Chapter 1: Gaun Putih

32 3 0
                                    

Chapter 1: Gaun putih

Langkah kaki terdengar dari luar kelas, semua murid memasuki ruangan kelas dengan terburu buru dan mencoba untuk tenang agar tidak di caci maki pagi pagi oleh wali kelas mereka atau sering mereka sebut ratu jalanan.


Selamat pagi anak anak ucap seorang wanita menggunakan baju hitam dengan rok kerja. Hari ini kita mendapati murid baru di kelas, so be nice or i report it to the headmistress. Murid baru tersebut adalah aku, na-na-namaku blair... Blair Violet, ucap mulut ku yang tergagap gagap. Oh baru belajar bicara 2 minggu lalu, pantas bicara nya buffering kayak otaknya. sahut seorang perempuan yang duduk di tengah kelas yang diikuti suara tawaan yang menggema sekelas. DIAM! teriak wali kelas, kelas 10. Siapapun yang berbuat masalah tahun ini dalam hal pembullyan akan di bawa ke ruang BK dan jika melebihi dari 3 kali akan di skors secara paksa selama 5 hari, mengerti? Seisi kelas mengganguk.


Aku keluar dari kelas untuk menuju loker karena sudah waktunya jam pergantian pelajaran, aku mengambil buku kimia ku dan segera menuju kelas kimia karena sudah waktunya.


Tiba tiba aku di hentikan oleh siswi perempuan yang tadi mengolok olokan ku di kelas. Oh ini murid barunya, b-b-blair the hard talker, ucapnya. Aku langsung pergi meninggalkan nya. Aku duduk di paling depan dan membuka buku kimia, otak ku terbayang bayang, lalu aku menutup mataku. Saat aku membukanya kelas menjadi gelap, aku menyadari ini bahwa aku mendapati pengelihatan lagi. Aku berjalan keluar kelas untuk melihat sekeliling, di ujung lorong aku melihat seorang perempuan memakai gaun putih yang sama persis saat aku masih duduk di bangku taman kanak kanak.


Aku terbangun, aku melihat sekeliling orang orang melihat kearah ku, Blair? Loe gapapa? Tanya margot Partner Kelas kimia ku. Permisi sir, bolehkah saya ijin ke toilet? Aku langsung menyiapkan tas ku, dan langsung aku mengambil toilet pass di pintu. Aku langsung berdiri dan menuju keluar, aku pergi ke toilet dan mencuci muka ku. Apakah yang kulihat benar dia? gumam ku.


Tiba tiba ada 3 orang perempuan masuk ke toilet dan ya sesuai dugaan itu perempuan yang dari tadi pagi, Oh ini dia B-b-blair, murid baru yang sangat dangkal otaknya ucap perempuan itu, Cheryl udahlah biarin aja lagi pula dia juga anak baru lu udah ganggu aja. Ucap perempuan di sebelahnya. Dengan buru buru aku berlari dengan kencang keluar dari toilet.


Jam istirahat aku menaruh buku ku di loker, dan langsung menuju ke kantin. Aku duduk bersama Faith, Margot dan Edith. Hey, ini aneh gak sih kalo gw nanya, siswi yang tadi pagi ngatain gw namanya siapa sih? tanya ku kepada Faith. Faith langsung melirik ke Edith yang langsung membuang muka, Mereka itu anak anak dewan sekolah ini makanya mereka seenak jidat ngatain lo, Namanya tuh Cheryl, Liza dan Lauren mereka tuh gimana yah susah deh di jelasin. Ucap faith yang langsung melahap kentang setelah berbicara. Lagi pula loe juga diemin aja nanti juga adem, Ucap Margot.


Malamnya aku duduk di atas tempat tidur sambil mengerjakan tugas di laptop, baru 1 hari saja pr sudah banyak sekali, tetapi sesuatu terlintang di pikiran ku, ya. Wanita bergaun putih kenapa dia kembali setelah 14 tahun pengelihatan ku tentang dia memulih, kenapa dia kembali?


Tiba tiba ada ketukan dari pintu kamar, masuk! Sahut ku, tetapi tidak ada sama sekali balasan dari yang mengetuk, Masuk! Sahut ku lagi. Akhirnya aku beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu, tetapi badan ku membeku saat memegang gagang pintu, aku menarik nafas ku dan berusaha untuk tetap tenang. Lalu aku menghitung mundur dalam hatiku kaki ku sudah berkuda kuda, 3.. 2.. 1.. aku membuka pintu dan ada sekujur tubuh wanita dengan kulit yang pucat serta mengenakan mengenakan gaun putih aku familiar dengan wajahnya, ya. Dia wanita yang tadi pagi aku lihat. Badan ku mulai lemas aku terjatuh dan langsung terbangun di sebuah tempat, tempatnya adalah sekolah taman kanak kanak ku, aku berjalan kearah kelas ku yang dulu, pandangan ku terpaku melihat perempuan itu menujukan ke sebuah pintu merah dan, gelap.


Aku terbangun dan langsung berteriak, aku keluar kamar dan bergegas mengambil kunci mobil ku agar segera pergi ke sekolah. Di perjalanan otak ku tetap memikirkan pesan apa yang sebenarnya dalam pengelihatan ku. Setelah memarkirkan mobil aku segera menuju loker untuk mengambil buku social study ku, Blair! Cepat kemari, teriak Margot dari ujung lorong. Aku segera menemui Margot agar mengetahui apa yang ia ingin bicarakan, ada apa? Tanya ku penuh penasaran, Kau tak akan menyangka ini, kau tau Grayson Willinsky? , Tanya margot. Grayson adalah kakak kelas yang sangat populer dia itu adalah murid tertampan di sekolah yah, tak terkejut aku bahwa margot selalu membicarakan tentang Grayson.


Setelah jam pelajaran ke 4 aku tak sengaja bertemu dengan Grayson, dan aku tak menyangka bahwa Grayson menghampiri ku dan berkata, Loe pasti murid baru ya? Kelas 10 kan? Tanya dia, Iya, loe pasti grayson kan? Tanya ku yang menutup kepala ku menggunakan hoodie, Nama loe? Tanya dia. Blair, Blair Violet Jawab ku yang mulai tak nyaman karena dilihati oleh teman temannya Grayson, dengan sigap aku langsung meninggalkan Grayson tanpa basa basi lagi. Well, see ya. Maybe. Ucap grayson yang langsung pergi ke teman temannya.

A Haunt VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang