"Laura dipanggil kepala sekolah." Suruh bu elyin.
Gue nurut aja. Gue berjalan menuju ruang kepala sekolah.
"Maaf pak, apa bapak memanggil saya?"
"Iya saya memang memanggil, ini surat untuk orang tua mu."
"Saya terkena kasus pak?"
" tidak." Entah kenapa pak kepala sekolah malah senyum, ngeri gue.
Gue keluar dari ruangan itu, berjalan menyusuri koridor sekolah. Tanpa lelah, gue melihat bunga di taman. Tiba tiba ada yang manggil, reflek gue menoleh ke asal suara. Yaps itu iren sahabat gue.
"Laura tadi ada apa?"
"Gue dapet surat cinta dari pak kepala sekolah." Gue senyum.
"Lo dapet kasus ? Kasus apa ? Trus lo gimana ? Orang tua lo di panggil ? Nanti kalo lo di DO gimana ?" Belum sempet gue jawab ni bocah udah nerocos aja.
"Atu atu neng. Bukan kasus kok, jangan panik iren."
"Untung. Ya udah ayo ke kantin, gue udah laper." Kata iren sambil memegang perutnya yang udah minta jatah.
"Ya udah ayo."
Gue sama iren berjalan ke kantin. Di jalan gue ketemu sama cowok yang familiar banget, Yaps itu dito, sang ketua osis. Gue menyapa sebagai temen.
"Hai dit.... tumben sendiri, Dimana yang lain."
" pada sibuk ngurusin acara besok."
"Acara apa ?" Gue tanya dengan bingung.
"Liat aja besok, nanti pasti ada pengumuman. Mau bantu ?"
"Idih PD amat lu, gue mau ke kantin. Bye dit...."
"Kirain mau bantuin, ternyata cuma nanya doang."
Dito mah senyumin aja. Dia orangnya gak kaya kebanyakan ketua osis di novel novel, yang sifatnya dingin. Dia orang nya baik, sopan, ramah, pinter pula. Jadi banyak yang suka deh. Tapi gue gak termasuk lo.
Lanjut lagi ni gengs. Gue sama iren udah dikantin, gue udah pesen, tinggal nunggu aja.
"Ra.. gue ke inget sama prass."
"Kenapa lo kangen?"
"Enggak, gue cuma heran aja, kenapa dia bisa ninggalin lo gitu aja."
"Udah jangan dipikirin, yang penting gak ditinggal saat lagi sayang sayangnya."
"Bisa aja lu, emang lo gak kangen?"
"Buat apa kangen ? Gue gak mau kali, jatuh untuk yang kedua kalinya."
"Bener bener."
"Bahas yang lain napa ?"
"Kapan sekolah kita ada cowok baru ?"
"Gue ramal, (gue memejamkan mata) seminggu lagi akan ada cowok ganteng kesini, dia swag, cuek, dan pasti gue dapetin."
"Idih beneran."
"..." Gue menyombongkan diri.
"Kita taruhan gimana ?"
"Ok. Siapa takut."
"Kalo seminggu lagi ada cowok ganteng swag masuk, gue bakal traktir lo dikantin selama 1 bulan. Kalo gak ada, lo bakal traktir gue 1 bulan. Trus kalo dapetin tuh cowok, nanti bakal gue beli in sepatu yang lo mau. Dan sebaliknya."
"Ok pasti ada."
"Gue gak percaya. Makanya gue buat taruhan."
"Pasti ada cowok yang bakal ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BAD BOY [END]
RandomGue yang tak peduli apa yang namanya cinta dan gue yang selalu benci akan perhatian dari seseorang ataupun sikap manis. Tapi semua ini beda, ada yang aneh, ada yang tak biasa. Gue kenapa, semenjak dia dateng di hidup gue semua berubah semua luka yan...