'Renjun!'
Pemuda mungil yang sibuk dengan kegiatan melamunnya itu menoleh. Ia berdecak kesal ketika tahu siapa yang memanggilnya barusan. "Ck, ada apa?".
Pemuda itu menatap renjun sendu. "Aku ingin meminta maaf padamu Jun."
"Sudahlah. Itu sudah berlalu Lucas."ujarnya. Ya pemuda itu adalah Lucas, dia merasa tidak enak karena mengutarakan perasaannya disaat tidak tepat.
Itu salahsatunya saja, yang utama adalah dia merasa tidak enak saat berjauhan dengan renjun.
"Sudah berbaikan dengan jeno?"tanyanya; mata bulat lucas memandang renjun yang sedang menundukkan kepalanya.
Dengan masih menunduk renjun menggeleng. "Belum."
"Baiklah, aku akan membantumu nanti." Dalam hati, Lucas meringis. Bagaimana mulutnya bisa mengucapkan kata itu.
"Sekarang kita cari jeno!"ajak lucas. Tapi renjun menggeleng. "Tidak usah. Dia sedang bersama jaemin."
Dahi lucas berkerut. Seakrab apa jeno dengan adik angkat renjun itu? Sampai-sampai disaat seperti jeno memilih menemui jaemin daripada renjun, kekasihnya.
"Sudahlah lucas. Nanti aku akan bicara sendiri pada jeno. Aku ingin ke kelas." Dengan pasrah lucas mengangguk.
***
'Jeno sudah masuk kelas belum ya?'
Eh, itu hyunjin kan? Kenapa dia hanya bersama Mark? Apa jeno belum masuk kelas juga?.
Karena penasaran dia berjalan mendekati kedua pemuda itu.
Deg!
Langkah renjun otomatis berhenti. Renjun mematung dibelakang keduanya. Mereka tidak tahu renjun berada dibelakang mereka karena posisi keduanya sama-sama menghadap depan.
Tapi bukan itu intinya. Tadi dia mendengar jeno..
Renjun membatalkan niatnya untuk menghampiri keduanya, lebih memilih membalikan badannya dan berlari menuju atap gedung ini untuk menemui jeno.
***
"Tidak jeno! Bercandamu tidak lucu!. Kau kekasih hyungku, b-bagaimana kau bisa menyukaiku."
"Hei Na. Bukannya kau sendiri yang bilang jika cinta bisa datang kapan dan pada siapa saja. Salahkan dirimu yang begitu manis saat tersenyum setelah pertemuan pertama kita tempo hari."
Keduanya masih diposisi yang sama, yaitu jeno yang memeluk jaemin dan dia menyandarkan kepalanya pada bahu kecil milik jaemin.
Mata bulat jaemin berkaca-kaca siap meluncurkan liquid bening dari matanya. "Ta-tapi jeno hhh-hiks.." Liquid bening itu jatuh tepat diatas bahu jeno. Tidak lama kemudian, jeno mendengar jaemin terisak.
Rasanya hati jeno menjadi ngilu mendengar jaemin menangis seperti ini. Tanpa banyak bicara, jeno mempererat pelukannya agar jaemin-nya tenang.
Disaat sudah sepenuhnya tenang, jaemin memberontak pada jeno untuk melepaskan pelukannya.
"Tidak mungkin jeno! A-aku takut renjun hyung terluka hiks.."
"Aku ingin kau melupakan perasaanmu padaku jeno. Aku tidak mau hyungku kecewa. Mulai saat ini menjauhlah dariku dan asal kau tahu jen, Renjun hyung sangat mencintaimu." Selesai berbicara jaemin segera berlari meninggalkan jeno yang masih mematung dan mencerna ucapan jaemin.
Menjauhlah dariku.
Menjauh.
Jauh.
Dariku.
"Argghh!" Teriak Jeno frustasi.
'Sialan! Kenapa sakit sekali!.."batinnya miris. Tanpa sadar setetes air mata jatuh dari kelopak matanya.
'Nanaaa.'
Tbc__
Aku ingin cepat-cepat menyelesaikan ff ini kawan-kawan♡
Jadi Mohon bantuannya!★♡♡
![](https://img.wattpad.com/cover/155801065-288-k12781.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Because Of You♡ || [NOMIN]
Fanfic"Tentang takdir yang mempertemukan mereka disaat yang tidak tepat." Lantas siapakah yang salah?.. . #Nomin #Noren