Bagian 7

39 5 0
                                    

Senjaku lebih cantik hari ini, kau tahu apa alasannya? Karena adanya kamu disampingku🌿

Rangga Pratama
__________________________

Setelah cukup berfoto, mereka diam cukup lama. Rangga asik menanti senja, sedangkan Ratu asik menikmati pemandangan yang didepan matanya.

Ratu memejamkan matanya, mensyukuri nikmat tuhan yang maha indahnya. Hatinya tenang dengan seperti ini, tak ada kebisingan dan polusi yang ia temui setiap hari diaktivitasnya, disini dia hanya menemukan kesejukan dan ketenangan.

"Ratu" Rangga mencolek lengan Ratu, Ratu yang dapat perlakuan tersebut langsung membuka matanya dan menoleh ke arah Rangga.

"Ada apa?" tanya Ratu

"Lihat, senja sebelah sana" Ratu melihat apa yang ditunjukan oleh Rangga, dilangit sana ada senja yang begitu cantik dan indahnya.

"Kau suka senja?" tanya Ratu pada Rangga

"Yaa, dia salah satu ciptaan tuhan yang paling aku sukai" ucap Rangga sambil tersenyum

"Kalau kau sukanya apa?" tanya Rangga

"Aku lebih suka purnama, dia selalu saja aku nantikan setiap malam. Dia tak kalah cantiknya dengan senjamu"

Setelah obrolan itu, Rangga mengajak Ratu untuk pulang karena hari sudah semakin sore.
Rangga mengantar Ratu pulang ke rumah nya, dia juga mengobrol dahulu dengan pak Jono kemudian meminta maaf karena agak telat mengantarkan Ratu pulang ke rumah.

Rangga melajukan motornya dengan pelan, sengaja dia, karena dilangit senja masih ada dan Rangga ingin menikmati sisa-sisa dari senja itu. Dia tersenyum, dia merasakan kehangatan dari hatinya, mungkin sekarang dia telah menambah anggota baru dalam hatinya. Rangga yang dulu tidak terlalu peduli dengan perempuan, sekarang menjadi candu memikirkan Ratu si penyuka purnama yang katanya tak kalah cantik dengan senja yang dia suka.

Sesampainya didepan rumah, Rangga memasukkan motornya dan melepaskan helm nya. Dia mengetuk pintu, namun tak ada seorangpun yang membukanya, kemudian dia mengambil kunci cadangan, pintu pun berhasil dibuka. Kosong! Itulah yang Rangga rasakan, dalam hatinya bertanya-tanya. Kemana orang yang ada dirumah ini? Kemudian Rangga pun pergi ke kamarnya, di atas meja belajarnya dia menemukan secarik kertas dan Rangga pun mengambil kemudian membacanya.

Ayah dan Bunda ada urusan mendadak, ayah dan bunda harus pergi ke Bandung untuk menyelesaikan sesuatu disana. Maaf kita gak pamit langsung, maaf juga pamit dengan menggunakan kertas ini. Ponsel ayah dan bunda ada yang nyuri sayang, tapi nanti setelah sampai di Bandung kami akan segera mengabarimu nak. Jaga diri baik-baik.

Rangga meletakkan kembali kertas itu, dia memilih untuk membersihkan badannya dan segera makan malam, perutnya keroncongan, dia lupa tidak mengajak Ratu untuk makan. Rangga pun mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Ratu.

Ratusalwaa

Maaf tadi tak mengajak mu makan dulu, sekarang jika belum makan, makan lah dulu.

Rangga pun meletakkan kembali ponselnya dan segera pergi ke dapur, dia menyantap makan malamnya. Setelah selesai dia tak langsung pergi ke kamar, dia diam dulu diruangan televisi untuk menonton bola kesukaannya.

Jam menunjukkan pukul 21.00, Rangga kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya. Dia bangun sekaligus, mengingat bahwa tadi dia telah mengirim pesan pada Ratu, dia mengambil ponselnya dan mengecek apakah ada balasan dari Ratu, dan ternyata memang ada.

Dari SENJA untuk PURNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang