9

43 18 7
                                    

"...Vecchie ferite riappaiono.
La vendetta sta diventando più forte..."
|

|


Alex POV

Aku pergi menuju Cafe ternama di London untuk menemui teman lama ku. Dia seorang CEO di Huxley's Company dan juga seorang detektif.

Tampak seorang pria berdiri dihadapan ku mengenakan kemeja biru laut dipadukan dengan tuxedo warna biru denim dan celana bahan.

"Hai,apa kabar?" tanya seorang pria yang tak lain ialah Eric

"Baik, bagaimana dengan lo?"

"Baik juga, udah lama gak ketemu nih"

"Iya, gue masih sibuk dengan pekerjaan"

"Pekerjaan itu lagi?"

"Ya mau bagaimana lagi, pekerjaan itulah yang membuat ku senang."

"Gila lo, berhentilah menjadi Mafia, Alex"

"No, oh ya lo mau pesen apa?"

"Beer,"

"Okay, pelayan." ucap ku memanggil seorang pelayan

"Beer 2"

"Baik tuan," ujar pelayan berlalu pergi

"Terus gimana cabang perusahaan lo yang ada di jepang?"

"Lancar dan tidak ada kendala sedikit pun."

"Benarkah? Terus bukannya lo seorang detektif tapi kenapa malah jadi CEO hm?" tanyaku meneguk beer yang baru saja di pesan

"Itu bukan kemauan gue tapi kemauan Daddy gue," ucap Eric dengan malas

"Kasian banget idup lo haha."

"Jangan ketawa di atas penderitaan temen woy," ucap Eric kesal

"Ok ok,"

"Terus yang lebih parah nya lagi. Gue dijodohin sama Lusy si wanita ular itu,"

"Kok bisa?"

"Ya gitu tapi tetep aja gue gak mau. Soalnya gue tertarik sama yang lain," ucap Eric sambil menyalakan rokok nya

"Siapa?" ucap ku dengan antusias

"Kepo lo,"

Banyak lagi yang harus dibicarakan hingga tidak terasa siang. Begitulah kalau lama tidak bertemu pasti banyak yang diomongin. Aku dan Eric pun pulang bersama

Sisca POV

Hari mulai siang dan aku duduk di taman belakang. Hari ini aku sangat jenuh, tidak ada teman sama sekali. Pekerjaan ku juga sudah selesai dikantor. Seandainya Eric disini pasti menyenangkan. Ternyata asik juga kalau memiliki seorang teman.

Drrt Drrt (telfon bergetar)

Eric (tertera dilayar telfon)

"Hallo," ucap ku

"..."

"Kapan?"

"..."

"Baiklah," ucap ku tersenyum

Tapi tetap saja aku jenuh. Sepertinya aku menginginkan seseorang. Oh ya, bukankah di ruang bawah tanah masih ada mainan ku yang belum diselesaikan? Sebaiknya aku selesaikan sekarang. Aku pun beranjak menuju ruang bawah tanah.

Skip<<

Ruangan Bawah Tanah

Terdapat dua orang wanita dan satu orang pria. Aku memilih menyeret kaki wanita yang berambut hitam sedang tertidur. Ia pun terkejut saat aku menarik kakinya menuju ruangan kedua.

Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang