Bagian 2

59 10 1
                                    


Bulan dan bintang enggan menampakkan dirinya malam ini, yang ada hanya semilir angin yang membuat tubuhku menjadi dingin🌿

Ratu Salwa Ayunda

____________________

Aku duduk dibalkon kamarku dengan secangkir coklat panas yang menemani malamku, ku lihat bulan dan bintang tak muncul malam ini mungkin karena tadi hujan. Ah yang ada hanyalah angin yang menerpa tubuhku, seketika aku tersenyum mengingat kejadian sore tadi, kejadian yang tak pernah aku duga sedikitpun. Dia, seseorang yang tak pernah ku lihat sebelumnya datang dalam hidupku secara tiba-tiba, ku harap dia juga tidak pergi meninggalkanku begitu saja. Ah apa aku ini, kenal juga tidak kenapa aku bisa berpikiran seperti itu. Sudahlah, lebih baik aku merebahkan tubuhku kalau tidak aku bisa mengantuk besok dan itu memalukan sekali.

___

SocialSquad🔥

Nanda
Weyy, pagi kuyy .. Kabar baik, hari ini ibu Sinta gak masuk dia ngasih tugas. Kerjakan soal dibuku paket hal 144-145

Angga
Kabar baik sekali ini, setidaknya gue bisa tidur puas nanti

Risa
Tidur mulu yang lo pikirin, ngerjain tugas woyy

Sudahlah, aku putuskan untuk meng off kan data seluler ku. Ya begitulah isi dari grup kelasku, aku tidak ikut nimbrung yang terpenting kan bukan kita ikut nimbrung atau apanya tapi kita tau apa info penting yang ada di dalamnya. Aku segera bersiap dan ikut sarapan dengan mamah, setelah itu aku berangkat sekolah diantar oleh papa. Ya papa ku sudah pulang dari luar kota ah aku senang sekali.

Aku sudah sampai disekolah 5 menit yang lalu tapi aku belum masuk ke kelas karena tadi saat aku sedang berjalan dikoridor aku dipanggil oleh ibu Mia, guru matematika paling killer di sekolah ku. Aku sudah tak enak hati waktu itu, takut nanti aku kena marah nya. Ah tapi apa salahku pagi-pagi harus dimarahi oleh ibu Mia.

Aku melanjutkan perjalananku menuju ke kelas setelah tadi disuruh oleh ibu Mia, apakah kalian tau aku disuruh apa olehnya? AKU DISURUH BUATIN TEH UNTUK DIA, hah menyebalkan sekali bukan. Padahal disana sudah ada mang Ujang yang biasa membuatkan minuman untuk para guru, ketika aku sedang menggerutu tiba-tiba

Bruukkk

Aku terjatuh, tersandung kaki seseorang. Ah menyebalkan sekali.

"Eh sorry sorry, sini aku bantu berdiri" suara itu, aku mendongkakkan kepalaku dan melihat kearahnya. Dia, sang ketua osis di SMA ini Galih Nugraha cowok paling cuek dan lumayan diperebutkan oleh siswi disekolah ini.

"Oh iya gapapa" ucapku sambil pergi meninggalkannya.

"Hei, Ratu tunggu" dia berteriak sambil menyebut namaku. Aku menengok ke belakang dan menggerakan alisku sebagai jawaban. Dia berjalan ke arahku, menggandeng tanganku dan berjalan menuju kelas, ah apa-apaan dia ini apakah dia tidak melihat bahwa sekarang aku dan dia sedang jadi bahan tontonan siswa-siswi yang sedang nongkrong didepan kelas. Dengan datarnya dia tetap menggandeng tangaku dan tak memperdulikkan orang-orang yang melihat tajam kearah aku dan dia.

"Nah udah nyampe, nanti pulang sekolah tunggu disini ya kita pulangnya bareng" ucapnya sambil berlalu, aku mengernyitkan dahiku. Kesambet apa dia ini, sebelumnya dia tak pernah berlagak begini padaku. Aku segera masuk ke kelas disana sudah ada Riri dengan tampangnya yang cengo, mungkin dia tak percaya dengan apa yang barusan dia lihat.

"Riri" dia tersentak kaget saat aku menepuk pundaknya, haha jika kalian dapat melihat ekspresinya mungkin kalian juga akan tertawa seperti aku.

