4. Grudge Makes Curse

1.9K 231 197
                                    

"Hai, Kim Taehyung." Sebuah suara mengudara, menelusuri ruangan sampai di celah-celahnya. Presensi pria setengah abad muncul di ambang pintu, berkacak pinggang dengan congkak yang melekat di daksa.

"Mau apa lagi kau?"

"Sopan sekali bicaramu." Sindirnya tajam, "Jangan begitu dengan pamanmu, nak."

Taehyung mendecih, "Sungguh, jangan ganggu aku. Aku sudah melakukan apa yang kau mau."

"Kau mau ibumu mati?"

Taehyung naik darah, dia berlari menerjang pria yang lebih tua. Lantas tangannya terangkat, bersiap memukul.

"Jadi benar begitu?"

Tangan Taehyung terhenti, melayang di udara. Dia menarik napas putus-putus, menetralkan amarahnya yang meledak-ledak. "Tinggalkan aku." Ucapnya dengan penuh penekanan, kemudian bangkit dan segera melangkah keluar.

***

"Hei, gila!" Jungkook berseru heboh. "Tadi guru Kang terpeleset di tangga." Dia cekikikan, memukul meja dengan mata yang menyipit menahan tawa.

Seokjin tersenyum miring. "Apa lagi ini? Kau mau menyebar hoax?"

"Aku tidak berbohong!" Tawa Jungkook lenyap, matanya berkilat serius.

"Barusan aku lihat guru Kang belum datang, di ruang guru tidak ada, di kantin juga tidak ada." Taehyung menyeletuk ringan, tidak peduli dengan wajah Jungkook yang semakin kesal.

"Enaknya jadi anggota organisasi." Seokjin menyahut iri, lantas sedikit salah fokus. "Buat apa juga guru Kang pagi-pagi ke kantin? Dia kan selalu sarapan di rumah."

"Kau tahu dari mana?"

"Pas itu dia pernah cerita."

"Hei!" Jungkook semakin kesal, "Dengarkan aku dong."

"Jeon Jungkook." Seokjin berdehem, "Membuat seseorang tertawa dengan sebuah kebohongan itu tidak bagus."

"Tadi kalian bilang apa tentang saya?"

Seokjin, Jungkook, dan juga Taehyung menegang di tempat. Ketiganya melirik satu sama lain dengan pandangan cemas.

"Jadi kalian mau mati, ya?" Pandangan guru kimia itu menggelap. "Cepat bersihkan aula!" Suara guru Kang benar-benar menggelegar sampai-sampai pengurus osis yang numpang lewat di depan kelas pun terjerembap di lantai.

"Iya! Iya! Siap!" Ketiga cecurut itu langsung lari terbirit-birit. Tapi bukannya pergi ke aula, Jungkook langsung berbelok ke arah kantin.

"Kenapa malah ke sini?" Taehyung berseru, tapi tetap berlari mengikuti Jungkook. Sama seperti kedua temannya, Seokjin juga tidak memelankan larinya.

"Aku lapar!"

***

Pepohonan rindang mencuat, menutupi langit-langit yang kian kelabu. Suasana di sini suram, sampai burung-burung pun terbang menjauh.

Seokjin sendirian, tapi jangankan memikirkan hal itu, dia bahkan bingung sampai duduk meluruh.

"T-tadi, kan...." Suaranya tercekat, memucat. "A-aku tadi ... bersama Jungkook dan Taehyung." Seokjin terdiam sebentar, lantas memutuskan untuk berdiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang