Setelah pengelihatan itu, akupun mulai menyadari. Bahwa ada sesuatu yang janggal, sesuatu yang disembunyikan tapi aku harus mencarinya. Aku duduk di perpustakaan dan segera membuka laptop, dengan sigap aku membuka browser dan mengsearch "a girl with vision" ding!! Aku menemukannya, ada seorang perempuan bernama Debora Elisa, dia memiliki buku tentang pengalaman dirinya yang memiliki pengelihatan seperti diriku. Dengan segera aku mencari kontak nya dari internet.
Malam hari, "Blair, mau kemana kamu?" Tanya mama ku. "eummm... Aku harus menemui seseorang, project sekolah menumpuk jadi aku harus menyelesaikan nya dengan cepat" ucap ku yang sembari menutupi badan ku dengan laptop, "jangan pulang larut malam, mama juga ingin pergi bertemu orang tua grayson" ucap mama ku, "Grayson?" Tanya ku, "Grayson Willinsky, anak nya Ms. Willinsky" ucap ibuku, "Yeaa.. aku tau. Baiklah aku akan pergi, bye!"
Aku memasuki White Stallion bar dimana aku melihat seorang wanita memakai baju hitam dan memandang sebuah laptop. Aku duduk di depan nya dan langsung menatapnya, "Apa benar nama mu Debora Elisa?" Ucap ku, dia menatap ku lalu melihat wajah ku, dia tersenyum dan lalu menutup laptopnya. "Kamu pasti Blair, Blair Violet. Senang bertemu dengan mu!" Ucap Debora, "Eummm baiklah aku hanya ingin bertanya tentang pengelihatan ku." Ucap ku, "Tunggu... Kau juga bisa melihat?" Tanya Debora. "i-iya aku melihat sesuatu, aku melihat seorang wanita mengenakan gaun putih yang menunjukan aku sebuah pintu merah" jelas ku kepadanya. "Tolong dengarkan aku, di dalam pintu merah tersebut terdapat jawaban yang kau cari selama ini!" Ucap Debora, "Jawaban seperti apa?" Tanya ku. "Jawaban seperti, Masa depan, Mengapa sesuatu terjadi, dan bagaimana memperbaiki sesuatu" jelas nya, "Bagaimana aku membuka pintu merah itu?" Tanya ku yang langsung mengeluarkan hape ku untuk mencatatnya, "Pertama kamu harus kembali merasakan pengelihatan itu, dan lihat suatu barang yang ada di sekitar itu. Kedua kamu gambar barang itu lalu bawa gambar itu kesini. Ketiga ketika kamu kembali ke dunia nyata bawalah barang itu ke rumah mu. Dan ada satu hal..." Ucap Debora, "Apa?", "Jika sesuatu di alam sana menghalangi mu, Jangan lah berhenti disana!" Ucap Debora
Ring.... Ring....
Bunyi bel sekolah, dan waktunya istirahat period ke 5. Aku berjalan menuju loker ku dan mengambil sebuah buku gambar dan juga pensil. Kringg... Bunyi telepon berdering "Halo..." Ucap ku, "Apakah kamu sudah mengambil buku gambar?" Tanya seseorang di telepon, "sudah" ucap ku sembari menutup loker. "Baiklah pergi ke dalam ruangan dan gambarlah apapun yang kau lihat dalam pengelihatan mu atau tulis apa yang seseorang katakan dalam pengelihatan mu." Aku menutup telepon dan segera berjalan menuju perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan. Aku duduk di penguhujung perpustakaan karena disanalah tempat paling sepi. Perlahan aku menutup mataku, lebih dalam, lebih dalam, dan. Aku membuka mataku. Mata ku tertuju pada lorong perpustakaan yang gelap dan tak ada cahaya apapun dari jendela perpustakaan. Aku berjalan menyusuri lorong sebelah kanan dan tak sengaja mataku menangkap wanita mengenakan gaun putih. Wanita gaun putih itu mendekati ku dan semakin dekat, aku ingin teriak tetapi aku tidak bisa. Saat dia semakin dekat langkah kaki ku terhenti, dan lalu aku menutup mata. Saat aku membuka, ternyata tidak ada siapa siapa. "Halo? Siapapun yang disana kemarilah!" Ucap ku, "Kamu datang kemari dengan waktu yang tepat!" Ucap seseorang. "Siapa kamu?" Ucap ku dengan mulut tergagap gagap. "Aku bukan siapa siapa, tetapi aku punya satu hal untuk mu" ucap nya yang lalu memberikan ku suatu barang. Gelap.
Aku terbangun dari pengelihatan ku dan melihat buku gambar ku, dan aku terkejut melihat nya. Itu adalah sebuah kunci, kunci tua. Kring... "Halo?" Ucap ku, " apakah kamu mendapatkannya?" Ucap seseorang di telepon. "iya, dan kamu tidak akan memercayai ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Haunt Vision
HorrorCerita ini mengisahkan seorang anak yang memiliki pengelihatan yang tak biasa, maksud dari tak biasa dia bisa melihat sebuah pesan tersembunyi dari roh jahat maupun baik sampai yang tak kasat mata.