06. Ada yang hilang

48 7 2
                                    

"Pertemuan singkat mengajarkanku apa artinya temu yang sesungguhnya"

-Samudra raka pasai

****

"Heh,tunggu gue Lang." Riko berlari mengejar Elang dengan nafas terengah-engah.

Saat sudah berjalan di belakang Elang ia menyamai langkahnya. Elang menengok sumber suara yang menggangu pendengarannya.

"Apa nyet!" ujar Elang sambil menatap sinis lelaki di sebelahnya. Sahabat tengilnya yang sangat absturd.

"Ga papa,kantin yuk. Gue capek ngejar lo toge,"

"Bisa ngga, lo jangan manggil gue toge Rik. Gue ganteng gini kalo lo rabun." Elang menaik turunkan sebelah alisnya dengan senyum tengilnya yang pengin banget di jitak. Tangan Riko gatal akhirnya tangannya terangkat dan..

PLETAK!

"Sakit setan!" umpat Elang sambil mengusap kepalanya yang terasa sakit saat kepalanya di jitak oleh Riko yang kini malah lari terbirit-birit menghindari amukan Elang yang siap menerkamnya.

"Heh,tunggu pembalasan gue.,"

Dan terjadilah aksi keduanya kejar-kejaran di sepanjang koridor yang ramai,karna saat ini adalah jam istirahat.

Banyak yang menatap ke arah keduanya dengan tatapan memuja saat Riko dan Elang berlarian,bahkan ada cewe yang terang-terangan berteriak.

"Yah ampun pangeran gue."

"Astaghfirullah,dedek ga kuat bang."

"Elang.."

"Mau dong,jadi pacarnya Elang,"

"Riko ganteng banget anjir."

Begitulah ucapan para cewe-cewe saat melihat keduanya berlari di koridor. Tak heran,karna mereka adalah The most wanted di SMA MANDIRI. Termasuk Samudra Raka Pasai. Lelaki dengan sejuta pesona yang memikat para siswi di sekolah,dari ketiga lelaki itu,Samudra lah yang banyak sekali di kagumi.

***

Di kantin inilah ketiga lelaki itu berada,duduk di pojokan kantin yang menjadi markas mereka. Samudra dengan ponsel di tangannya,ia bermain game yang saat ini sedang buming di kalangan remaja seusianya. Ia tak menyadari kehadiran kedua sahabatnya yang kini menatapnya dengan kening berkerut.

"Apa!" sahut Samudra saat merasa di perhatikan ia mengalihkan matanya dengan ekspresi datar.

"Biasa aja dong mukanya,nyeremin iich.," Elang bergidik ngeri melihat Samudra,niatnya ingin menegur jadi urung ia lakukan.

"Abang Raka,sekali-kali senyum napa? Datar mulu gada manis-manisnya."  Nyali Riko menciut saat di tatap tajam Samudra.

"Pesan makan sana," Samudra berbicara menunjuk Elang untuk memesan makan di lapak.

"Yeeh,giliran nyuruh aja baru ngomong panjang," celetuk Elang

Elang berdiri dari tempatnya duduk menuju lapak bakso dan berjalan lagi ke arah lapak yang menjual minuman. Setelah memesan Elang kembali ke tempat yang tadi ia duduki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang