[•new rules•]

276 33 9
                                    

Shihyun membuka matanya perlahan membuat cahaya lampu masuk ke netranya membuat ia mengernyit— kepalanya berdenyut nyeri, dengan malas ia bangkit dan menoleh ke nakas.

'pukul 1.30 a.m.'

Ia mendecak kesal. Baru 15 menit terlewat setelah ia menutup buku buku tebalnya. Ia mencoba kembali memejamkan matanya sebelum sekelebat sosok yang muncul di pikirannya membuat ia memukul dinding di sebelahnya.

Jin Longguo

Manusia brengsek yang sialnya menawan hatinya. Hei hei malam ini ia sudah bertekad berhenti untuk jatuh ke dalam pesonanya asal kau tau. Longguo itu kekasih Kenta tapi dengan lancangnya menarik ulur perasaan Shihyun.

"GRAAA PERGI KAU DASAR KEPARAT!" umpat Shihyun pada udara kamar.

Ia menarik selimutnya sebatas dagu dan hendak pergi ke alam mimpi sebelum ponselnya berdering nyaring— telepon, membuatnya mengumpat sambil nengacak-acak surai legamnya frustasi.

"ARGH JINJJA AKU HANYA INGIN TIDUR SIALAN! Eommaaa~" pekiknya kesal sambil memukul-mukul gulingnya. Iapun menyambar ponselnya yang tak kunjung mati.

Longguo hyung is calling ...

Shihyun terdiam, sedikit gejolak bahagia ia rasakan tapi ia buru-buru sadar. Bahwa Longguo hanya menghubunginya dikala ia sedang jenuh. Shihyun hanya tong sampah eksklusif. Shihyun menimang nimang apa  yang akan ia lakukan.

Dengan tekad bulat ia pun me-reject panggilan Longguo dan memakai earbud lalu kembali berbaring dengan memeluk gulingnya.

....
Shihyun memasukkan chips ke mulutnya sembari menonton tv series. Di sebelahnya duduk kakak kembarnya— Donghyun yang tengah berbalas line dengan kekasih alpacanya.

"Kau tidak keluar?" tanya Donghyun membuat Shihyun mengernyit lalu menelan chipsnya.

"untuk apa?" tanyanya bingung.

"bertemu pujaan hati?" jawab Donghyun dengan nada menggantung membuat Shihyun mendecih.

"Maaf maaf saja ya. Aku tidak mau terus terusan jadi tempat sampah dan pelarian. Dikira si beler itu aku stadion lari apa hah!?" seru Shihyun berapi-api sementara Donghyun mengendikkan bahu.

"cih. Kalau dia sampai datang ke rumah bagaimana?" tanya Donghyun.

"Usir sa—

Ting tong!

—bangsat - ksh

"hoho feelingku benar sepertinya. Siapa lagi tamu yang datang tengah malam begini selain si beler itu?" goda Donghyun membuatnya menerima geplakan di kepala belakangnya.

"Kau bukakan pintu lalu bilang kalau aku sedang tidur" desis Shihyun galak membuat Donghyun tertawa.

"baiklah baiklah. Sebaiknya kau masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar." serunya lalu beranjak dari kursi di depan tv membuat Shihyun melesat ke kamar dan mengikuti saran Donghyun.

Donghyun membuka pintu dan mendapati Longguo berdiri dengan bau alkohol yang kentara membuat wajah Donghyun mengeras.

Sialan, apa apaan - kdh

"Mau apa kau? Pergi. Adikku sudah tidur" usirnya dingin membuat wajah Longguo ikut mengeras.

"Aku tak ingin bertemu denganmu keparat. Dimana Shixuan?" tanya Longguo rendah dan tajam membuat Donghyun semakin emosi.

"Dia sudah tidur" jawab Donghyun singkat, masih tidak membiarkan Longguo yang mendesak masuk.

"Kubilang dimana dia!?" bentak Longguo membuat Donghyun memukul pelipis kiri Longguo.

"Sudah kubilang, ia. sudah. tidur! Pulanglah bajingan! Kau hanya mempermainkan adikku! Pergi sebelum aku berteriak agar warga menggebukimu di sini" ancam Donghyun membuat Longguo mendecak kesal, iapun berbalik dan berjalan meninggalkan teras rumah.

"Dasar gila" bisik Donghyun sambil menutup pintu.

....

"Jadi, apakah kau dan Longguo pernah sex sebelumnya?" tanya Donghyun yang menerima geplakan maut dari Shihyun.

Kini mereka sedang sama sama berbaring di kasur Shihyun. Dengan posisi Shihyun yang menggunakan lengan kiri Donghyun sebagai bantal.

"K-kenapa emangnya? Mau memarahiku?" tanya Shihyun membuat Donghyun mengendikkan bahu.

"Nope. Hanya penasaran." ujar Donghyun sambil menatap atap.

"Belum. Sepertinya?" ujar Shihyun ragu membuat Donghyun mendecak kesal lalu menempeleng kepala Shihyun dengan tangannya yang bebas.

"YA SAKIT BODOH!" teriak Shihyun sambil mengusap-usap kepalanya.

"Tolong mengaca ya" sarkas Donghyun membuat Shihyun menghela napas panjang. Wajahnya mulai memerah.

"Oke, jadi itu terjadi tidak sengaja oke?" seru Shihyun final membuat Donghyun mengernyit tapi ia hanya diam saja.

"Ya sudah lah kalau begitu"

........

Hari ini Shihyun datang ke kampus dengan wajah berseri - tanpa kantung mata, tanpa mata sembab, bahkan senyum manisnya tercetak dengan jelas. 

"Bahagia sekali" sindir Hyungseob yang dibalas kekehan Shihyun.

"Tentu. Aku sudah menyingkirkan hama pengganggu asal kau tau" seru Shihyun pongah.

"Oh ya?" seru seseorang membuat mereka menoleh.


Longguo


"Got you lil' rabbit" ucap Longguo membuat Shihyun menatapnya datar.

"Apa maumu?" tanyanya.

"Kau" jawab Longguo singkat. Shihyun mendecih lalu menampar pipi Longguo membuat suara yang memekakan telinga. Kedua netra Hyungseob membola.

"Aku bukan mainanmu Tuan Longguo. Tolong pergi dari hidupku" seru Shihyun lalu menarik Hyungseob untuk pergi.

"Sialan" desis Longguo.


FIN



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ Kapal Sekoci ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang