Agustus, 2016.
Kini, kau yang dulu sering tertawa, mendadak diam seribu bahasa. Kau yang dulu menggenggam erat, kini berusaha untuk melepaskan. Dan pada akhirnya, aku harus mengaku kalah. Sebab, Tuhan lebih memilihnya ketimbang memilihku untuk menjadi pendampingmu.
Satu-satunya pemenang di permainan ini adalah doaku yang dikabulkan oleh Tuhan. Doa agar dirimu selalu bahagia. Doa memintamu untuk menjadi sosok pendamping yang jauh lebih baik dari kata sempurna.
Walau pada akhirnya, aku harus tetap mengaku kalah. Karena pada kenyataannya, aku bukanlah orang yang tepat untuk mendampingimu ketika kau mulai berubah menjadi sosok yang dulu sempat aku impikan.
Dan pada saat itu pula aku bergumam, “sekuat apa pun usaha seseorang untuk mempertahankan, jika hanya satu pihak yang berjuang, semua akan tiba pada satu perpisahan.”
—
(Agustus; hiruk pikuk)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Ketika di 2016
RomanceKumpulan Prosa bertemakan kisah cinta yang dialami oleh kebanyakan remaja saat ini. Semoga Prosa-prosa yang saya tulis dapat mewakili perasaan kalian semua. Terima kasih dan selamat membaca :)