DIAM !!!

34 3 1
                                    

Kita langsung aja guys, biar gak bertele tele.

Laura POV

Dan sekarang gue tau semua alesan kenapa lo suka bolos sekolah. Gue kira lo anak yang bandel, dan cowo yang paling ngeselin. Gue salah menilai lo, ternyata lo orang yang baik.

Kegundahan rasa kian memenuhi benak pikiranku..
Kepastian rasa selalu membingungkan hati..
Sebenarnya siapa yang ada dihati.
Dan hati di berikan kepada siapa.

"Woy.... lagi nulis apa an."

"Hih... kaget gue, apa an sih !"

"Sini in kertas nya."

"Eh jangan !"

Iren membaca semua kata kata yang gue tulis tadi.

"Lo lagi kasmaran, ama siapa?? Cie... ama vano ni ye...."

"Hih apa an sih, ya nggak lah !"

"Ngaku aja, mulut lo boong tapi muka lo nggak."

"Gue serius, gue gak suka sama siapapun. "

"Udah deh ngaku aja, daripada gue tau sendiri."

"Mending lo tau sendiri."

"Ya udah." Iren pergi gitu aja.

"Eh ren ! Ya ya gue ngaku." Iren berbalik lalu berlari sekenceng kenceng nya.

"Bener kan lo suka sama vano, kan gue gak salah. "

"Bukannya gitu gue gak tau apa yang gue rasa in saat ini."

"Maksud lo ??"

"Ya ada sesuatu yang bikin gue, seneng banget saat bisa ketemu sama vano."

"Itu tandanya sayang."

"Masa semudah itu bilang sayang, gila lu."

"Eh gue beneran kali, masa anak sma gak tau apa itu cinta."

"Kalo gue gak tau, gue males buat kajian tentang cinta, mending belajar buat un."

"Hadeh, punya temen kok kek gini ya."

"Kenapa emang ?"

"Sudah lah, kita ke kantin yuk, laper gue, 15 menit lagi masuk lo."

"Ok yuk !"

Gue sama iren ke kantin. Yaps sekarang gue udah semester 2 dan beberapa bulan lagi un. Gue masih menikmati yang namanya mengagumi seseorang dari belakang. Juga beberapa hari terakhir gue selalu ada kiriman surat dan beberapa coklat. Juga bunga mawar yang ada di meja. Siapa yang ngirim itu semua, apa dito ?, dan kabar baiknya gue udah tau kalo dito tu bener sayang ke gue, tapi gue nya masih nolak, hati gue bilang jangan, tapi pikiran gue iya. Trus gimana dong. Galau kan gue akhirnya.

15 menit sudah berjalan, gue dan iren udah selesai makan. Kita pergi ke kelas. Gue liat vano masih duduk terdiam. Gue gak berani buat nyapa.

"Eh dia ada di situ tuh."

"Trus kenapa ??"

"Lo gak mau nyapa ?"

"Gue takut."

"Dasar bocah. HI VAN ADA YANG NYARIIN NIH, DIANYA KANGEN TAU !!!"

"Eh lo bilang apa sih !"

Untung vano gak respon apa apa, dia nya cuma ngelirik, dan sibuk  sama hp nya. "Tuh kan dianya gak ada ekspresi, makanya gue gak mau nyapa dia."

"Lo sih salah."

"What !!!"

"Lo salah kenapa nempatin hati di orang yang kek gitu."

SWEET BAD BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang