Chapter 10

133 11 0
                                    

Tidak lama di perjalanan,  karena memang entah mengapa jakarta kala itu tak macet,  kita bisa sampai di rumah sakit dengan cepat.

  Kemudin kita langsung masuk ke loby rumah sakit tersebut,  dan mulai menuju untuk ke bagian administrasi untuk menanyakan dimana ruang papah dirawat.

"Permisi sus.., kalo ruangan pak Siswanto nomer berapa ya sus" tanya gue mulai panik

"emmm... Pak Siswanto yang terkena serangan jantung?"Tanya suster itu untuk memastikan

"iya bener itu sus,  serangan jantung" jawab gue spontan

"dimana ya sus?" sambung gue

Kevin di sana hanya diam lemah lesu tidak berdaya,  tapi gue juga mengerti, jika gue berada di posisi dia pasti gue juga bakalan ngelakuin hal yang sama.

Terlihat si suster sedang membuka buku jurnal nya,  seperti nya dia sedang melihat kamar papah di rawat,

"Pak siswanto di rawat di kamar mawar nomor 125 mba,  mas" kata suster tadi sambil masih memegang buku jurnal atau apalah itu, yang berisi nama pasien dan ruangan nya.

Gue sih ngga mau nambah pusing cuma karena ke-kepoan gue ke itu buku yang suster baca tadi.

"makasih sus" kata gue sambil narik tangan kevin yang lemes bett itu..

Gue dan kevin pun mulai cari tu kamar, ternyata kamar itu berada di lantai dua,  dan mengharuskan kita untuk naik lift.

  Setelah sesampainya gue dilantai dua, gue jalan bentar sama kevin dan langsung menemukan kamar mawar nomor 125, yang tak lain itu adalah kamar papah nya kevin.

    Dari kejauhan, gue bisa liat bahwa di depan kamar tersebut sudah banyam orang yang menunggu,  yaitu keluarga nya kevin,  mamah nya, adik nya,  dan keluarga lainnya yang sudah datang dan pada duduk di kursi depan ruangan atau kamar itu.

    Kemudian,  aku langsung menghampiri mamah untuk menenangkan diri mamah, sedangkan di sisi lain,  kevin masih lemas dan tidak percaya atas apa yang sudah terjadi

"apa kata dokter mah? " tanya gue sambil mengelus pundak mamah

"ngga tau sil,  dari tadi dokter belum keluar" jawab mamah dengan tersedak sedak air mata yang terus jatuh

"dengan keluarga bapak Siswanto?" tanya seorang dokter laki laki yang umur nya juga seumuran dengan papah nya kevin,  yang baru keluar dari ruangan dimana papag nya kevin di rawat.

"iya dok,  saya istri nya" jawab mamah

"bisa ikut keruangan saya? Soal nya ada hal penting yang harus disampaikan" ujar dokter itu

"iya dok.." jawab mamah

"saya juga boleh ikut dok? "sambung kevin dengan tiba tiba

"saya anak pertama laki lakinya" lanjut nya

  Dalam hati gue, gue mikir,  kan kevin itu emang anak pertama dari orang tuanya, dan dia juga ngga punya saudara perempuan,  dia hanya mempunyai seorang adik yang sama sama laki laki.

  Ehh.. Mungkin dia typo,  wajar lah dalam kondisi seperti ini.

Hallo... Baca dong, ramein yaa
Vomment nya ditunggu!
Baca chapter berikutnya
⬇⤵⬇



 My Best Enemy| CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang