19.

953 28 0
                                    

Kafin

People say falling in love don't need a reason. But, Liansa have many reason to be loved.

Liansa punya banyak alasan untuk dicintai.

Liansa yang berbeda.

Gue gak pernah berpikir ada perempuan yang menyayangi gue seperti itu. Bahkan perempuan itu gak pernah bermimpi jadi lebih buat gue.

Iya, Liansa menyayangi gue dengan sangat baik.

Gue pernah berpikir, kenapa gak dari awal gue ketemu sama Lian? Kenapa gak langsung sama Lian aja?

Gue selalu bertanya-tanya.

Akhirnya, gue menemukan jawaban atas pertanyaan gue sendiri.

Jawabannya. Karena memang begitu jalannya. Gue harus menempuh jalan berliku, jalan yang salah, hingga akhirnya sampai ke Lian. Gue harus ketemu sama berbagai jenis perempuan yang berbeda hingga kini bisa tau seperti apa makna Lian untuk gue. Karena, kalau gue langsung ketemu Lian, gue gak akan menyadari seberapa penting, seberapa istimewa Lian buat gue.

Lian istimewa.

Lian istimewa karena dia berbeda.

Lian berbeda karena dia istimewa.

Yaa begitulah. Lian memang beda. Saat semua orang akan ngakak sama jokes gue yang receh-receh, seringkali dia cuma ngeliatin gue sambil bilang "Kak Kafin nggak capek ngejokes mulu?"

Saat semua orang hanya melihat gue sebagai galaksi yang ramai, terang, bersinar. Dia seringkali melihat gue sebagai sosok yang kesepian—sudut yang jarang dilihat orang-orang.

Saat gue bilang gue benci sama semua orang, Lian nggak akan nyuruh gue sabar, dia gak akan nyuruh gue untuk dewasa. Justru dia akan nyuruh gue untuk marah, untuk nangis. Karena Lian percaya setelah itu gue akan kembali jadi diri gue sebelum gue marah, sebelum gue nangis.

"Kadang, Kakak harus tau gimana rasanya jatuh, hancur, kecewa. Supaya nanti kalau ada sesuatu yang berpotensi membuat kakak hancur, jatuh atau kecewa, kakak bakal hati-hati supaya nggak seperti itu lagi" Liansa gue.

Liansa gue adalah perempuan istimewa.

Perempuan yang terlihat rapuh namun kuat secara bersamaan.

Perempuan yang sepi namun ramai secara bersamaan.

Liansa gue.

Perempuan yang akan dapat penghargaan sebagai orang yang paling baik dalam menyayangi gue—kalau adaaa.

Gue nggak bisa membuat perbandingan antara perasaan gue ke Lian dan perasaan Lian ke gue. Tapi, gue rasa Lian yang menang. Ya, gue akui kalau Lian memang sangat baik dalam hal menyayangi gue. Lian sangat mengerti perasaan gue. Kadang, gue pikir gue nggak pantes mendapat kasih sayang seperti itu dari Lian karena gue nggak bisa menyayangi dia sebaik dia menyayangi gue.

Tetapi, Liansa selalu disana.

Sejak awal. Sejak dahulu.

Liansa selalu disana.

Dia selalu menyayangi gue dengan baik.

Dia nggak pernah absen untuk terus disamping gue.

Dan kini gue pun akan berusaha untuk bisa menyayangi dia lebih baik lagi.

Untuk bisa melindungi dia.

Untuk bisa terus ada bersama dia.

Liansa gue.

Segalanya gue.

Poros semesta gue. 

Mimpi-mimpi gue.

[INS] GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang