1. first time we met.

1.5K 71 8
                                    

• yj x dk •

"Hai" seorang gadis berponi menoleh ketika mendengar sapaan. Gadis itu tersenyum.

"Ya, ada yang bisa aku bantu?" Gadis itu berdiri. Wah, tinggi juga. Aku masih pakai sepatu dengan insole saja masih kalah tinggi. Batin gadis cantik itu.

"Ah tidak. Aku hanya mau bertanya password wifi disini. Aku butuh untuk tugasku." Pemuda itu tersenyum dengan cengiran yang.... manis?

Gadis itu mengangguk. Gadis berponi itu menulis di secarik kertas password wifi kedai kopi tersebut.

Pemuda itu melihat gadis itu dan tidak sengaja melihat nametag yang disematkan di bajunya.

Gadis berponi itu memberikan kertas tersebut ke pemuda itu.

"Silahkan" gadis itu tersenyum.

"Terimakasih, Yuna." Pemuda itu tersenyum dan langsung berbalik badan agar tidak terlihat gugup. Gadis itu, Yuna, menahan tawa melihat tingkah pemuda tadi.

Tidak lama kemudian, Yuna melihat pemuda tadi mengantri untuk memesan minuman. Atau mungkin roti.

Yuna tersenyum melihat pemuda itu.

"Ah, bodohnya. Bukannya sekalian memesan haha" pemuda itu gugup. Terlihat dari cara dia menggaruk kepalanya yang mungkim gatal karena belum keramas?

Yuna tertawa kecil. Gemas. Batin pemuda itu saat melihat tawa kecil dari Yuna.

"Ya? Mau pesan apa?" Tangan Yuna bersiap diatas touchscreen memperlihatkan menu-menu.

"Ice Americano, satu. Dan Green tea frappe, satu." Ucap pemuda itu.

Ah tidak sendiri rupanya. Agak sedikit kecewa bagi Yuna mendapatkan informasi tidak langsung tersebut.

"Okay. Untuk green tea frappe nya apakah pakai whipped cream?" Tanya Yuna.

Pemuda itu berpikir sebentar.

"Apakah wanita menyukainya kalau ditambah whipped cream? Menurutmu bagaimana?" Tanya pemuda itu.

Yuna tersenyum. Sangat manis. Dan mengangguk.

"Bagiku, aku suka. sangat. Untuk mereda pahit dari si greentea." Yuna merapihkan poninya kesamping karena merasa keringat di topinya.

Pemuda itu mengangguk.

"Baiklah. Pakai whipped cream. Ukurannya... grande deh." Pemuda itu siap membayar dengan harga yang tertera di depannya.

Yuna mengangguk mendengar pesanan pemuda itu.

"Atas nama..?" Yuna menatap manik mata pemuda itu. Pemuda itu tersenyum lebar yang sangaaat manis.

"Seokmin. Lee Seokmin." Seokmin, pemuda tadi, membayar minumannya. Sedangkan Yuna sedang menulis nama Seokmin di gelas tersebut.

Seokmin duduk kembali ke tempatnya dan menunggu minumannya. Mungkin sekarang menunggu adalah hal yang paling dibenci oleh Seokmin.

"Selamat dinikmati, Seokmin." Yuna tersenyum sembari meletakkan minumannya dan sebuah donat diatas meja Seokmin.

Seokmin menoleh ke Yuna dan tersenyum.

"Tidak dipanggil?" Tanya Seokmin.

Yuna melihat sekeliling.

"Tidak perlu. Cuma kamu pelanggannya. Dan.."

Lagi lagi Seokmin menunggu kata-kata Yuna.

"Dan aku lebih suka menghampirimu."

Seokmin dan Yuna tersernyum malu saat sadar betapa cheesy nya mereka.

🌻🌻🌻

jangan lupa untuk vote dan memberikan saran dengan comment! ♡ karena sekata dua kata yang kalian berikan, buat aku semangat!
Terimakasiiiih! 😻

our little page. || svtxgfWhere stories live. Discover now