2.(Dua)

105 34 10
                                    

Claretta berjalan di koridor kelas.
Ia melirik jam tangannya yang berwarna putih, jam setengah tujuh pas. Claretta langsung menuju tempat biasa ia dan teman-temannya nongkrong yang hanya sekedar curhat atau ngobrol biasa, yaitu taman belakang yang jarang dikunjungi siswa siswi SMK HANUM WIBAWA.

<><><><>

"Haha ... anjay liat tuh, mak Beti konyol banget mukanya" Eja menyodorkan video yang ada di ponselnya ke Rehan.

Claretta tiba-tiba datang dengan Bimoli (bibir monyong 5 senti) seraya duduk di sebelah Revi. Rehan yang menyadari kedatangan Claretta beralih menatap Claretta.

"Lo kenapa Ta?" tanya Rehan

"Gua sebellll banget sebel sesebel-sebelnya orang sebelll." gerutu Claretta sambil mengepal tangannya diatas pahanya. Eja yang baru menyadari kedatangan Claretta beralih menatap Claretta.

"Ada masalah apa lagi beb?" ceplos Eja. Eja memang cowok playboy, cewek yang menurutnya cantik, dia akan memanggilnya dengan sebutan be atau beb. Eja teman sekelasnya Rehan, mereka berdua anak MM (Multimedia).

Claretta menarik napas dalam-dalam setelah itu menghembuskan perlahan, supaya ia bisa curhat dengan rileks."Jadi gini ...." Claretta menggantung ucapannya.

krik.... krik..... mereka semua mengepung seperti bunderan menunggu lanjutan dari Claretta.

"Nungguin yah." Claretta tergelak puas melihat wajah teman-temannya yang saat ini terlihat blo'on.

"Ih.. Ata mah gitu, cepetan lanjutin" ucap kesal Revi sambil mengguncang pundak Claretta, membuat Claretta semakin tergelak. Revi adalah teman Claretta dari masa SMP, gadis berambut lurus dan mata besarnya itu membuatnya dikagumi kaum adam. Dia anak AP (Administrasi Perkantoran).

"Iya-iya oke, jadi gini tadi subuh gua berdebat sama kakak gua. Gua sebel aja liatnya, sekarang dia lagi di rumah." Pandangannya beralih menatap bunga-bunga warna-warni yang ada di taman, nada bicara Claretta seperti malas membahas kejadian tadi subuh.

"Oh, udah? gitu doang?" Eja meremehkan curhatan Claretta. Rehan langsung menjitak kepala Eja.

"Jahadd," kata Rehan, Eja yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam. Karena bagi Eja, Rehan kaya emak-emak warung gorengan yang di kantin, sama-sama bawel dan sok bijak.

"Trus lo mau kita apain tu kakak lo hah? apa gua pacarin aja ya kakak lo itu, lumayan cantik." senyum miring Eja dengan tampang playboy cap kodoknya itu.

Jitakan yang kedua kalinya mendarat di kepala Eja kini Revi yang menjitaknya."Bego, lo kalo ngomong yah"

"Suka bener." lanjut Revi di seling seringaiannya. Eja nggak nyangka dengan jawaban Revi, ia meminta tos kepada Revi, lalu mereka berdua tertawa bersama.

Hadeehhh..Rehan dan Claretta hanya menggeleng dengan sikap teman-temannya yang somplak.

Claretta menyergah "Gini, lo semua ajak gua main kemana kek serah kalian, gua males pulang-pulang ada tu orang."

"Oke siap," ucap Revi.

"Tapi, kalo kakak lo belum pergi gimana?" timpal Rehan

Bel masuk berbunyi, Claretta melirik jam tangannya lalu beralih ke Rehan."Itu nanti urusannya" Claretta berdiri dari duduknya.

"Udah dulu ya, gua olahraga jam pertama" ucap Claretta. Saat Claretta hendak pergi, tiba-tiba Eja memanggilnya membuat Claretta berbalik. "Ta, hati-hati lo sekarang olahraga sama sekolah sebelah XI TKR 3." menakut-nakuti Claretta.

Claretta menaikkan sebelah alisnya, ia bingung apa maksud yang dikatakan Eja."Udah nggak usah dengerin omongannya Eja." ucap Rehan serambi bermain ponsel. Lalu Claretta melengos pergi meninggalkan teman-temannya.


A/n

Mohon bantuan like & commentnya yah😄

Eja Marioboster

Revi Merisa↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revi Merisa

Rehan Kenzimartako

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rehan Kenzimartako

Salam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

Ismisbrin

Clarev [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang