Untuk Nandra

20 4 0
                                    

Nan, ini Tesya. Ingatkah Nandra pada malam itu saat Nandra mengatakan ini,

"Malam ini, dengan perasaan yang berhati-hati, Nandra menyayangi Tesya."

Bisa aku katakan bahwa malam itu adalah malam terbaik bagiku setelah satu tahun. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelum itu, Nan. Aku hanya bisa merasakan sakit setelah kepergian seseorang dari hidupku setahun yang lalu, kemudian Nandra datang, entah sihir apa yang Nandra pakai sehingga dalan sekejap saja Nandra mampu membuatku lupa akan sakit hati itu.

Menyukaimu adalah kesalahan, Nan. Aku tahu apa yang kita berdua punya tidak akan bisa menyatu, bagaimana pun kita mencobanya. Tapi mencintaimu adalah luka terindah yang pernah aku rasakan.

"Gimana, Sya? Jawab dong."

"Apanya, Nan? Haha, mau banget ya aku jawab?"

"Mau, Sya. Jawab."

Dengan mengatakan iya, aku tahu kamu bahagia, tapi bahagiamu tidak sempurna. Aku tahu hatimu dimana dan bagaimana, tapi setidaknya ada sedikit alasan bagimu untuk bahagia karenaku. Delapan lebih dua puluh lima, saat itu aku sudah memersiapkan bagaimana rasanya patah hati, cepat atau lambat. Tapi fokusku dan kamu adalah sama untuk saat itu.

"You are my responsibility, Sya. I love you, baby."

"Jangan gombal mulu, Nan. Nanti kamu bosen bilang I love you ke aku."

"Mana bisa aku bosen, aku yang memerjungkan kamu, aku nggak akan bosen."

Kalimat penenang seperti itu terus keluar dari mulut manismu, membuatku tenang sesaat sebelum tenggelam dalam luka dalam yang membawaku terus menuju inti luka. Aku tahu kamu serius, tapi aku juga tahu betapa goyahnya kamu saat itu, Nan. Menghargai apapun yang kamu lakukan adalah satu hal yang aku bisa, hingga terima kasih yang selalu aku katakan padamu adalah bentuk bagaimana aku mensyukuri kamu masih mau meluangkan waktumu untukku meskipun maya.

Romeo tidak pernah mengucapkan aku mencintaimu terus-terus pada Juliet, ia langsung membuktikannya melalui tindakan. Ya, apapun yang kamu lakukan adalah kejutan bagiku, Nan. Bahkan hadirmu pada saat titik terendahku adalah kejutan.

"Kamu baik, Tesya. Terima kasih kamu mau nerima aku."



Nov 22nd 2018
8.25 AM
I said yes.

SundayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang