AMSTERDAM

20 1 0
                                    

Flash back on

"Apa bun ?"

"..."

"Ha ?! Bun ! Kenapa selalu gini si, aku gak mau ikut bunda lagi, aku udah gede bun !"

"..."  

"Aku pengen di jakarta !"

"..."

"Aku disini bahagia bun, udah ada yang sayang sama aku sekarang, gak kaya bunda yang selalu mementingkan pekerjaan, aku dia ini bahagia sama dia, dia yang aku cintai dia yang aku sayangi, dan bikin hari hari ku lupa akan masalah ku, dia yang selalu bikin aku tersenyum. Dia yang bikin aku berubah."

"..."

"Dia laura cewe yang bikin aku berubah."

"..."

"Ok, gak akan pernah aku terima tawaran bunda."

"..."

"Ya udah lah bun aku lelah, pengen tidur."

"..."

"Too bun, assalamualaikum."

"..."

Via telefon itu tertutup.

Flash back off.
 
* * *  
                                                  
Sepulang nya iren dan laura, ben sama vano masih tiduran di atas kasur mereka.

"Ben, tadi kata iren dia bawa makanan kan ?"

"Iye, no di lemari."

"Ok."

Vano beranjak dari tempat tidur nya berlalu menuju ke dapur. Niat nya si vano mau minum kopi. Entah dia kurang hati hati atau apa,

Piyaarrrrr....
Gelas yang di pegang vano terjatuh, ben yang mendengar suara itu langsung mendatangi vano.

"Lo gak papa van ?"

"Gak pa pa, kok ada yang aneh ya ?"

"Maksud lo ?"

"Perasaan gue gak enak deh, gue kepikiran laura."

"Jodoh mungkin lo." Kata ben nyengir.
"Paan si." Sahut vano masih ngeliatin pecahan gelas di lantai.

"Ya udah di bersiin dulu, trus nanti lo telfon laura."

"Ok."

Vano membersihkan pecahan gelas tersebut dan berlanjut ke kamar mandi.

"Eh, gile tu bocah gue suruh telfon laura malah ke kamar mandi." Sehabis vano di kamar mandi, vano keluar. "Lu mau ngapain, kan gue nyuruh lu telfon laura bukan nya ke kamar mandi."

"Gue mau sholat dulu."

Ben melihat arloji yang melingkar di tangannya. "Goblok ! Ini belum masuk waktu dhuhur pe ak."

"Eh, elu yang goblok, gue gak mau sholat dhuhur kali, gue mau sholat sunah aja, biar gue tenang, dan pikiran gue jernih."

"Oh... kan gue kagak tau van, ya maap."

"Iye gak papa gue maafin."

Ben nyengir bodo di depan vano yang notabenya adalah guru agamanya ben. Selesai sholat vano masih terlihat bimbang, dan banyak pikiran.
"Eh van, lo jangan gini dong, kalo laura tau pasti dia khawatir juga."

"Gue bingung ben, dari tadi gue kepikiran laura terus, ada apa si."

"Gue mau tanya dong ."

"Apaan ? Jangan yang aneh aneh."

SWEET BAD BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang