9. a letter from ex

410 28 3
                                    

xmh x jeh •

💌💌💌

Eunha mengernyitkan dahi saat membaca nama yang tertera diatas surat yang baru saja ia ambil dari kotak pos depan rumahnya.

Xu Minghao, Beijing, China.

Wow. Jauh sekali, pikir Eunha. Xu Minghao... Ah, Eunha ingat.

Xu Minghao adalah mantan kekasihnya saat ia menjadi studet exchange di Beijing sana. Ya, belajar selama setahun di Negara orang membuat Eunha harus mau-tidak mau belajar bahasanya. Untunglah, Minghao, membantu Eunha yang merasa bingung saat salah satu gurunya berbicara di kelas. Minghao membantu Eunha dengan bahasa Korea yang sudah pasti terkejut bukan main gadis pemilik rambut sebahu berwarna gelap itu.

Minghao ternyata pernah tinggal di Korea untuk beberapa tahun karena harus mengikuti keluarganya.

Ah, kembali ke surat..

Eunha membaca surat tersebut. Tersenyum, saat membaca panggilan yang sering Minghao lontarkan kepada Eunha.

Eunha baobei. Yang artinya, Eunha sayang.

Walaupun sudah putus, Minghao tetap memanggilnya seperti itu. Eunha tidak masalah. Eunha suka.

Eunha baobei, apa kabar? Aku tau kamu pasti baik-baik saja. Makanlah burger yang banyak disana. Kamu tau kan tempat favorit aku? Makan disana, dan ayo lakukan video-call. Aku agak sedikit rindu dengan Korea.
Kapan-kapan, nanti, aku akan ke Korea. Temani aku sampai sana, okay? Temani aku ketempat yang baru dan bagus.
Aku juga rindu kamu. Rindu logat Chinese yang susah kamu lafalkan. Rindu dengan omelan-omelan yang kamu lontarkan saat disuruh maju kedepan untuk mengeja.
Minghao rindu Eunha.
Semoga Eunha baik-baik saja.
Salam,
Xu Minghao.

Sepucuk surat dari Minghao membuat rasa penat ditubuh Eunha sedikit terangkat. Saat itu juga, tidak peduli berapa harga yang akan diambil dari pulsa Eunha, Eunha menelpon Minghao.

Awal pembicaraan mengenai kalau Eunha sudah menerima surat yang Minghao kirim. Lanjut dengan percakapan-percakapan random yang hanya diingat oleh mereka berdua.

our little page. || svtxgfWhere stories live. Discover now