3. Bagian Putus

52 5 0
                                    

"hilda kamu di panggil sama buk elmira kamu disuruh keruangan guru sekarang" kata temanku riska.
"mau apa buk elmira tu ka" tanyaku dengan penasarannya. Riska mengedikkan bahu pertanda tidak tau.

Huuh nafasku buang dengan kasarnya, lalu aku segera pergi keruangan guru. Firasatku mengatakan pasti guru memanggilku karna aku pacaran dengan fiki.

Sesampai disana mereka menyuruhku duduk, dan akupun duduk di samping pak fauzan. Semua guru memandangku dengan tajam lalu salah seorang guru mulai berbicara "Kamu beneran masih pacaran dengan fiki" tanya guru itu. Degg, ternyata dugaanku benar mereka memanggilku karna masalah ini. Huhh, akupun menjawab "iya buk".
"ibu minta kamu putus sama dia kalau gak ibu akan memberitahu ayahmu" kata buk elmira dengan tegasnya. Aku menelan slavina dengan susahnya dan sambil mengangguk atas jawaban guru itu.

=====>

Ku hempas tubuhku dikasur sambil memejamkan mata. Hari ini moodku bener-bener kacau, apakah aku harus mengikuti perintah guru itu atau mempertahankan hubunganku dengan fiki. Entahlah rasanya aku ingin tidur untuk melupakan masalah ini sejenak. Tiba-tiba ponselku berdering ku lihat di layar ponselku tertera nama fiki, tanpa menunggu lama langsung ku tekan tombol warna hijau.

"assalamualaikum" jawabku saat tersambung dengannya.

"Waalaikumsalam hilda, ada yang inginku sampaikan padamu". Katanya dengan nada serius.

dengan penasaran langsung kutanyakan padanya.

"ortuku melarang kita pacaran hil, bahkan gurupun menyuruh aku untuk mutusin kamu"

Aku mematung dan bertanya-tanya dalam hati "Jadi guru juga memanggil fiki tadi, apasih maunya guru tu mengapa coba mereka menyuruh kami untuk putus, gak bisa apa mereka lihat aku bahagia hah, ingin rasanya berkata kasar". Hingga suara fiki menyadarkan aku dari lamunan.

"hil..hilda kamu denger aku kan?" tanya fiki

"eeh, i..iya denger kok.
hmm trus apa yang kita lakukan?" kali ini aku bener-bener frustasi.

Dengan entengnya dia menjawab "kita PUTUS"

"hah??" aku terkejut dengan perkataan fiki

"iya hilda, kita turuti perkataan ortu kita, mungkin ini sudah jalannya" katanya dengan meyakinkan aku

Tanpa berpikir panjang langsungku jawab "kalau itu maumu yaudah kita PUTUS" langsungku matikan hp dan ku hempaskan ke tempat tidur.

Di rumah gak ada siapa-siapa jafi aku lebih leluasa untuk memnangis. Aku masih memikirkan fiki bagaimana bisa cowok itu langsung mengambil keputusan tiba-tiba. Dan kenapa dia gak bisa mempertahankan hubungan ini? tanyaku bertubi-tubi. Cukup 1 jam waktuku terhabis untuk menangis akhirnya kuputuskan untuk tidur.

Setelah putus dengan fiki aku mencoba untuk moveon, aku sudah mengganti no tlpku agar fiki tak lagi bisa menghubungiku.

====>

Hari-hariku sibuk untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional, dengan kesibukan ini akhirnya aku tidak terlalu peduli dengan fiki itu.

Hingga ujian pun datang, rasanya perasaanku bercampur aduk, aku mencoba untuk tetap tenang dalam mengerjakan soal ujian ini. Setelah 3 hari terlewati ujianpun berakhir. Aku gak sabar melihat nilaiku, "semoga aku lulus dengan nilai yang memuaskan aamiin" batinku

Aku dan teman-teman berkumpul di kelas untuk membicarakan kemana kami akan melanjutkan sekolah lagi.
"Akhirnya kita sudah melewati masa-masa kritis (ujian nasional)" canda temanku caca.
"eh kalian mau melanjutkan sekolah di mana, kalau aku di MA PLUS" giliran rhara yang bertanya.
"aku sih mau sekolah di kampungku sumbar" ucap ranti
"

yaah jadi kita berpisah donk" ucap riska dengan memasang wajah sedih
"kalau kamu hil?" tanya jeje.
"aku dan riska akan sekolah di SMA 1 soalnya kami dapat siswa undangan" ucapku.
"dimana pun kita sekolah jangan pernah melupakan teman2 kita yang ada di sini, apapun terjadi jangan sampai tali silaturahmi terputus" kata amel.
kami semua menganggukan kepala pertanda setuju dan setelah itu kami berpelukan teletubbies.

****

Ana mau nanya pendapat kalian tentang cerita ana ini, tulis di bagian comment ya kuy😊.

Syukran yang sudah membaca.

Jangan lupa vote and comment ya sahabat fillah❤️💕

HildaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang