SS 4

433 59 11
                                    








"Oh. Eh?Aku menarik perhatian kakak ya?" Yoongi menunjuk dirinya sendiri.

"Ya."

"Kenapa?"- Yoongi

"Karena ka-"

"Wah! Rian! Sejak kapan kamu disini?" Jin datang dengan dua nampan ditangannya dan duduk disebelah Yoongi.

"Sejak beberapa detik yang lalu, mungkin?" - Namjoon.

"Tidak makan?"

"Tidak lapar." setelah percakapan itu, hanya keheningan yang ada dimeja itu. Namjoon yang asik memandangi wajah Yoongi, Jin yang fokus pada makanannya dan Yoongi yang serasa berada didunianya sendiri memakan sebiah ice cream vabilla kesukaannya.

Tes! Tes! 1! 2! 3!
Pengumuman! Bagi setiap ketua club segera berkumpul diaula utama sekolah, sekali lagi-

"Ada rapat apa?" Namjoon bertanya pada Jin.

"Mungkin tentang pengganti ketua club yang seharusnya sudah pensiun seperti aku." jawab Jin.

"Benar juga. Kau belum lengser. Siapa kandidatnya?" - Namjoon.

"Kandidat terkuat Ha Sungwoon, Yoon Ji Sung dan Lee Daehwi." Jawab Seokjin

"Aku khawatir dengan kelangsungan hidup club jurnalistik, jika salah satu dari mereka jadi ketua. Bukan berita sekolah yang dipampang nanti, tapi gosip - gosip sekolah. Mereka kan lambe turah generasi selanjutnya."

"Kurasa juga begitu, tapi merekalah yang paling rajin dan cepat mendapatkan informasi." Namjoon dan Jin hanyut dalam perbincangan mereka sedangkan Yoongi hanya menyimak percakapan mereka.

"Oh, Arsya! Kamu ikut club apa?"- Jin

"Fotografi." jawab Yoongi singkat.

"Jadi model?" tanya Namjoon

"Tidak. Miss Han menyuruhku untyk jadi model saja, tapi Arsya tidak mau. Tidak tertarik. Lebih tertarik dan seru saat memegang kamera."

"Sederhana sekali pemikiranmu."- Jin.

" Baguslah kau menolaknya. Aku juga tak ingin wajah manis mu jadi konsumsi khalayak ramai." ucap Namjoon posesif.

"Baiklah. Aku duluan, harus segera berkumpul. Sampai jumpa Rian dan Arsya." Jin beranjak dari duduknya, tapi ia terhenti dan mengalihkan pandangannya pada Yoongi.

"Adek nanti pulang sama siapa?"

"Nanti dijemput, kak." Jin mengangguk. Ia mengusak pucuk rambut Yoongi dan pergi menuju aula meninggalkan Yoongi dan Namjoon yang saling duduk berhadapan.

"Dijemput siapa, dek?" tanya Namjoon pada Yoongi.

"Kalau nggak ayah pasti abang."

"Adek ada berapa bersaudara?"

"Tiga."

"Siapa namanya?" Yoongi mendengus sebal.

"Kak Rian lagi ngintrogasi, ya?"

"Adek marah kalau kakak tqnya gitu?"- Namjoon.

" Nggak kok. Kakak sih kalau nanya nggak pakai jeda. Memangnya kenapa kakak tanya- tanya?"

"Salah ya? Kakak cuma mengenal lebih dekat. Apa ya istilah sekarang? Hmm, ah ya. PDKT." Namjoon tersenyum memperlihatkan dimplenya.

"Kak, sudah jam berapa?" Yoongi mencoba mengalihkan pembicaraan. Namjoon melirik jam tangannya.

Starry SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang