27

376 81 10
                                    

Pertanyaan pak beler tadi itu cuma bercanda. Bener-bener cuma bercanda doang katanya.

"Yaudah bapak ada perlu apa ngajak ocha ngobrol?"

"Saya kangen aja," katanya sambil liat ke sembarang arah. Gue natap matanya, dia natap yang lain, gue penasaran aja kenapa pak beler tuh kenapa suka bikin jantungan.

"Boleh gak saya kangen kamu?"

"Gak."

"Kenapa gak boleh?"

"Siapa bapak kangen kangen ke ocha?"

"Emang harus jadi siapa siapa dulu kalo mau kangen?"

"SSSSHHHH! ngeselin amat."

Gue sekarang yang liat ke sembaramg arah. Gue sebenernya mau marah pas tadi dia bercanda nembak gue, karena gue udah baper banget tadi anjir. Untung belom gue iyain.

Pas gue balik liat ke pak beler, dia lagi liatin gue. Posisi kita emang gak enak banget, hadap-hadapan depan perpustakaan sambil beridiri di balkon.

"Saya mau nikah bulan maret."

Gue otomatis langsung noleh dan natap dia minta penjelasan lebih rinci. Dia malah diem setelah itu, gue makin bingung takut di bercandain lagi kayak tadi.

"Gausah bercanda pak, gak luc-"

"Serius."

"Saya ajak kamu kesini untuk bilang itu dan ngasih tau kamu sesuatu."

"Sesuatu apa?"

Bener-bener gue tuh kek yang udah pengen nangis tapi masih sok kuat, jadi nada bicara gue udah naik-turun nahan nangis.

"Saya suka kamu."

"Bercanda doang mah males ah, kebanyakan acting."

"Kali ini serius."

"Pak, katanya kalo kebanyakan acting tuh nanti pas mati kuburannya dipenuhi host dan crew katakan putus."

"Ngarang."

"Beneran."

"Saya juga beneran, saya suka kamu. Saya suka cara kamu kasih perhatian ke saya, saya suka cara kamu yang cepat akrab ke orang baru, saya suka cara kamu yang ramah, saya suka sifat berani kamu."

"Saya suka semuanya yang ada pada kamu."

"To the point bisa gak pak?"

"Tapi saya sadar, kita emang gak bisa. Saya tadinya mau jadiin kamu pacar, tapi kayaknya kamu lagi deket sama lintang?"

"Enggak, sok tau amat."

"Kata lintang gitu, jadi ya saya juga sadar umur."

SIALAN LINTANG!

"Pak yongguk mau nikah sama siapa? Emang ada yang mau sama bapak?"

"Teler gitu matanya, yang mau tuh cuma gue." Gumam gue pelan banget.

"Apa?"

"Gak."

"Yaudah kalo pak beler udah nyerah duluan, saya juga mau ngaku. Saya suka bapak, dari bapak pertama kali magang disini, masuk kekelas saya, nunjuk saya buat nyanyi justin bieber yang baby pas bagian rap nya."

"Saya suka bapak."

Gue kek yang engap banget gitu anjir ya lo semua. Pengen mati aja, sedih iya, degdegan iya.

"Berarti kita sama sama suka." Katanya.

"Hm."

"Tuhan emang udah ngatur semuanya, kita hanya bisa menjalani. Kamu tau alasan saya selain perbedaan umur kita dan hubungan kamu sama lin-"

"Ocha gak pacaran sama dia pak."

"Iya, itu lah pokoknya," katanya, "selain masalah itu, ada yang lebih berat."

"Apa? Berat badan ocha?"

"Serius dulu cha."

"Oke."

"Perbedaan agama kita."

💄💄💄

HAI, GUE BALIK LAGI HAHAHAHAHAHAHA SORRY KALO GAK PUAS, NANTI GUE BAKAL FOKUS KE BOOK INI DULU UNTUK NAMATIN KARENA TINGGAL DIKIT LAGI FIN.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELER; Kim YonggukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang