03

279 40 10
                                    

Happy reading!


Yah, hari ini adalah hari paling menyebalkan bagi seorang Lee Jisung. Apalagi adegan ulangan fisika dadakan bagi Jisung sendiri karena dia tidak belajar sama sekali, dia pulang kerumah dengan wajah tertekuk. Sampai sampai membuat Renjun bingung untuk membujuk agar dia tidak kesal lagi.

"Jisung jangan marah dong, aku jadi sedih nih"

"Nggak kok, aku gak marah sama kamu"
Jisung menjawab lesu.

"Yaudah, kamu mau ikut ekstrakulikuler apa nggak? "

"Nggak dulu deh, aku lagi badmood. "

"Oke, dadah Jisung"

Setelahnya, Renjun berlari menuju ruang ekstrakulikuler seni yaitu ruangan melukis. Sedangkan Jisung ikut seni tari, tapi karena malas dia akhirnya memilih untuk pulang ke rumah.

Dia berjalan pulang sambil memikirkan banyak hal. Seperti, apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apa aku makan dulu atau tidur dulu? Atau bermain? Atau membantu Appa? Atau.......
Yang penting bukan belajar karena aku alergi pada suatu jenis bernama belajar. Begitu pikirnya.

Lama berpikir sampai.....

"AAAAA.... KENAPA JADWALNYA BERUBAHHH??? AAAKHHH AKU TIDAK SUKA INI!!!"

Sampai sebuah suara yang Jisung yakini bukan suara jenis manusia melengking disekitarnya. Ya ampun!  Bahkan membuat telinga Jisung berdenging.

Hm... Dia lumba lumba?

"Ya ampun, makhluk apa itu tadi yang berteriak? "

Jisung mengedarkan pandangannya dan menemukan sesosok pemuda berseragam SMA yang sama dengannya berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri. Tapi bukan itu yang membuat pandangan Jisung terpaku padanya.

Melainkan paras imut dan lucu yang dimiliki oleh pemuda tersebut. Lihatlah!  Kulitnya yang putih bersih, pipinya yang gembil, warna rambutnya yang dicat hijau menyala. Serta mulut kecilnya yang tak henti hentinya mengomel. Dan di mata Jisung, pemandangan itu amat lucu dan sayang untuk ditinggalkan.

......Jangan bilang kau suka padanya -_-

"Ya, aku menyukainya pada pandangan pertama. "

Oh tidak!

"Fiks, target pacar sudah terkunci! Tinggal menjalankan aksi pendekatan "

Dengan santai Jisung berjalan menuju tempat pemuda tersebut berdiri sambil bersiul siul ceria.
Si pemuda berambut hijau tadi agak kebingungan melihat pemuda lain yang ia kira 'adik kelasnya' sedang berjalan sambil tersenyum senyum kearahnya.

"Hii.... Apa dia gila ?"
Ucap pemuda berambut hijau tersebut ngeri.

Ya, dia gila karenamu lumba lumba!

Belum sampai dia menginjakkan kakinya pergi, pemuda yang dia kira 'orang gila' tadi datang padanya.

"Hei mamalia laut, siapa namamu? "
Dengan santai menyapa si pemuda berambut hijau.

"Ck, minggir manusia jelmaan bambu! Jangan halangi jalan ku. Dan aku ini manusia, bukan mamalia laut"

"Wah wah, selain kau seekor mamalia laut atau lumba lumba biar kuperjelas, kau juga keras kepala seperti batu cadas ya? Ckckckck"

"Sudah ku katakan aku ini manusia!  Dan lalu apa masalahmu? Dengar bambu bodoh, aku sedang sibuk sekarang. Dan kau membuang waktuku percuma hanya  untuk
Meladeni omongan tidak faedah milikmu"

"Hmm... "

Jisung terlihat sedang mengambil pose berfikir, dan lawan bicaranya mengetuk ngetukkan alas kakinya dengan tidak sabar.

"Bagaimana kalau kita berkencan"

"Ha? "

"Iya, berkencan!  Kau maukan mamalia laut, berkencan denganku? "

Pemuda imut itu terlihat sedang menahan amarahnya. Jika bisa di gambarkan, perempatan imajiner muncul di keningnya. Mengambil nafas dalam dalam lalu....

"DASAR BAMBU GILA!!! "

dia berteriak sekencang kencangnya.

"PERGI DARI SINI! "

"Woah, santai sayang. Baiklah aku pergi dulu. Dan jangan lupa kita pasti akan bersama eh bertemu lagi. Oh iya, namaku Lee Jisung tampan, ingat!  Tampan"

"Tidak ada gunanya mengingat namamu! "

"Tentu ada, kau pasti akan memanggil namaku dan kau akan selalu menyenandungkan namaku setiap saat. "

Ewhh Jisung!.

"Hih, tidak sudi. Cepat sana pergi! Atau aku akan berteriak?"

"Dari tadi kau kan sudah berteriak"
Jisung berkata menyebalkan.

"PERGI! "

Dan akhirnya Jisung berlari pulang dengan perasaan yang luar biasa senang.

Senang ya? Dasar bambu gila!

Dia pulang sambil terus tersenyum.... Sebelum tiba tiba berhenti.

"Kenapa firasatku menjadi tidak enak ya? "












Hayoooo.... Kenapa itu???
Wkwwk
Maap dikit ya, idenya mentok ini
Maap juga kalau ada yang ku ganti sedikit dari prolognya ehe :v
Jangan lupa vomment dan share ya :*

Oiya jangan lupa baca ceritaku yang lain.
Mau yang romantis?
Photograph -Johnten-
Mau yang family?
Love you too, Papa
Mau yang humor?
Not a dream catcher? -Nomin-

Ayoo jangan lupa baca yaa... :****


Who Will Speak?  -SungLe-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang