Voment dong ay :(.
.
Nafas renjun tercekat, matanya mulai berkaca-kaca. Dia tidak habis fikir, kenapa jeno tega menuduhnya seperti tadi, merasa dirinya mulai jadi perhatian anak-anak lainnya, dia segera berlari berniat menangis ditoilet.Bruk!
'Ck sial.'
"Renjun?"
Mendengar namanya dipanggil, renjun segera mendongakan kepalanya. Melihat seseorang yang dikenal berada didepannya, dengan segera renjun menubrukkan tubuhnya pada pemuda itu.
"Eoh? Renjunnie, kenapa menangis?"
"Hikss! Lucasss.."
Ya, pemuda yang berada didepannya itu lucas!
"Hey, hey tenangalah renjun! Kau bisa menceritakan semuanya padaku."
Renjun masih terisak hebat didada lucas, mengingat omongan jeno tadi, dia menjadi ragu dengan perasaannya. Satu sisi dia sangat sangat mencintai jeno, bahkan dia rela mengejar pemuda itu agar pemuda itu melirik kearahnya. Tapi, disatu sisi dia juga nyaman bersama lucas. Lucas itu mempunyai sifat yang diinginkan dirinya terhadap jeno.
Dia bingung terhadap hatinya, entahlah! Semuanya membingungkan dihatinya. Yang dilakukan renjun sekarang adalah menangis sepuasnya didada bidang lucas.
Sedangkan lucas, dia hanya memberikan usapan kecil dipunggung pemuda manis yang berada dipelukannya.
Setelah merasa renjun lebih tenang, lucas melepaskan pelukan mereka. Matanya melihat wajah renjun penuh dengan lelehan air mata dengan segera lucas menghapus air mata itu menggunakan tangannya.
"Sudah merasa lebih tenang?, mau cerita padaku?"
Setelah melihat renjun menganggukan kepalanya, dia segera menarik tangan renjun.
▶▶▶
Saat ini lucas dan renjun berada ditaman belakang sekolah. Disini cukup sepi, jadi renjun akan merasa lebih nyaman untuk menceritakan masalahnya.
"Jeno."
Mendengar nama jeno dari bibir renjun entah kenapa membuat hatinya sesak, seperti dihantam batu besar.
"Kenapa dengan jeno, Renjun?". Kali ini dia harus menjadi pendengar yang baik untuk renjun,
"Tadi, aku bertemu dengannya dikoridor lucas. Dia seperti orang marah tapi tidak tahu marah kepada siapa, aku juga bingung melihatnya"
'Huhhffft...
Renjun menghela nafasnya kemudia melanjutkan ceritanya tentang dirinya awalnya berdebat dengan jeno, sampai akhirnya pemuda tampan itu berteriak marah kepadanya.
"Hikss! Hikss! Aku tidak tahu mengapa jeno menganggapku seperti itu. Kita hanya temankan lucas, kenapa jeno sebegitu cemburunya terhadapmu".
Sedangkan lucas dia hanya bisa memperhatikan renjun dengan tatapan sendu. Menghela nafas, tangannya mengambil sebelah tangan renjun untuk dia genggam.
"Renjunnie, aku tahu perasaanmu. Tapi, bagaimana jika yang dikatakan jeno itu benar?"
"A-apa.. apa maksudmu lucas?"
▶▶▶
"Na."
Jaemin terkejut, tiba tiba ada suara yang memanggilnya. Jaemin menolehkan kepalanya dan dia melihat jeno berdiri disampingnya dengan muka lusuh dan rambut acak-acakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Because Of You♡ || [NOMIN]
Fanfiction"Tentang takdir yang mempertemukan mereka disaat yang tidak tepat." Lantas siapakah yang salah?.. . #Nomin #Noren