"Jancuk gue kaget, lo malah seneng-seneng ngetawain". Aku langsung menyentil mulutnya, apa-apaan dia ini bicara ko seenaknya gitu dia kan perempuan, harusnya bisa lebih menjaga perkataannya.

"Hehe gue salah yaa" dia berkata begitu sambil nyengir? Hah sudahlah lupakan.

__

"Ratu kita mau makan apa?" aku sekarang sudah berada dikantin, duduk dimeja yang kemarin aku tempati berharap aku bisa melihat lagi cowok beralis tebal itu, karena dari pagi aku tidak sama sekali menemukannya.

"Terserah deh"

"Baiklah, tunggu disini ya" Riri pergi untuk memesan makanan, dan aku tetap setia melihat ke arah bangku yang ada ditaman. Dia tidak ada, dia tidak duduk lagi disitu. Entah mengapa sejak kejadian kemarin aku jadi selalu memikirkannya, apakah aku mulai suka padanya? Ah tidak-tidak itu tidak mungkin.

Author POV

Tanpa Ratu sadari, Rangga duduk dihadapannya dengan wajah bingung dan matanya mengikuti apa yang Ratu sedang lihat, dia melihat bangku kosong yang ada ditaman.

"Ekhem" dia berdehem, berharap wanita yang ada didepannya menyadari bahwa ada dia disini. Tapi hasilnya nihil, Ratu asik dengan lamunan dan harapannya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Ratu, dia tersentak kaget.

"Riri ih ka .." Ratu tidak melanjutkan ucapannya saat dia sadar bahwa laki-laki beralis tebal telah duduk dihadapannya dan sedang memperhatikan dia.

"Kebiasaan nih si Ratu, kalo apa-apa pasti bengong mulu" celoteh Riri.

"Eh elo Rangga kan, anak baru pindahan dari Bandung?" Rangga memperhatikan Riri yang sedang membawa nampan berisi makanan, dia heran dari mana Riri dapat mengetahui namanya dan asal tempat tinggalnya yang dulu.

"I iya, gue Rangga. Maaf tau nama gue dari siapa ya?"

"Hhhh" Riri mengerlingkan matanya malas.

"Plis deh, lo itu famous banget tau masa lo gak tau sih. Lo itu diomongin dimana-mana, cowok ganteng dengan alis tebal dan hidung mancung juga kulit putih dan tinggi. Njirr gue meleleh sendiri ngejelasinnya" dia berucap begitu sambil melihat ke atas dengan tangan yang disatukan.

Ratu yang melihat itu merasa diacuhkan, dia berdiri dan berniat pergi dari kantin. Namun tanggannya ditahan oleh Rangga, seketika pandangan mereka bertemu.

"Mau kemana?" tanya Rangga.

"Ke kelas" jawab Ratu dengan juteknya dan berusaha melepaskan tanggannya yang dipegang oleh Rangga. Riri yang menyadari itupun hanya bisa melihat dengan wajah datar.

"Ekhem, jadi kambing conge" Rangga yang sadar telah memengang tangan Ratu langsung melepaskannya begitu saja.

"Ri, ayo kita ke kelas. Bentar lagi masuk" ajak Ratu pada Riri yang tinggal sedikit lagi akan memasukkan makanannya kedalam mulutnya.

"Bentar dong, ini sayang loh udah pesen masa gak dimakan ah"

"Yaudah, gue ke kelas duluan ya" ucap Ratu sambil berlalu. Rangga pun mengikuti langkah Ratu untuk menuju ke kelas.

"Kamu ngapain sih ngikutin mulu" Ratu benar-benar berubah jika sedang dekat dengan Rangga, omongan yang biasanya elo-gue berubah jadi aku-kamu, Ratu yang biasanya cerewet sekarang berubah menjadi cuek.

"Kelas kita kan searah, aku kelas 12 Ipa 6" ucap Rangga.

"Gak nanya" Rangga yang dapat jawaban itu hanya bisa tersenyum, menurutnya Ratu itu lucu jika sedang cuek begini ah membuatnya ingin sekali mencubit pipi Ratu dengan gemas.

_____________________________________________

Wkwkwk makin gak jelas, maafkan aku yang masih dalam tahap belajar.

Mohon sertakan vote dan komennya. Terimakasih❤

Dari SENJA untuk PURNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang