Warning!
Jungkook x Taehyung.
.
.Jungkook mengusap rambutnya kasar ketika berkali-kali tak tersambung dengan nomor yang kini sedang ia coba hubungi.
Kegelisahaan pada raut tampan itu tertangkap oleh Jimin yang tengah menuangkan kopi kecangkir milik Jungkook. Ia ingin bertanya, namun mengurungkan niat karena merasa tak berhak untuk ikut campur.
"Apa yang sedang kau fikirkan?" –tanya seseorang yang tengah berdiri disebelah kanan Jimin dengan wajah datar.
Jungkook menatap Suga lalu kembali fokus pada handphone-nya bermaksud mengabaikan pertanyaan sang sahabat.
Bibir kecil milik namja Min tersebut akan kembali bersuara, namun tertahan saat Jimin menarik pelan lengannya. Mengintrupsi agar Suga segera duduk dan tak mengganggu Jungkook.
Si pemuda Jeon itu akan bercerita apapun ketika ia mau, jika masih tidak ingin melibatkan mereka berarti masalah yang kini sedang dihadapi Jungkook mampu diselesaikan sendiri.
Namjoon juga pernah berpesan untuk tak terlalu mencampuri urusan masing-masing.
"Aku duluan." –suara Jungkook.
Tanpa menunggu jawaban dari kedua pasangan tersebut, langkah kakinya bergerak konstan meninggalkan apartment Suga.
Tujuan namja tampan itu adalah apartment tempat Taehyung tinggal, berharap si empunya berada disana saat ini. Ia sudah menunggu semalaman untuk meluruskan kesalahfahaman yang terjadi dan Jungkook tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Selama perjalanan menuju gedung apartment Taehyung, ia tak henti-hentinya men-dial nomor yang sama.
Hingga panggilan ke 19, deringnya berhenti terganti dengan suara yang terdengar asing ditelinga Jungkook.
Ini bukan Taehyung.
"Kau siapa?"
Namja tampan tersebut berusaha tenang, memilih untuk memberhentikan mobilnya dipinggir jalan agar lebih aman.
"Jungkook sii? Taehyung kini dirumahku." –ucap seseorang dari sebrang sana – santai.
Sedangkan Jungkook tengah meremas setir mobil mencoba meredam rasa marah serta khawatir ketika mendengar kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh si penerima.
"Ada yang ingin kubicarakan dengan Taehyung. Apa kau bisa memberikan handphone ini padanya?"
"Maaf aku sedang tidak dirumah saat ini. Tenang saja, kunci rumah ada padaku jadi dia tidak akan pergi kemana-mana."
Setelah mengatakan kalimat tersebut, panggilan tertutup.
Jungkook menggeram ketika telponnya tak lagi diangkat, rasa khawatir semakin menguasai namja Jeon itu.
Tidak ada petunjuk sedikitpun tentang siapa lawan bicaranya barusan atau dimana tempat Taehyung di sekap(?)
"Brengsek."
Jungkook lagi-lagi meremat setir mobil erat, ia harus tenang.
.
.
Taehyung mengusap manik menawan miliknya, mengerjab sesekali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk lewat gorden jendela.
Perasaan Taehyung sedikit membaik setelah beristirahat, semalaman ia berfikir untuk segera bertemu dengan Jungkook dan meminta maaf karena telah bertindak seenaknya.
Namja cantik tersebut sungguh tak ingin si pemuda Jeon marah apalagi sampai membenci.
"Haaaah"
KAMU SEDANG MEMBACA
TREAT YOU! (KookV / KookTae)
FanfictionWARNING : BOY X BOY RATE : BISA JADI M. Jeon Jungkook adalah preman sekolah yang sangat dihindari disekolahnya, ia tidak akan segan-segan mempermalukan dan melukai seseorang yang menjadi target kesenangannya. Pertemuan pertama Jungkook dengan seseo...