FIRST TIME

55 2 0
                                    

Stevano POV

27 november 2019

Akhirnya gue Sampek juga di jakarta. Gue sama bunda ke apartemen, apartemen nya luas, deket sama sekolah.

"Besok kamu mulai sekolah ya nak ."

"Hem."

"Bunda udah ngomong sama om, kalo nanti bunda udah nggak di jakarta."

"Hem..."

"Kamu suka kan, bisa tinggal lama, jadi kamu nanti punya temen. Maafin bunda kalo bunda gak bisa di samping kamu, semangat belajar ya nak !"

"Hem."

"Kamu capek, laper gak ?"

"Nggak."

"Nggak mungkin gak laper, ayo ke tempat makan."

"Nggak."

"Kamu beneran gak laper ?"

"Seharusnya seorang ibu tu tau kondisi anaknya. Vano mau tidur"

Gue pergi gitu aja, seperti biasa sikap gue gak pernah hangat. Gue tiduran di kasur, sebenarnya gue laper sih, tapi biarin lah. Toh kalo gue sakit gak ada yang peduli juga. Tiba tiba turun hujan. Gue ke jendela, gue lihat ada cewek yang ujan ujanan, kasihan sih tapi bodo amat lah. Gue lanjut main hp.

Tok... Tok.. Tok..

Suara pintu terdengar, gue cuek, yang butuh siapa ya dia yang harus temuin gue. Mungkin bunda. Saat pintu terbuka, emang bener itu bunda.

"Nak ini makannya, nanti dimakan ya. Bunda mau ke kantor bentar."

"Hem." Gue kesel banget sama sikap bunda yang mentingin kerja an daripada anaknya sendiri. "Nggak pulang juga gak papa." Ingin banget gue bilang gitu ke bunda.

"Jaga diri baik baik ya ."

"..."

Bunda pergi, gue menghela nafas panjang. Lanjut main hp. Akhirnya gue makan, selesai pukul 21.00 WIB. Gue liat ke jendela. Gue liat cewek yang tadi masih nunggu di halte.

"Kasihan juga sih." Gumam ku.

Akhirnya gue telfon taxi. Gue nunggu di depan apartemen. Tak lama taxi dateng.

"Pak tolong anter cewek yang ada di halte itu (sambil nunjuk halte di seberang)"

"Nanti bayarnya gimana ?"

"Sekarang aja saya bayar, nih 500 ribu. Cukup kan ?"

"Em... saya nggak tau mas, soalnya kan belum tau jarak nya berapa ."

"Ya udah gini aja, nanti kalo kurang minta ceweknya aja, kalo kembali nanti bapak ambil aja."

"Ok mas."

"Bawa dia, Sampek ke rumah."

"Iya."

Walaupun gue gak pernah tau siapa cewek itu, tapi daripada dia nunggu lama di halte Sampek malem, mending gue tolongin aja. Gue masih mengamati dari depan apartemen, gue liat cewek itu menolak, tapi akhirnya dia mau juga. Gue tersenyum, gue berbalik berjalan ke lift.

"Kok gue laper sih." Gumam ku lirih.

Gue mau main hp lagi tapi udah bosen, mau nonton tv iklan mulu, trus gue harus gimana. Telfon makanan cepat saji aja. Gue telfon suruh nganterin, beberapa menit kemudian makanan pun udah Sampek. Gue makan Sampek malem. Trus gue ketiduran.

03.00 WIB.

Gue terbangun, gue memutuskan buat sholat malem. Gue menoleh ke kamar bunda. Gue berjalan ke sana.

SWEET BAD BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang