Author POV
Pertemanan vano dan laura sudah mulai akrab. Iren dan ben juga mulai menyimpan rasa satu sama lain. Beberapa kali mereka sering hunting dan beberapa kali makan siang bareng di kantin, seperti mereka sudah bertahun tahun berteman. Tawa dan candaan mereka yang selalu menggema di kantin, vano yang mulai menghangat dan ben yang lebih suka bercanda. Dan juga dito yang selalu cemburu dengan laura dan vano.
"Gua gak pernah rela kalo laura harus bahagia sama vano, kau ra itu cocok nya cuma sama gue."
"Gue tau dit... tapi lo liat kan mereka setiap hari semakin deket."
"..." dito terdiam sambil memandang benci ke vano dari kejauhan.
"Gue tau dit apa yang harus kita lakuin biar mereka tuh tau siapa dito yang sebenarnya." Randy terkekeh sombong.
"Apa ?"
Randy membisik kan rencananya ke dito. Dito yang sudah. mendengar penjelasan randy ikut terkekeh sombong, bak seseorang yang akan menang di pertandingan.
Dito dan randy berjalan menuju ke meja vano dkk.
"Hey... boleh gabung gak?"
"Oh.. boleh." Jawab ben pasti, dan dia terbelalak kaget ketika yang duduk di samping nya adalah randy.
Vano bingung dengan tingkah lucu sahabatnya itu."Van ! Apa kabar ? Gue minta maaf ya gue khilaf waktu itu." Kata dito manis banget, males si ngetik nya :).
"Iya gak papa, udah gue maafin."
Dasar anak bodo. Kata hati dito.
"Nah gitu dong baikan." Sahut randy, tersenyum buaya.
Dan mereka semua bercanda di tengah ramai nya kantin sekolah. Tak selang lama bel masuk berbunyi. Para siswa dan siswi masuk ke kelas masing masing. tak terkecuali manusia manusia yang barusan bercanda ria.
Di kelas 12 IPA A...
Vano mulai bosan dengan pelajaran, ia membuka handphone nya, mengetik beberapa huruf dan dikirim ke nomor sahabat nya. Selang tak lama sahabatnya membalas, vano terkekeh geli.
Vano tiba tiba bangkit dan berjalan ke depan. Di sisi lain laura yang melihat kejadian itu berpikir miring."Maaf bu, saya izin mau ke kamar mandi."
"Vano... selama ini kamu terus izin, sebenarnya kamu itu kenapa ?"
Vano nyengir bodo di depan kelas. "Tadi kan saya makan di kantin trus kebanyakan sausnya, sekarang saya mules."
"Kamu tu ya van ada aja alasannya."
Sekali lagi vano cuma nyengir. Guru yang ada di hadapan nya hanya mengangguk. Vano pun pergi keluar.
Tak lama laura ikut an."Van ! Lo mau kemana ?"
"Mau bolos lah."
"Gue ikut dong."
"Lo di kelas aja."
"Eh... ada kalian, kalian lagi apa ?" Tiba tiba dito menyapa hangat, di lanjut randy melambaikan tangan.
"Eh... lo gue lagi bosen di kelas jadi ngikutin vano deh."
"O kalian mau bolos, gue ikut dong."
"Ha ?! Lo kan ketua osis." Sengit laura yang tidak mau suasana di rusak sama dito.
"Lagian Bentar lagi juga pelepasan jabatan, jadi ya gue mau bolos aja sekarang menikmati masa muda gue."
Dito nyengir bodo."Ok gak papa, ayo dah."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BAD BOY [END]
CasualeGue yang tak peduli apa yang namanya cinta dan gue yang selalu benci akan perhatian dari seseorang ataupun sikap manis. Tapi semua ini beda, ada yang aneh, ada yang tak biasa. Gue kenapa, semenjak dia dateng di hidup gue semua berubah semua luka yan...