masuk kekelas dengan melambaikan tangannya dan berlenggak lenggok cantik persis seperti pemenang ratu kecantikan semalam

"Pagi pak" jawab kami serempak tak kalah semangatnya dari sang penyapa

"Maaf pak saya telat" sapa gua ke pak idnu sembari terengah engah didepan daun pintu

menjelajah waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang