13

8.6K 1.1K 40
                                    

Hari ini, kelasnya kosong.

Tentu saja, hari ini ada acara dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dan anak-anak kelasnya tentu berlari ke lapangan untuk memberikan dukungan pada temannya yang mengikuti beberapa lomba yang diadakan OSIS.

Unjuk bakat ;

Menghias totebag ;

Dan, tentu saja-supporter.

Barusan, Taehyung dari lapangan. Menonton peserta unjuk bakat dengan Yugyeom. Tapi Taehyung hanya bertahan sebentar saja. Terlampau malas karena acaranya menurut Taehyung terlalu garing. Awkward.

Penontonnya sedikit, ditambah cuaca yang mendung, tentu saja banyak yang memilih menonton dari koridor depan kelas dibanding di lapangan. Takut terkena hujan.

Huh.

Taehyung memutuskan balik ke kelas sendirian. Meninggalkan Yugyeom dan teman-teman sekelasnya yang kini tengah sibuk berteriak-teriak heboh meramaikan acara. Ya, mungkin memang hanya kelasnya yang seperti itu. Karena dari yang Taehyung liat, kebanyakan penontonnya tidak terlalu meramaikan acara. Hanya diam, bertepuk tangan, hanya beberapa orang saja yang ikut berteriak heboh seperti anak kelas Taehyung.

Taehyung dengan sangat yakin menduga, kelasnya akan menjadi Best Supporter. Karna terlalu ribut dan bersemangat.

Kelasnya kosong. Memang. Dan Taehyung suka.

Kakinya berjalan menuju sudut kelas yang terdapat pojok literasi. Mengambil salah satu buku, kemudian membacanya seraya duduk di atas karpet yang memang disediakan sebagai tempat membaca.

Sebenarnya, buku di pojok literasi kelas Taehyung sudah habis dibaca olehnya semua. Tentu saja, kebiasaan membaca memang sudah melekat di Taehyung. Tak heran, buku apa saja yang ada, Taehyung baca.

Entah novel, majalah, komik, atau bahkan-kamus bahasa. Alasan Taehyung, membaca itu untuk mengatasi kegabutan dengan cara cerdas dan bermanfaat. Tak hanya menghibur diri, mengatasi gabut, tapi juga menambah wawasan tanpa disadari.

Taehyung baru menyadari kalau buku yang ia pegang kali ini, adalah buku baru. Tidak ada buku ini sebelumnya di rak.

Membalik buku itu sebentar, sekadar untuk melihat judul buku yang ia baca.

Check Up Kepribadianmu.

Buku tentang psikologi seperti itu sebenarnya tidak bisa hanya dibaca. Perlu di pahami dan dijawab pertanyaan-pertanyaan yang ada sehingga bisa tau kita memiliki sifat yang seperti apa? Kelebihan kita dimana?

Karena malas menjawab pertanyaan yang tertera disitu, ia menutup buku. Memilih untuk memainkan ponselnya. Melihat-lihat wattpad, siapa tahu cerita kesukaannya update.

Ngomong-ngomong soal buku dan membaca, dulu Taehyung senang sekali membicarakan soal buku dengan Jeongguk. Selain karena Jeongguk juga suka membaca buku, lelaki itu mau diajak berdiskusi, memberikan pendapatnya.

Seperti saat itu. Saat Taehyung yang masih kelas 9 baru saja meminjam 3 novel dari perpustakaan kota.

"Novel?" tanya Jeongguk waktu itu. Taehyung yang sedang membaca menoleh.

"Iya." jawab Taehyung. "Yang kemaren lo rekomendasiin." lanjutnya.

Jeongguk duduk disamping Taehyung.

"Gimana pendapat lo soal buku itu?" tanya Jeongguk sambil menatap Taehyung.

Taehyung membenarkan letak kacamatanya sebentar. Menutup novel tersebut setelah memasang pembatas buku.

"This is the best novel that I've ever read." ujarnya sambil tersenyum.

Tentang Kamu, karya Tere Liye.

gengsi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang