"Lo tau kenapa gue bilang lo Pangeran Iblis, Iya karena lo selalu mengusik ketenangan gue setiap saat"
Amira"Gila sih panas banget siang ini, padahal kita kan lagi di cafe."keluh Shinta sambil mengipas ngipaskan tangannya ke area wajahnya.
Amira yang ikut merasakan pun mulai mengeluh. "iya nih, panas banget. Kayaknya cuaca hari ini panas banget."protes Mira sambil memainkan kakinya di bawah meja.
Shinta langsung berdiri dan segera berjalan ke meja pelayan"Mau kemana lo?"tanya Sherli sambil menangkupkan tangannya ke meja dalam posisi menunduk.
Shinta langsung mengacak rambut Sherli"ya mesen lah ogeb. Terus disini lo numpang duduk sama wifian doang." Shinta heran kenapa sahabatnya ini lemot sekali jika diajak berbicara.
"Yaudah deh sono."sambung Sherli. Shinta pun langsung menuju ke meja pelayan dalam keadaan kesal sambil menghentakkan kakinya keras.
**
"Nih minumnya silakan."Shinta mempersilahkan temannya untuk minum lalu menarik kursi disamping Sheila untuk duduk."Ah maacih sayangku."puji Sherli.
"Alay lo."sahut Shinta dan Amira bersamaan.
"Njirr ini Cappucino lattenya enak bats, terus ya Caffenya cocok untuk anak seusia kita karena harganya terjangkau."puji Sherli sambil menyeruput minumannya.
Amira langsung menjitak kepala Sherli keras. "Norak lo, malu ini mau ditaro kemana muka gue?"protes Mira sambil mendecak kesal.
"Iya Iya, tau yang followers banyak mah pasti malu."celoteh Sherli pelan sambil memainkan hpnya.
Amira langsung mendelik sebal ke arah Sherli "udah ah yuk cabut gue mau nyari oppa oppa koriya."ajak Amira sambil memegang tasnya dan langsung keluar dari Cafe.
***
"Lo asli nih mau taruhan soal cewek? gue takut kena karma bro." protes Riko sambil menggoyangkan stik psnya.Reno merangkul bahu Riko dan sedikit memelankan suranya. "Aelah ini kan cuma Taruhan aja santuy aja kali. Kalo beneran jatuh cinta kan bagus, lagian lumayan buat koleksi." Terang Reno sambil melepaskan rangkulannya.
Dan Rian melempar kulit kacang ke arah Riko "bener tuh kata si Fakboi, lagian apa salahnya sih main cewek orang masih muda juga. Orang juga pasti main-main dulu kalo baru diliat mana yang cocok sama kitanya." timpal Rian sambil fokus main psnya.
Riko menggeram sebal dan langsung melemparkan stiknya "Dasar kampret! kalah kan gua. Lo sih gangguin gua mulu."
"Aelah cuma game juga, baper ae lu kaya cewe, dideketin langsung sayang." cerca Reno yang sedang memainkan game online di hpnya.
Rian langsung keluar dari kamarnya, dan Reno menarik kaki Rian "woy mas, es teh satu ye sama snacknya jangan lupa." perintah Reno sambil memainkan hpnya kembali.
"Mas mas ambil sono sendiri sat" jelas Rian sambil menutup keras pintu kamarnya.
***
Rian langsung menuju keluar dari pintu rumah dan langsung mengambil motornya di garasi. Dia langsung bergegas untuk pergi ke Minimarket untuk beli makanan ringan.Bi Irah yang sedang menyapu halaman lalu melihat Rian mulai pergi pun memanggilnya "Mas Rian mau kemana?"tanya Bi Irah.
"Biasa Bi mau ngasoy nyari udara seger Bi." jawab Rian sambil memasukkan kunci motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love [Dalam Tahap Revisi]
Teen FictionAmira yang hidup di keluarga yang kurang kasih sayang, tetapi dirinya mempunyai semangat untuk hidup meskipun keluarganya menganggap dia bukan apa apa yang kini sedang menghadapi kenyataan hidup bahwa dia nyatanya harus menjalani semua sendiri siapa...