Keano sedang duduk di balkon kamarnya menatap lurus ke arah langit yang di penuhi taburan bintang yang bergemerlap
Fikirannya melayang kemana mana. Ia memikirkan apa lagi yang akan terjadi malam ini mengapa ia merasakan hal ganjil di hatinya? Ia lelah dengan pertengkaran ini namun ia tidak bisa mundur karena perselisihan ini sudah terjadi semenjak terbentuknya Draco dan Atagar
Keano menghembuskan nafasnya kasar ia melihat jam di ponsel nya sudah menunjukkan pukul 7 malam
Keano masuk kedalam kamar untuk bersiap siap ia hanya memakai celana jeans dengan baju kaos berwarna putih berpadu dengan jaket hijau berlambang Draco kebanggannya
Keano menuruni anak tangga rumahnya dengan santai, ia melihat mama nya sedang duduk santai di ruang keluarga
"Ma ken mau keluar" ucap Keano
"Mau kemana Ken? Udah malem ini" ucap Mila, mama Keano
"Main bentar ma"
"Yaudah jangan larut malem ya pulangnya besok kamu kan sekolah" ucap Mila
"Iya ma Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Keano mencium punggung tangan Mila sebelum ia pergi ke warung bu gendut menemui teman teman nya
Keano mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas rata rata membelah jalanan kota Bandung di malam hari
Keano memarkirkan motornya di halaman warung bu gendut lalu ia menghampiri teman temannya
"Sini Ken duduk" ucap Alka
Keano menganggukan kepalanya lalu ia duduk di samping Alka dan mereka mulai menyusun rencana penyerangan. Ia menatap satu persatu anggotanya di dalam ruangan dengan tatapan tajam dan datarnya
"Kalau ada yang mau mundur. Mundur dari sekarang" ucap Keano dingin
"Ngaco lo! Mana mungkin ada yang mau mundur" ucap Varo
Keano hanya menganggukkan kepalanya ia melihat jam di dinding warung bu gendut sudah menujukkan pukul 7:50
"Cabut" Keano berdiri diikuti seluruh anggota Draco keluar dari warung bu gendut
Kini mereka semua sedang mengendarai motor untuk menuju ke belakang bangunan Kencana tempat yang sudah di janjikan
Dengan suara motor bising mereka membuat jalanan menjadi ramai pasukan berjaket hijau dengan wajah wajah yang menyeramkan dipimpin oleh Keano yang paling depan dengan membawa bendera putih bertuliskan DRACO berkibar di jalanan
Saat sampai di bangunan Kencana mereka langsung di sambut oleh Atagar yang sudah berbaris rapi di hadapan mereka membawa berbagai macam senjata di tangan mereka
"Wah akhirnya dateng juga kalian! Gue kira ga bakalan datang" ucap Miko ketua Atagar
"Sorry sorry tuse ni ya kita bukan banci kaya lo semua" ucap Rico sengit
"Berani main keroyokan bawa senjata lagi. Cih ga guna" ucap Varo
"Bacot lo, Seraang!" Teriak Miko pada Atagar untuk segera memulai penyerangan
Perkelahian terjadi pukulan demi pukulan sudah terdengar sahut sahutan tidak ada yang mau mengalah gesekkan benda benda tajam pun sudah mulai terdengar
Keano terus memukuli musuhnya tanpa henti padahal ia tidak membawa senjata apapun ia hanya menggunakan tangannya saja. Ia terus memukuli Atagar membabi buta sudah sangat liar bahkan tatapan nya sekarang sangat tajam urat urat tangannya memerah
Keano masih terus memukuli Atagar tanpa belas kasihan hingga pandangannya beralih kepada seorang gadis yang sedang berjalan sendirian di depan bangunan Kencana? Apa yang sedang dia lakukan? Keano memincingkan matanya, tunggu. Ia seperti pernah melihat gadis itu, ya! Keano ingat dia adalah gadis yang di Uks tadi
Mata Keano membulat sempurna ketika melihat ada seorang laki laki anggota Atagar yang berlari ke arah gadis itu membawa pisau lipat di tangannya
Refleks Keano langsung berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan gadis itu
Srett...
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANO [COMPLETED]
Fiksi Remaja[ WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] ⚡ Keano Alezandro, siapa yang tidak mengenalnya? Ketua gang Draco yang memiliki prinsip, Membantai bukan di bantai. Sifat Keano yang terkenal sangat dingin dan sangat datar itu membuat dirinya semakin di gilai oleh...