Part 23

7.3K 341 3
                                    

Setelah menikah Wati tetap tinggal bersama ibunya, karena Rendra hanya pulang dua minggu sekali. Pernikahan Wati terlihat baik-baik saja, sampai Wati menyadari satu hal. Rendra tidak pernah menafkahinya, Rendra tidak memberikan satu sen pun uang penghasilannya. Wati mulai gelisah. Bukan karena uangnya, tapi karena itu adalah kewajiban Rendra sebagai suaminya.  Sudah tiga bulan sejak pernikahannya Rendra belum juga menafkahinya.

"Wati, ada apa Nak?" tanya ibunya saat Wati melamun.

"Ngga ada apa-apa, Bu."

"Tidak biasanya Kamu melamun. Ada masalah dengan suami Kamu?"

"Bukan begitu, Bu. Hanya masalah dikerjaan saja," jawab Wati berbohong.

"Suamimu kapan pulang?"

"Besok, Bu."

"Kalau begitu besok Ibu menginap di tempat abangmu, ya."

"Kenapa begitu, Bu?"

"Ibu tidak mau suamimu canggung karena ada Ibu."

"Ibu apa-apan sih?"

"Udah, Ibu juga pernah jadi pengantin baru," goda ibunya. Wati tersipu malu.

*****

"Mas, maaf sebelumnya, apa Mas tau kewajiban Mas sebagai suami?" tanya Wati kepada suaminya.

"Maksud Kamu apa, Sayang?"

"Sudah tiga bulan kita menikah, tapi Mas belum juga memberikan nafkah materi kepada Wati," ucap Wati. Dilihatnya raut wajah suaminya berubah mendengar ucapannya.

"Kenapa, Mas? Apa ada yang Wati tidak tau?"

"Maaf kan Mas Wati, Mas punya alasan kenapa tidak menafkahimu?"

"Alasan apa Mas? Wati harus tau!"

"Aku mengambil pinjaman di Bank untuk pernikahan kita."

"Maksud, Mas?!" Wati terkejut.

"Iya Wati, Aku meminjam uang di Bank untuk resepsi dan bulan madu kita."

"Berapa banyak, Mas?" tanya Wati mulai gelisah.

"Seratus Juta."

"Apa Mas? Sebanyak itu? Mas, bukannya Aku pernah bilang untuk mengadakan pernikahan sederhana saja? Aku juga tidak minta mas kawin macam-macam. Lalu untuk apa Mas meminjam uang ke Bank segala? Itu memaksakan diri namanya Mas." Wati mulai emosi.

"Apa kata orang kalau Aku hanya mampu memberi uang jujuran* sedikit Wati. Keluargaku juga akan malu."

"Mas, keluargaku tidak meminta uang jujuran*, bisa-bisanya Kamu memakai alasan itu."

"Sudahlah Wati! Aku tidak akan melibatkanmu soal hutang ini. Aku juga tidak akan minta bantu Kamu untuk membayarnya."

"Berapa tahun baru lunas hutang, Mas?"

"Tiga tahun."

"Apa? Tiga tahun? Jadi akan selama itu juga Kamu tidak menafkahi Aku?"

"Ya mau bagaimana lagi," jawab Rendra santai.

Wati sangat kecewa pada Rendra.

"Sayang, Aku mohon jangan sampai ada yang tau Aku meminjam uang di Bank untuk biaya pernikahan kita!" 

Wati hanya diam.

"Sayang, sudah malam, kita bercinta yuk! Aku kangen sama Kamu."

"Maaf Mas, Aku sedang tidak ingin melayani Kamu di ranjang!" jawab Wati tegas.

Istri Kedua (Tamat di Channel Youtube : Mitha MDN Channel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang